Reporter : Nurjana Sihombing/Azka Zere
SUARA USU, Medan. Komunitas seni Gambar Bareng (Gambreng) Medan sukses adakan pameran bertema Afeksi & Antipati pada 13-14 Agustus 2022 di Nooci Cafe yang dibuka untuk umum. Pameran yang menghasilkan puluhan karya seni ini diikuti oleh 48 artis yang rata-rata berasal dari berbagai wilayah di Sumatera Utara dan pulau Jawa.
Afeksi sendiri berarti kebutuhan manusia untuk mendapatkan respons yang baik atau perlakuan hangat dari orang lain dalam bentuk kasih sayang dengan prinsip dasar perasaan untuk dicintai dengan unsur memberi dan menerima. Sedangkan Antipati berarti rasa ketidaksukaan untuk sesuatu atau seseorang yang dapat dirangsang oleh pengalaman sebelumnya.
Haji Muharsa Aswan selaku founder Gambreng mengatakan bahwa pemilihan karya dilakukan dengan voting yang dilakukan ia dan panitia untuk menentukan karya yang paling sesuai dengan tema Afeksi & Antipati yang digagas.
Rida Nanda Fitri merupakan salah satu artis yang mengikuti pameran ini memilih tema antipati untuk karya lukisnya. Rida memilih “Dead Gaze” sebagai nama untuk lukisannya. Rida menjelaskan bahwa Dead Gaze miliknya menceritakan tentang tatapan yang akan membuat seseorang merasa bahwa seseorang lain sedang berpikiran negatif akan dirinya. Padahal, ada alasan tertentu mengapa seseorang memberikan tatapan seperti itu.
“Dead Gaze” karya Rida Nanda Fitri
Haji mengatakan bahwa tujuan diadakannya pameran ini adalah karena keinginan ia dan teman-temannya yang sejak lama belum terealisasi.
“Dari 4 tahun yang lalu saya memang ingin membuat pameran, terus teman-teman ingin buat (pameran) juga, terus juga lingkup (seni) di Medan ini sudah mengecil,” jelasnya pada Minggu (14/8).
Selain itu, Haji ingin masyarakat di Medan lebih mengerti dan mengapresiasi seni serta membuat masyarakat merasakan langsung bagaimana rasanya datang ke pameran seni.
Selain mengadakan pameran, Gambreng juga membuat Workshop Basic Acrylic Painting, mengadakan live painting dari beberapa artis, serta music performance, yang membuat acara ini semakin menarik dan meriah.
Haji berharap agar selanjutnya banyak seniman-seniman di Medan untuk aktif dan terus berkarya.
“Harapan saya agar orang-orangnya lebih aktif dan terus berkarya, agar orang lebih ke ‘wah ternyata banyak seniman-seniman muda di Medan,” tutupnya.
Redaktur : Elnada Nadhira Saleh
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.