SUARA USU
Opini

Kesehatan Mental Untuk Semua

Oleh: Wirayudha Azhari Lubis

Suara USU, Medan. 10 Oktober diperingati sebagai World Mental Health Day atau Hari Kesehatan Jiwa Sedunia. Pada peringatan kali ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengusung tema “Mental health care for all: let’s make it a reality” atau “Perawatan kesehatan mental untuk semua: mari kita wujudkan”.

Pandemi yang sudah berlangsung hampir 2 Tahun lamanya berdampak besar pada kesehatan mental masyarakat. Pandemi ini pun benar-benar mengganggu kesehatan mental semua elemen termasuk golongan usia muda, seperti pelajar dan mahasiswa.

Pada peringatan kali ini, penulis sendiri secara khusus menyoroti awamnya pengetahuan masyarakat akan kesehatan mental. Kesehatan mental acap kali dinomordua kan dari banyak hal.

Di Indonesia sendiri, stigma terhadap pengidap gangguan kesehatan mental masih sangat-sangat kuat. Isu kesehatan mental menjadi stigma yang dapat berdampak buruk. Misalnya, seperti diskriminasi dan dikucilkan dari masyarakat. Stigma-stigma inilah yang kemudian dapat menghambat kesembuhan dan pemulihan penderita mental.

Stigma tidak hanya salah satu tantangan bagi pengidap gangguan mental di indonesia, ada beberapa tantangan yang akan penulis ulas kali ini.

Selain stigma, akses terhadap kesehatan mental yang belum merata juga menjadi tantangan besar. Kementerian Kesehatan Indonesia memprediksi setidaknya 90% orang dengan gangguan kesehatan mental tidak mendapatkan akses terhadap perawatan yang memadai. Mahalnya biaya konsultasi ke psikiater juga menjadi tantangan bagi para pengidap gangguan mental di Indonesia.

Selain itu, rendahnya pemahaman dan tabunya masalah kesehatan mental juga menjadi salah satu tantangan. Kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal supranatural atau takhayul menjadi salah satu penyebabnya. Masih banyak masyarakat yang percaya bahwa gangguan mental terjadi akibat adanya gangguan dari hal-hal gaib. Hal ini menjadikan pengidap menganggap bahwa penyakitnya adalah aib, sehingga ia enggan ditangani.

Peringatan Hari kesehatan mental ini seharusnya menjadi salah satu pengingat bagi kita semua. Pengingat bahwa kesehatan mental adalah satu hal yang sangat penting untuk kita jaga bersama. Pengingat bahwa stigma terhadap kesehatan mental adalah hal yang salah dan benar-benar harus kita tinggalkan. Sebuah pengingat juga untuk pemerintah agar dapat meratakan akses kesehatan mental, karena untuk mewujudkan generasi emas Indonesia, kesehatan mental golongan mudanya sangat perlu untuk dijaga.

Pesan terakhir dari tulisan kali ini, semoga momentum peringatan hari kesehatan mental, menjadi sebuah momentum peningkatan perhatian kita semua terhadap kesehatan mental kita dan kesehatan mental orang-orang disekitar kita.

Redaktur: Yulia Putri Hadi

Related posts

AI di Kehidupan Mahasiswa: Tantangan atau Peluang Baru?

redaksi

KKN, Tulus Mengabdi atau Hanya Menambah SKS?

redaksi

Lebarannya Kaum Marginal

redaksi