SUARA USU
Musik

Merayakan Datangnya Awan Kelabu dengan EP “Kalah Bertaruh”

Oleh: Wirayudha Azhari

Suara USU, Medan. Setelah lama dengan album “Selamat Ulang Tahun”, kini Nadin Amizah kembali hadir dengan rilisnya mini album “Kalah Bertaruh”. Mini album yang berisikan 5 lagu ini ternyata terinspirasi dari lagu Taruh di album “Selamat Ulang Tahun”. Rabu, 26 Mei 2021 kemarin menjadi tanggal rilis resmi mini album “Kalah Bertaruh” tersebut. Selepas dirilis dan dibagikan ke sosial media, mini album ini kemudian ramai diperbincangkan Netizen. Twitter sempat ramai dengan tweet bertaut “kalah bertaruh di hari rabu”.

Kalah bertaruh merupakan representasi dari kisah cinta Nadin. Dikutip dari siaran persnya terhadap media Nadin merasa bangga akhirnya dapat merilis mini album ini.

“Karena di lagu ini, aku bisa menceritakan kisahku secara lengkap sebagai perempuan yang pernah kehilangan dan berproses dengan itu, dan di album ini aku hanya ingin didengar dengan baik melalui karyaku,” ungkap Nadin Amizah dikutip dari detik.com.

Mini album yang dimulai dengan sebuah lagu berjudul “sebuah tarian yang tak kunjung selesai” ini ternyata berhasil membuat para pendengarnya terkagum. Dengan suara dan lantunan nada yang sangat khas dari Nadin, lagu ini benar-benar membuat sedih dan lega di sisi lainnya.

Kalah Bertaruh dengan 5 lagu yang menjadi pengisinya ternyata tidak disusun dengan asal-asalan. Lagu-lagu yang berada di dalamnya benar-benar disusun dengan sempurna. Dimulai dengan lagu “sebuah tarian yang tak kunjung selesai”, kemudian “hormat kepada angin”, “seperti takdir kita yang tulis”, “menangis dijalan pulang”, dan kemudian diakhiri dengan lagu “dan, selesai” benar-benar sebuah susunan lagu yang akan menghanyutkan para pendengarnya.

Mengulik Isi Lagu

“sebuah tarian yang tak kunjung selesai”

Dari lagu ini, Nadin menceritakan bagaimana kisah cintanya dengan berakar dan berbagai permasalahan di dalamnya. Nadin juga mencoba mengajak para pendengarnya untuk kemudian mengingat bagaimana susahnya melupakan seseorang yang sudah lama singgah di kehidupan kalian. “Kadang aku bertanya untuk apa masih saja Keras paksa apa yang sudah mati dari lama?” penggalan lirik dari lagu ini.

“hormat kepada angin”

Lagu ini dentuman nadanya sedikit lebih tinggi dibanding lagu sebelumnya. Lagu ini kemudian menceritakan bagaimana perjuangan Nadin dalam melepaskan masa lalunya. “Bawa ingat yang keji bual maaf yang basi kau pun terlanjur mati semakin jauh”.

“seperti takdir kita yang tulis”

Sebagai manusia biasa yang tak memiliki hak menentukan takdir, lewat lagu ini Nadin menggambarkan bahwa tidak semua angan dan ekspektasi dapat kita raih. “Lalu, lalu, lalu, lalu Bagaimana waktu berhenti bodoh di masa lalu?”. Sepenggal lirik ini menggambarkan bahwa tak semua angan akan seiring dengan takdir yang ditentukan.

“menangis di jalan pulang”

Lagu ini benar-benar menggambarkan bagaimana Nadin kembali mengingat hal-hal kecil dalam kisah percintaannya yang gagal. Lirik-lirik yang ditulis menggambarkan bagaimana banyaknya kenangan Nadin bersama masa lalunya. Namun lewat lagu ini, Nadin mengajak para pendengar untuk keluar dari hubungan yang tidak sehat, hal itu digambarkan dalam penggalan lirik akhir lagu ini. ”Saling cela, saling luka. Lupa apa arti kata, Cinta. Sudah lelah, sudah muak. Badai kita takkan kunjung, Reda”

“dan, selesai”

Lagu ini menjadi lagu terpanjang dalam mini album ini. “dan, selesai” juga menjadi epilog dari kisah cinta yang belum tentu menjanjikan kebahagiaan selamanya. Lagu dan mini album ini pun ia tutup dengan bait yang memiliki arti sangat dalam. “Percaya padaku, Tuhan pun tertawa/ Melihat kita yang hanya menerka”

Untuk kalian yang penasaran dengan Mini album “Kalah bertaruh”, kalian dapat mendengarkan mini album ini di berbagai platform musik digital seperti youtube, spotify, iTunes, dan lain sebagainya.

Jangan lupa untuk mendengarkan album ini sesuai urutannya ya, supaya feelnya lebih terasa. Untuk kalian yang sudah mendengarkan lagu ini, mana yang menjadi lagu favorit kalian? Kalau aku sih “menangis dijalan pulang”.

Selamat mendengarkan teman-teman!

Penyunting: Yulia Putri Hadi

Related posts

Reminder One Ok Rock melalui Lagu We Are: Jangan Takut dan Harus Percaya Diri

redaksi

Pelukku untuk Pelikmu, Pundakku untuk Lelahmu

redaksi

Alih, Tentang Problematika Kehidupan Remaja

redaksi