Oleh: Elyana Aggriani Tarigan/Gamaliel Lytoputra Sarpin Purba/Gilbert Jonathan Siagian/Luis Armando Simbolon
Suara USU, Medan. Resikoma, mesin pintar fotovoltaik gabungan antara konveyor dengan wastescan dalam mentransformasikan sampah menjadi energi listrik, diharapkan dapat menjadi solusi bagi krisis pengelolaan sampah dengan menggunakan kombinasi teknologi konveyor, tempat sampah, dan fotovoltaik.
Tim PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) VGK (Video Gagasan Konstruktif) RESIKOMA Universitas Sumatera Utara yang diketuai oleh Elyana Aggriani Tarigan beserta anggota, yaitu Gamaliel Lytoputra Sarpin Purba, Gilbert Jonathan Siagian, dan Luis Armando Simbolon, dan didampingi oleh Franklin Asido Rossevelt, S.AP., M.K.P., membuat sebuah ide melalui sebuah video mengenai teknologi terbaru yang dapat menjawab masalah krisis pengelolaan sampah. Ide ini tentunya diharapkan mampu menjawab krisis pengelolaan sampah dan alat pengelolaan sampah secara mandiri. Ide video ini didukung oleh PKM Center Universitas Sumatera Utara, Belmawa, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) tahun 2020, capaian pengurangan dan penanganan sampah rumah tangga dan sampah sejenis rumah tangga di Indonesia terdiri dari timbulan sampah sebesar 37.459.364,60 ton/tahun. Saat ini, sampah menjadi masalah yang belum terselesaikan hingga saat ini. Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk yang semakin meningkat, volume sampah yang dihasilkan pun semakin meningkat akibat aktivitas yang dilakukan oleh penduduk. Permasalahan sampah yang semakin berlarut-larut dan tidak dapat terselesaikan dapat menjadi masalah yang mendarah daging dan melekat di masyarakat. Pengolahan sampah yang masih umum dilakukan hanya sebatas pemilahan sampah dan masih kurang efektif. Saat ini, pengolahan sampah lebih menitikberatkan pada sistem 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Inovasi teknologi pengelolaan sampah berpengaruh terhadap kenyamanan dan kesehatan manusia. Ada banyak alat terkait pengelolaan sampah yang sudah ada, namun masih dirasa kurang dari berbagai sisi, misalnya biaya produksi yang mahal, mengganggu kesehatan masyarakat, dan menimbulkan polusi bagi warga. Hal inilah yang menjadi keraguan untuk mengimplementasikan waste to energy sebelumnya.
Ide RESIKOMA adalah kombinasi dari konveyor, tempat sampah, dan fotovoltaik. RESIKOMA menggunakan fotovoltaik atau panel surya sebagai sumber energi utama yang menggerakkan mesin pengolah sampah. Proses pengolahan sampah dimulai ketika sampah dipindahkan menggunakan konveyor. Kemudian, sampah dipilah berdasarkan jenis sampah, dibagi menjadi empat, yaitu: sampah organik, anorganik, B3, dan kertas, dengan menggunakan sensor pemindai sampah atau wastescan. Setelah itu, sampah akan dikeringkan dan dihancurkan dalam mesin pengolah untuk mempercepat pembakaran. Kemudian, sampah yang telah dihancurkan dibakar di dalam mesin pembakaran. Mesin pembakaran akan memanfaatkan asap atau uap untuk memutar turbin. Turbin yang bergerak akan mengubah energi kinetik menjadi energi listrik. Energi listrik tersebut akan disimpan di dalam generator dan digunakan dalam 2 bagian, yaitu sebagai energi cadangan jika panel tidak dapat bekerja saat cuaca buruk sebanyak 30% dan 70% sebagai energi listrik yang disalurkan melalui trafo dan saluran udara tegangan tinggi untuk masyarakat yang membutuhkan. RESIKOMA menggunakan energi listrik secara mandiri dengan bantuan fotovoltaik dan dapat menghasilkan energi listrik dari pengolahan sampah. Energi listrik yang dihasilkan dari pengolahan sampah dapat didistribusikan kepada masyarakat. Hal ini merupakan perubahan dari teknologi waste to energy sebelumnya yang masih memberikan dampak buruk, seperti polusi, namun RESIKOMA diharapkan dapat menjadi pembaharuan dalam pengolahan sampah menjadi energi yang ramah lingkungan.
Melalui gagasan ini, RESIKOMA dapat menjadi solusi permasalahan sampah terkini bagi masyarakat, membantu menyelesaikan permasalahan sampah, memanfaatkan teknologi terkini, dan dapat berkontribusi bagi dunia melalui Sustainability Goals, khususnya poin 7 (Affordable and Clean Energy) dan poin 9 (Industry, Innovation and Infrastructure).
YouTube: https://youtube.com/@resikomaofficial_?si=_TrVjL4dWhMhUL2K
Instagram: https://www.instagram.com/resikomaofficial_?igsh=OWVubmo5MGd1eXow
Artikel ini merupakan publikasi kegiatan PKM-VGK USU 2024 yang didampingi oleh Franklin Asido Rossevelt, S.AP., M.K.P.
Redaktur: Khalda Mahirah PanggabeanÂ
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.