SUARA USU
Life Style

Pengembangan Karir dan Work Life Balance Dalam Mendorong Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Bank X

Tim Penulis:

1. Maili Wiami  (190907056)

2. Josepin Siahaan (190907068)

3. Cindy Eunike Harefa (190907074)

4. Pricila N. Sembiring (190907086)

5. Fairuz Jelita (190907108)

Suara USU, Medan. Dalam sebuah perusahaan karyawan/pegawai merupakan aktor penting untuk berkembang serta  mencapai keberhasilan perusahaan tersebut. Maka dari itu, sudah menjadi tugas bagi perusahaan untuk ikut membantu karyawan dalam meningkatkan produktivitas kerja mereka. Ada anggapan yang menyatakan besaran gaji, bonus yang sesuai harapan akan membuat produktivitas seseorang meningkat. Ada pula yang menyebut kepuasan atas jumlah penghasilan menentukan kecintaan seseorang akan pekerjaan dan perusahaan tempat mereka bekerja.

Faktanya,banyak orang bertahan bekerja di sebuah perusahaan dengan produktivitas kerja yang baik selain karena besaran gaji/bonus yang diterima, pengembangan karir, dan worklife balance dinilai mampu mendorong produktivitas kerja karyawan.

Pengembangan karir bentuk kegiatan kepegawaian yang ditujukan untuk membantu para karyawan merencanakan karir masa depan di tempat mereka bekerja. Sehingga karyawan bersangkutan dan juga pihak perusahaan bisa mengembangkan diri secara optimal.

Seperti halnya yang diterapkan pada salah satu Bank BUMN di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Pada Bank tersebut, pengembangan karir sejak awal telah menjadi bagian strategi bisnis perusahaan. Bank tersebut meyakini kapabilitas dan keterampilan karyawan pada seluruh lini punya pengaruh besar terhadap perusahaan. Perusahaan juga menempatkan aspek pengembangan karyawan sebagai bagian dari tanggungjawab setiap pemimpin.

Keterlibatan pemimpin secara intens dan aktif telah berhasil menjadi cara pembelajaran dan regenerasi yang paling efektif dan memberikan meaningful, baik bagi pemimpin maupun anggota tim. Oleh sebab itu, Bank tersebut berhasil masuk sebagai tempat kerja terbaik untuk mengembangkan karir di Indonesia versi Linkedln Top Companies 2022. Bank ini dinilai mampu mendorong karyawan untuk mengembangkan potensi diri dan secara langsung memberikan nilai lebih terhadap perbaikan karir setiap individu.

Dalam prakteknya, perusahaan melakukan pengembangan yang dimulai dengan program Officer Development atau Pengembangan Staf (ODP/SDP), diikuti oleh program Pengembangan Manajer Cabang dan bisnis, Pengembangan Manajemen Menengah (MDP), dan pengembangan Manajemen Umum (GDP).

Selain pengembangan karir, work-life balance juga perlu diperhatikan dalam mendorong produktivitas karyawan. Work-life balance adalah keadaan seseorang bisa mengatur dan membagi waktu, tanggung jawab pekerjaan, kehidupan keluarga, dan tanggung jawab lainnya. Work-life balance bisa meningkatkan produktivitas kerja sebab dengan kondisi tubuh yang sehat dan bahagia, karyawan bisa bekerja dengan lebih fokus, kreatif, dan menunjukkan performa yang  baik. Dengan kesehatan yang baik, karyawan bisa bekerja dengan produktif. Namun walaupun demikian, tidak semua orang bisa membangun kondisi work-life balance yang baik.

Seperti yang diamati oleh tim penulis pada perusahaan tersebut, masih  saja ditemui karyawan yang bekerja diluar waktu kerja yang telah ditetapkan dan ditentukan oleh perusahaan. Penulis berharap, para karyawan mampu membatasi jam kerja sesuai dengan pola kerja mereka masing masing agar tidak mencampuri kehidupan pribadi mereka selain bekerja. Sebab salah satu  faktor yang menyebabkan adanya konflik antara pekerjaan dengan kehidupan pribadi adalah tidak adanya batasan kerja.

Redaktur: Salsabila Rania Balqis


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Rapat Sampai Larut Malam dan Pengumpulan Dana Melalui Ngamen, Apakah Masih Relevan?

redaksi

Memahami Dinamika Keluarga Melalui Buku “Dompet Ayah, Sepatu Ibu”

redaksi

Crab Mentality: Tentang Rasa Iri Dengan Kesuksesan Orang Lain

redaksi