Penulis: Zukhrina Az-Zukhruf dan Muhammad Fadhlan Amri
Suara USU, Medan. Pemilihan Raya atau yang biasa disingkat Pemira kini tinggal menghitung hari. Jika mengacu timeline Komisi Pemilihan Umum Universitas Sumatera Utara (KPU USU) yang diumumkan 14 Oktober kemarin, pesta demokrasi di kampus hijau akan berlangsung pada 6 November 2020. Selain itu, untuk pertama kalinya, Pemira USU juga akan dilaksanakan secara online!
Setelah dilakukan verifikasi pasangan calon pada tanggal 15 Oktober, kini hanya tersisa 2 paslon presiden dan calon wakil presiden mahasiswa. Berdasarkan penulusuran Suara USU, penyusutan paslon disebabkan oleh pengundurkan diri dan berkas yang tidak lengkap saat verifikasi.
Berdasarkan info dari KPU USU, Adapun kedua pasangan calon yang lulus verifikasi yaitu:
- Paslon nomor urut 1 Rizki-Anas yang diusung oleh KAM Madani dan KAM Perubahan (KOLEGA USU)
- Paslon nomor urut 2 Aldo-Yoga yang diusung oleh KAM Rabbani ( ESKALASIIN AJA)
Sementara itu untuk Kelompok Aspirasi Mahasiswa (KAM), tidak ada perubahan. Kelima KAM memutuskan tetap ikut dan ambil bagian dali pesta demokrasi kampus hijau ini. Berikut nomor dari kelima KAM yang lulus verifikasi:
- Nomor urut 1 KAM Perubahan
- Nomor urut 2 KAM Rabbani
- Nomor urut 3 KAM Bhinneka
- Nomor urut 4 KAM Reformasi
- Nomor urut 5 KAM Madani
Wahyu Hidayat selaku Ketua Umum KPU USU periode 2020-2021 menerangkan bahwa keberhasilan Pemira tahun ini adalah dapat dicapai sebanyak-banyaknya partisipasi dari mahasiswa USU. “Kalau indikator persentasenya, mungkin targetnya 50 % mahasiswa USU S1 dan D3 memberikan hak suaranya,” kata Wahyu.
Wahyu juga menjelaskan, kendala-kendala yang ia temui dalam menghelat pesta demokrasi untuk mahasiswa USU tahun ini, seperti sulitnya koordinasi untuk rapat online ataupun hal-hal teknis lainnya,
“Untuk kendala karena ini pemira online pertama dalam sejarah USU, jadi tidak ada referensi pendahulu kan jadi kami merancang sistem Pemira sesuai asas harus mencari referensi dari universitas lain. Dan untuk melakukan rapat-rapat dilakukan secara online sehingga memerlukan konsentrasi yang lebih sulit daripada rapat offline” ungkap mahasiswa Fakultas Pertanian tersebut.
Wahyu menghimbau untuk rekan-rekan mahasiswa agar percaya penuh kepada KPU USU, karena KPU USU juga banyak melibatkan elemen lain demi menyukseskan Pemira tahun ini. Seperti kerjasama dengan Pusat Sistem Informasi USU, dan elemen mahasiswa lainnya,
“Langkah pengamanan yang KPU USU lakukan untuk pengawalan pemira USU ini tentunya kami bersama PSI bekerjasama mengelola sistem PEMIRA online sehingga sistem PEMIRA bisa KPU awasi.”
“Nanti KPU USU, dan perwakilan saksi dari peserta akan bersama-sama melihat hasil survei secara real-time di PSI USU pada hari H,” tambahnya kepada tim Suara USU.
Lalu, ketika ditanya perihal transparansi dana terkait Pemira USU secara daring ini, Wahyu mengungkapkan, bahwa nantinya sisa dana akan diberikan kembali ke pihak USU dan akan dilaksanakan LPJ seperti pada umumnya. “Untuk transparansi dana sudah pasti akan kami sampaikan setelah penyelenggaraan PEMIRA ini karena dana pemira yang masuk ke KPU akan kami berikan LPJ nya kepada USU dan sisa dananya akan dikembalikan ke USU,” papar Wahyu
Target Paslon Terkait Pemira Online
Kami juga menghubungi kedua calon presiden mahasiswa yaitu, Rizki dari fakultas Teknik, yang diusung KAM Madani, dan Aldo dari fakultas MIPA yang diusung KAM Rabbani, terkait target, dan juga strategi kampanye mereka dalam menyambut pemira online.
“Pandangan saya mengenai permira online ini bagus, kita telah menunjukkan sebuah inovasi yang bagus untuk melaksanakan pemira di tengah pandemi,” papar Rizki, Capresma nomor urut 1.
“Kalau bicara target ya harus menang. Bukan kemenangan saya pribadi, tapi kemenangan seluruh mahasiswa USU. Kalau bicara persentase memang tidak bisa saya pastikan karena target kita bukan di persentasenya, akan tetapi kemenangan,” sambung Mahasiswa Fakultas Teknik itu.
Untuk strateginya dalam Pemira kali ini, Rizki mengatakan akan merangkul seluruh elemen mahasiswa USU.
“Kita memakai strategi merangkul seluruh elemen mahasiswa usu, karena Pemira USU ini bukan hanya untuk 1 golongan,” tutupnya.
Senada dengan Rizki, Aldo,Capresma nomor urut 2 juga menganggap batasan-batasan yang ada dalam Pemira kali ini adalah sebuah tantangan yang harus sama-sama dihadapi.
“Tentang pemira online, saya rasa ini sebuah tantangan untuk kita bersama. Bagaimana akhirnya kita bisa bertransformasi dan beradaptasi dengan hal-hal baru. Namun, ada beberapa poin sih yang saya rasa perlu kita soroti, dari bagaimana timeline pemira yang terkesan diburu-burukan, sosialisasi yang masih sangat minim, dan yang lain-lain. Ini PR kita bersama untuk akhirnya bisa menyebarkan informasi-informasi Pemira agar sampai ke seluruh akar rumput mahasiswa,” ungkap Aldo.
“Kalau target, pastinya kami menargetkan untuk berjuang dan menang. Bagaimana akhirnya gagasan dan narasi kami bisa diterima oleh mahasiswa untuk akhirnya diwujudkan bersama-sama. Persentase yg sudah kami pegang saat ini cukup besar ya, InsyaAllah terus diikhtiarkan untuk mendapat hasil yang terbaik,” sambung Aldo.
Lebih lanjut, Aldo menerangkan strateginya dalam Pemira kali ini dengan melakukan kampanye lewat berbagai gerakan seperti yang tengah mereka gencarkan di media sosial.
“Strategi kampanye tahun ini, kami sudah melakukan beberapa kampanye darat dan udara. Salah satunya akun media @eskalasiin.aja yang akan memuat gagasan, narasi dan kejutan-kejutan dari tim kita kedepannya.” tutup Capresma yang diusung KAM Rabbani itu.
Penyunting: Kurniadi