SUARA USU
Kabar Kampus

Mahasiswa FMIPA USU Harapkan Praktikum Daring Berkelanjutan

Penulis : Tabas Gabe Mulia Siagian

Suara USU, Medan. Di Indonesia pandemi Covid-19 sudah berjalan lebih dari tujuh bulan, dan hingga saat ini belum ada tanda-tanda membaik. Hal ini terlihat dengan masih adanya penularan virus corona yang menyebabkan jumlah kasus Covid-19 terus bertambah. Sehingga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus mendorong para penyedia teknologi dan penyedia konten pendidikan untuk bergotong royong mendukung pembelajaran dalam jaringan (daring).

Di era normal baru ini, masyarakat Indonesia mulai kembali menjalani aktivitas seperti biasa. Namun, demi menjaga keselamatan dan kesehatan para mahasiswa, sejumlah Universitas menerapkan sistem online atau virtual tanpa tatap muka langsung. Begitu juga dengan mahasiswa yang sedang berkuliah di Universitas Sumatera Utara sudah melakukan praktikum daring dari beberapa bulan yang lalu. Dengan berjalannya waktu praktikum daring ini, ada beberapa mahasiswa yang mengatakan bahwa praktikum daring ini memiliki kelebihan dan kekurangannya. Diantaranya kelebihan praktikum daring menurut saudari Lastaria Sinaga, mahasiswa jurusan Biologi stambuk 2018 adalah praktikum selama daring ini tidak terlalu ada tekanan dari asisten laboratorium seperti biasanya, tidak ribet membawa sampel, hemat biaya, dan tidak berkelahi antara kawan partner.

Sedangkan untuk kekurangannya sinyal yang buruk dan beberapa materi praktikum yang seharusnya dipraktekan tatap muka jadi dilakukan secara online sehingga sulit dipahami. Namun, kelebihan dari praktikum online ini dirasa sangat membantu mahasiswa. Untuk itu banyak yang mengharapkan praktikum dijalankan secara online secara berkelanjutan.

Rafta Sinaga, mahasiswa jurusan Kimia stambuk 2018 juga mengatakan bahwa kelebihan dari praktikum daring ini adalah waktu tidur yang cukup dari biasanya sehingga bisa lebih menjaga kesehatan lagi, hematnya pengeluaran untuk praktikum, makan pun jadinya teratur.

Dibalik kelebihan itu pasti ada kekurangannya, seperti kendala jaringan, suara yang tidak terdengar jelas, hingga link video yang dikirim oleh asisten laboratorium tidak sesuai apa yang dipraktekkan oleh asisten lab tersebut.

Rafta menyarankan sebaiknya praktikum kedepannya dilakukan secara online dan asisten laboratoriumnya harus mempraktekan langsung melalui video untuk selanjutnya dipelajari oleh mahasiswa.

Redaktur : Melisa

Related posts

Antrian Membeludak, Prabaswara Menggait 1000 Lebih Pengunjung

redaksi

TSA Medan Gelar Webinar OSCAR TELADAN 2023

redaksi

Beasiswa Unggulan Kemendikbud-Ristek 2023 Resmi Dibuka!

redaksi