Oleh: Emma Amelia
“Help me, I just go, we can all go up. I just hope to arrive safely on this night flight. I shine on my own, people will call that a star, so we are just shining..”
Suara USU, Medan. Kalimat di atas merupakan penggalan lirik lagu “Turbulence” yang telah diterjemahkan. Lagu yang merupakan title track dari album Zero : Fever Epilogue milik ATEEZ ini juga rilis dengan video klip berdurasi 3 menit 34 detik. Video tersebut menampilkan suasana mellow dan pilu, dilihat dari ekspresi anggota boy group asal Korea Selatan itu.
“Turbulence” menggambarkan keadaan seseorang yang sedang berada pada masa-masa krisis di kehidupannya. Seseorang tersebut merasa kehilangan arah, sulit menentukan apakah harus menjalani hidup sesuai dengan keinginan sendiri atau mengikuti tuntutan sosial, dan khawatir terhadap ketidakpastian di masa depan.
Semesta juga seolah-olah semakin mendorongnya jatuh ke dalam jurang yang kelam. Rasanya seperti berada di dalam kegelapan tanpa akhir hingga hampir kehilangan jati diri. Terus bertanya tentang “akan jadi apa seharusnya aku ini? Di mana seharusnya aku berada? Mengapa tidak ada yang mengerti perasaanku?”.
Lirik “Turbulence” pada bagian bridge hingga chorus mulai berubah, menuju outro suasananya semakin emosional. ATEEZ seakan-akan ingin merangkul para pendengar, memberikan kehangatan, dan pundak untuk menangis. Bahwa sesungguhnya kamu tidak sendirian, tidak hanya kamu yang merasa kelelahan dan sedang berada di posisi berjuang karena sang penyanyi pun pernah merasakan hal yang sama.
Jadi, tidak apa-apa untuk merasa lelah dan mengistirahatkan diri sejenak dari pertarungan ini. Untuk mencapai garis finish, kita perlu menerima keadaan ini perlahan dan mencoba kembali percaya terhadap diri sendiri. Pada akhirnya, kita pasti akan bersinar dengan cara kita masing-masing.
Ketika istirahatmu sudah cukup, ayo kembali berjuang!
Redaktur: Azka Zere Erlthor
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.