Oleh: Muhammad Fadhlan Amri, Gracyan Eukario dan Jei Suranta
Suara USU, MEDAN. Pemerintahan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Kabinet Narwastu Sapta baru saja melangsungkan kegiatan pelantikan MPMF, Gubernur dan Wakil Gubernur serta kabinet, pada Minggu (10/10).
Kegiatan pelantikan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh dari berbagai latar belakang seperti Dekan Fakultas Kedoteran Gigi, Essie Octiara, Wakil Presiden Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, Anas Alfarizi, perwakilan alumni dan perwakilan dari stambuk yang ada di lingkungan Fakultas Kedokteran Gigi.
Dalam kata sambutannya, Dekan Fakultas Kedoteran Gigi, Essie Octiara berharap agar PEMA FKG USU Kabinet Narwastu Sapta mampu mewujudkan target fakultas dan juga target universitas.
“PEMA diharapkan mampu sejalan dan mewujudkan tujuan dari fakultas dan universitas,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Dekan juga menekankan bahwa setiap pengurus PEMA harus mampu merangkul dan mendengar aspirasi dari seluruh mahasiswa FKG USU, bukan hanya yang sedang menjalani akademik namun juga yang sedang mengecap dunia profesi.
“Mahasiswa kita itu 1800, aspirasi ada di bahu anda, supaya aspirasi itu bisa terangkul. Jangan hanya tentang dan dari mahasiswa yang sedang menjalani akademik saja, tapi juga dari profesi. Jembatani juga aspirasi mahasiswa yang profesi. Seperti tahun lalu mahasiswa koas, mereka beraspirasi kepada PEMA Fakultas,” ujar Dekan.
Anas, Wakil Presiden Mahasiswa juga hadir dan memberikan selamat atas pelantikan dari PEMA FKG USU. Anas juga memberi wejangan pentingnya berkomunikasi dengan berbagai pihak, seperti dekanat.
“Betapa pentingnya organisasi memiliki peranan dalam aspirasi kepada mahasiswa. Jalinlah komunikasi dengan pihak dekanat. PEMA USU mampu melangsungkan banyak kegiatan di tengah pandemi juga buah dari kuatnya komunikasi dengan pihak rektorat,” tutur Anas.
M. Aziz Syahputra, Gubernur terpilih mengungkapkan bahwa pelantikan merupakan langkah baru dalam menumbuhkan idealisme dalam diri setiap individu kabinetnya. Aziz juga turut menjelaskan maksud dari Narwastu Sapta itu sendiri.
“Mungkin beberapa dari kita yang dulunya mungkin apatis hanya memikirkan akademis hingga apatis. Kini kita menjadi mahasiswa idealis, memperjuangkan hak-hak, serta menjadi kritis. Kabinet Narwastu Sapta diambil dari tumbuhan asal India, akar rumput wangi. Seperti namanya, saya harap nama kabinet kita tetap harum sampai satu tahun kedepan. Bisa menahan bencana longsor, longsor moral dan longsornya keadilan. Agar kita semua mampu bersama-sama mampu mewujudkannya. Panjang umur perjuangan, Yakin Usaha Sampai,” pungkas Aziz.
Redaktur: Zukhrina Az-Zukhruf
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.