Oleh: Yessica Irene
Suara USU,Medan. Tim Arunika Simetrikal berhasil membawa pulang silver medal dan bronze medal pada kompetisi World Youth Invention And Innovation Award (WYIIA) pada (18/08) lalu. Kompetisi ini diselenggarakan secara daring melalui platform zoom meeting.
Dengan mengirimkan beberapa perwakilan tim binaan Arunika Simetrikal, 3 tim berhasil mendapatkan silver medal dan 1 tim mendapat bronze medal. Dimana, dalam kompetisi internasional ini dihadiri oleh 377 tim dari 35 negara.
Proses kompetisi ini adalah peserta mengirimkan paper kepada pihak panitia, kemudian panitia yang akan melakukan seleksi terhadap paper yang masuk untuk dilanjutkan ke proses regristrasi, setelah paper diterima oleh panitia dan peserta sudah melakukan proses regristrasi maka dilanjutkan ke tahap presentasi di depan dewan juri secara online dengan menggunakan bahasa inggris baik dalam hal bahan materi di power point, pemaparan materi serta sesi tanya jawab.
Kendala yang dialami tim Arunika selama berkompetisi di WYIIA adalah karena delegasi yang dikirimkan masih tergolong anggota baru dan belum begitu paham mengenai perlombaan internasional seperti WYIIA ini, tentang bagaimana menulis paper yang baik dan cara presentasi yang dapat memukau dewan juri.
“Itulah tugas kita sebagai pembina di Arunika Simetrikal, membina mereka menjadi mahasiswa yang kelak dapat menorehkan prestasi di USU maupun Internasional,” ungkap Bayu Febrilliandika, selaku founder dan pembina di Arunika Simetrika.
Muhammad Irsan, perwakilan dari tim B Arunika Simetrikal menyampaikan rasa bangganya ketika berhasil mendapat silver medal, di mana merupakan kesempatan pertamanya selama menjadi mahasiswa baru stambuk 2020.
“Awalnya ikut kompetisi ini karena diajak sama senior, rasanya nggak nyangka bisa menang kompetisi internasional. Ini merupakan suatu kebanggaan diri, karena kali pertama ikut kompetisi internasional dan yang ikut juga banyak. Menjadi pengalaman yang berharga juga, dan semoga bisa kedepannya diupgrade jadi gold medal,” ungkap Irsan.
Bayu mengatakan bahwa mahasiswa USU merupakan mahasiswa yang cukup hebat, namun jangan cepat besar kepala karena persaingan di Indonesia sendiri sangat berat. Ketika berhadapan dengan mahasiswa di Pulau Jawa, masih banyak hal yang harus ditingkatkan dan dievaluasi agar dapat mengejar prestasi mereka.
“Jangan berhenti untuk terus menerus berkembang, karena keunggulan mahasiswa di kampus hebat mereka itu terus menerus meningkatkan skill mereka. Jangan menjadi mahasiswa yang hanya belajar di kelas, karena masih banyak ilmu di luar sana yang harus kita pahami,” tutup Bayu.
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.