Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang lahir dari budaya dan sejarah bangsa Indonesia yang sudah ada jauh sebelum bangsa Indonesia merdeka. Para pendiri negara berhasil menggali nilai-nilai luhur dan merumuskannya menjadi prinsip atau ideologi pedoman, Pancasila.
Pancasila, budaya yang ada di tengah-tengah masyarakat Indonesia, tetap lestari hingga saat ini. Kehadiran Pancasila diuji dari waktu ke waktu selama gejolak gerakan Partai Komunis Indonesia 30 September. Pemberontakan PKI masa itu dapat menjadi acuan bagaimana Pancasila tetap berdiri, hal ini membuktikan Pancasila memang bukan hanya ideologi yang muncul secara tiba-tiba, namun merupakan nilai-nilai yang telah melekat dalam diri bangsa Indonesia.
Sebagai satu-satunya ideologi yang dianut bangsa Indonesia tak ada yang mampu menandinginya. Indonesia yang terdiri atas berbagai dan suku bangsa dapat dipersatukan oleh Pancasila. Itu sebabnya sering kali Pancasila dianggap sebagai ideologi yang sakti. Siapa pun coba menggulingkannya, akan berhadapan langsung dengan seluruh komponen-komponen kekuatan bangsa dan negara Indonesia.
Sebagai dasar negara, Pancasila berfungsi sebagai landasan hidup bermasyarakat, berbangsa, dan berbangsa. Pancasila memiliki lima perintah yang masing-masing memiliki nilai tersendiri. Nilai-nilai tersebut sekaligus menjadi jiwa dan individualitas bangsa Indonesia. Pancasila adalah wajib dan wajib. Artinya, seluruh rakyat Indonesia harus tunduk dan patuh kepadanya. Siapapun yang melanggar Pancasila sebagai dasar negara harus dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku, yaitu hukum yang berlaku di Indonesia.
Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai luhur. Hal itu tercermin dalam sila-sila
Pancasila. Ketuhanan Yang Maha Esa adalah sila pertama Pancasila, menjelaskan bahwa dalam bangsa Indonesia Tuhan berada di posisi tertinggi dan itu tidak layak tiba-tiba. Secara historis, Indonesia, seperti yang kitaketahui, orang yang telah mengenal Tuhan, ini bisa dilihat diberbagai agama yang menyebar sebelum kemerdekaan Indonesia diproklamasikan Soekarno.
Budaya gotong royong dan sikap kekeluargaan Indonesia mencerminkan betapa nilai kemanusiaan telah ada jauh sebelum Pancasila dirumuskan. Pelaksanaan nilai-nilai Pancasila merupakan kewajiban yang harus dilakukan setiap masyarakat Indonesia. Penelitian ini merupakan jenis penelitian berdasarkan studi kasus. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai
pandangan Pancasila di mata masyarakat Indonesia. Lokasi penelitian ini dilakukan di daerah
masing – masing anggota kelompok.
Penelitian ini dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang mengambil mata kuliah wajib kurikulum pendidikan Pancasila yang diampu oleh bapak dosen Onan Marakali Siregar S.Sos., M.Si dan mahasiswa yang melakukan kegiatan ini adalah sebagai berikut :
Bima Benaso Waruwu (210902063)
Cintia Evelyn (210200379)
Marwansyah Silitonga (210701068)
Raudhatul Jannah (210902038)
Wanisyah Panjaitan (210801040)
Secara etimologis istilah “Pancasila” berasal dari bahasa Sansekerta. Menurut Muhammad Yamin, dalam bahasa Sansekerta Pancasila memiliki 2 macam arti secara leksikal yaitu panca artinya “lima”, syila vokal i pendek artinya “batu sendi”, syiila vokal I panjang artinya “peraturan tingkah laku yang baik, yang penting atau yang senonoh”.
Kata-kata tersebut kemudian diserap ke bahasa Indonesia yaitu “Susila” yang berkaitan dengan moralitas. Oleh karena hal tersebut secara etimologis diartikan sebagai “Panca Syila” yang memiliki makna berbatu sendi lima atau secara harafiah berarti “dasar yang memiliki lima unsur”.
Berdasarkan Penjelasan di atas maka secara etimolgis Pancasila dapat diartikan sebagai dasar/landasan hidup yang berjumlah lima unsur atau memiliki lima unsur. Implementasi adalah bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan atau adanya mekanisme suatu sistem. Implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan. Implementasi juga diartikan sebagai penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan,ketrampilan, maupun nilai dan sikap.
Berdasarkan definisi implementasi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi nilai-nilai Pancasila adalah pelaksanaan atau pengamalan nilai-nilai Pancasila yang dilaksanakan dalam suatu kegiatan atau aktivitas. Pancasila sangat penting untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari untuk kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan agar cita-cita dan harapan bangsa Indonesia dapat tercapai.
Berdasarkan pendapat para narasumber, Pancasila adalah peraturan atau dasar negara yang menjadi ideologi bangsa dan pilar kehidupan bangsa Indonesia yang digunakan sebagai pedoman dalam hidup dan juga pemerintahan. Sila-sila Pancasila ada beberapa yang sudah diterapkan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari, namun semakin banyak pula yang lupa untuk menerapkan Pancasila karena pengaruh budaya dari luar dan perkembangan zaman.
Dari hasil wawancara di atas narasumber rata-rata menyetujui bahwa nilai-nilai sila Pancasila sudah dijalankan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari atau dalam kehidupan bermasyarakat hanya saja penerapannya belum terjalankan secara maksimal, dengan ini diharapkan pemerintah dapat lebih baik dalam menjalankan tugasnya dan lebih baik dalam hal mengedukasi masyarakat tentang betapa pentingnya menerapkan Pancasila dalam kehidupan berwarga dan bernegara.
Berdasarkan hasil wawancara, kami mencoba memberi beberapa rekomendasi atau saran yang diperuntukkan untuk masyarakat Indonesia yakni sebagai warga negara Indonesia yang mempunyai pandangan dan landasan dalam segala aspek kehidupan yaitu Lima Sila ataupun Pancasila, patutnya harus diterapkan dan tidak boleh ditinggalkan salah satu silanya.
Penerapan pancasila harus berada pada bukti nyata bukan hanya sekedar ucapan dari mulut, agar dapat terciptanya tujuan bangsa agar Negara kita tercinta Republik Indonesia serta masyarakatnya dapat hidup berdampingan dengan Pancasila dalam menciptakan toleransi dan damai dalam bermasyarakat.
Tim Penulis :
1. Bima Benaso Waruwu (210902063)
2. Cintia Evelyn (210200379)
3. Marwansyah Silitonga (210701068)
4. Raudhatul Jannah (210902038)
5. Wanisyah Panjaitan (210801040)
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.