SUARA USU
Kabar Kampus

Sadar Akan Pentingnya Pembentukan Generasi MIRACLE yang Kritis, PEMA FKM USU Adakan Diskusi

Oleh: Putri Ayu Patricia. M

Suara USU, Medan. PEMA FKM USU berhasil melaksanakan diskusi membentuk generasi MIRACLE yang dinamis, kompetitif serta responsif. Diskusi ini bertema “Mari, Tingkatkan Antusiasme Menjadi Mahasiswa yang Kritis dan Aktif” yang telah dilaksanakan melaui via zoom meeting pada Sabtu (27/11) dan dipandu oleh Rifda Lutfia selaku moderator dalam diskusi.

Acara ini dihadiri oleh mahasiswa terutama mahasiswa baru dari prodi S1 Kesehatan Masyarakat, dengan tujuan untuk mengedukasi para mahasiswa agar dapat menyesuaikan diri dengan kondisi perkuliahan online yang masih terus berlangsung hingga saat ini. Materi yang disampaikan berisi tentang kiat-kiat menjalankan kehidupan kampus online yang produktif dan berfokus pada bidang self development, tepatnya pada segi produktifitas.

Diadakannya diskusi ini karena semenjak perkuliahan online dilaksanakan, banyak mahasiswa terlihat mengalami penurunan motivasi belajar yang berdampak kepada nilai akademis. Oleh karena itu, pihak PEMA merasa penting untuk memberikan arahan dan motivasi lewat diskusi ini. Setelah ini, diharapkan para mahasiswa dapat lebih produktif dan bersemangat dalam   perkuliahan online sampai nantinya akan kembali offline.

Diskusi dibuka dengan kata sambutan yang disampaikan oleh Umi Salmah S.K.M.,M.Kes., selaku dosen yang mengungkapkan bahwa ia sangat bangga dengan kinerja panitia karena suksesnya terselenggaaranya diskusi. Ia juga menjelaskan pengantar tentang berpikir kritis yang harus dimiliki oleh setiap mahasiswa agar dapat memberikan solusi terkait masalah. Ia juga menambahkan agar dapat menyimpulkan hasil diskusi ini yang nantinya akan menjadi bahan evaluasi kedepannya bagi dosen sebagai tolak ukur.

“Informasi yang di dapat dari hasil observasi, pengalaman, ataupun refleksi akan berguna sebagai dasar pengambilan tindakan atau keputusan. Sehingga memberikan suatu prospek yang positif dan terarah dalam membuat lingkup permasalahan dan penyelesaiannya,” ungkap Umi

“Berpikir kritis itu penting karena dapat mengasah kita agar selalu berpikir rasional. Berpikir kritis juga membuat seseorang memiliki karakter yang kuat sehingga tidak mudah terbawa arus,” tambah Umi.

Selanjutnya diskusi dilanjutkan oleh Jordan Gilang selaku ketua panitia. Ia menyampaikan tujuan dan harapannya terhadap diadakannya diskusi agar bisa menjadikan media zoom ini sebagai sarana diskusi untuk membahas isu strategis yang menjadi perhatian internal dan eksternal dengan harapan dapat membentuk karakter mahasiswa yang aktif, kritis dan rensponsif

Sesi pertama diisi oleh narasumber Dody Ardiansyah Panggabean, yang membahas tentang masalah perkuliahan online. Sebelumnya ia juga menanyakan tanggapan mahasiswa/i yang dialami ketika perkuliahan. Mulai dari yang pertama, kuliah online yang menyebabkan komunikasi antara mahasiswa dan dosen mengalami kendala. Kedua, permasalahan sinyal atau jaringan. Ketiga, semangat belajar menurun karena kuliah daring yang menimbulkan rasa jenuh. Keempat, banyak mahasiswa yang mengeluh dikarenakan tugas online yang numpuk sehingga mahasiswa merasa keberatan dengan banyaknya tugas yang diberikan oleh dosen.

“Solusi dari permasalahan yang saya katakan tadi sejatinya semua kembali kepada diri pribadi  masing-masing bagaimana kita mampu menempatkan diri kita agar memahami inti dari permasalahan yang kita hadapi serta melihat peluang dan memanfaatkan peluang dari permasalahan tersebut, karena inilah proses yang memang terbaik yang harus kita jalani sebagai seorang mahasiswa ditengah mewabahnya pandemi Covid-19 di Indonesia,” ungkap Dody

Kemudian sesi terakhir, penutupan yang diisi oleh narasumber M. Kelvin Razak Pasaribu. Ia menjelaskan mengenai gerakan mahasiswa kesehatan masyarakat selaku Gubernur PEMA FKM USU. Ia menjelaskan agar mahasiswa aktif dalam berorganisasi, dimana sebagai mahasiswa kita diingatkan untuk ikut dan berperan aktif dalam kehidupan perkuliahan. Banyak organisasi ataupun UKM sebagai wadah kita dalam pengembanan diri, tinggal kita sendiri yang memilih untuk mengikuti organisasi atau UKM sesuai dengan keinginan diri.

“Sebagai generasi milenial, kita diingatkan untuk berperan aktif. Jangan mau jadi apatis, pasif dan individualis. Kembangkan diri!'” tutup Kelvin.

Redaktur: Yessica Irene

Related posts

Kolaborasi UKM KMK St. Yohanes Don Bosco FISIP USU & KMK Universitas Indonesia: Menjadi KMK yang Berintelektualitas

redaksi

Sambut Dies Natalis Ke-28 Tahun, FKM USU Adakan Edukasi Penyuluhan CTPS di Pulo Brayan

redaksi

Paduan Suara Ulos USU Siap Tampil di Pimnas 34

redaksi