Penulis: Kurniadi/ Yulia
SUARA USU, Medan. Pada Rabu sore (25/03), hanya tampak beberapa orang berlalu-lalang di sepanjang Jalan Universitas Pintu 1 Universitas Sumatera Utara (USU). Tidak seperti biasanya, USU yang kerap ramai dipenuhi ribuan mahasiswa dan masyarakat luar, kini tampak sepi.
Petugas kebersihan, pedagang asongan, pemulung sampah, hingga bapak-bapak penjual aqua yang biasa berjalan sambil mengangkat dagangannya itu pun tidak lagi terlihat. Sesekali yang terlihat hanyalah ojek online yang mungkin berkeliling menunggu orderan atau mengantar pesanan makanan.
Berdasarkan pantauan Reporter Suara USU, dan informasi dari teman-teman kampus yang menetap di Asrama Putri, tidak terlihat adanya aktivitas yang biasa terjadi. Hal ini dikarenakan sudah banyaknya Mahasiswi penghuni Asrama Putri yang sudah pulang ke kampung halamannya masing-masing.
Tentu pasca keluarnya Surat Edaran Rektor tentang upaya pencegahan pandemi virus Corona di Lingkungan USU pada Selasa, 24 Maret 2020. Yang menyebutkan bahwa USU di Lockdown penuh sampai tanggal 7 April 2020.
Tampak sesekali hanya ada 1-2 orang yang keluar masuk asrama. Dengan membawa plastik kresek di kedua tangannya, Mahasiswi tersebut berjalan dari arah Gang Sumber menuju Asrama Putri. Tentu saja Gang Sumber menjadi satu-satunya akses bagi Mahasiswi Asrama Putri yang keseluruhannya tidak membawa kendaraan ke kampus.
Selain karena Gang Sumber merupakan penghubung terdekat antara USU dengan Jalan Jamin Ginting. Di dekat Gang Sumberlah biasanya banyak tersedia tempat yang menjual makanan dan bahan-bahan yang dibutuhkan mahasiswi tersebut.
Tetapi ternyata ada permasalahan yang menimpa Mahasiswi yang masig berada di Asrama Putri USU. Selama pandemi Corona ini mulai meluas dan beritanya mulai menyebar kemana-mana, banyak tempat makan yang tutup. Khusunya di sekitaran USU. Hal ini mengakibatkan Mahasiswi semakin jauh mencari makanan yang ada di sekitar asrama.
Kondisi ini diperparah dengan akses masuk ke USU yang menjadi sulit karena lockdown. Seperti yang di katakan oleh Fika, seorang penghuni asrama putri, “Susah keluar masuk, harus izin dulu. Harus ngasih alasan yang jelas, misalnya untuk membeli persediaan makanan gitu atau suatu kepentingan yang harus dilaksanakan,”.
Hal itu juga menimbulkan masalah ketersediaan air galon untuk minum yang sulit didapatkan.
“Menurut saya pribadi, banyak sekali kendala semenjak USU Lockdown ini. Tukang air galon yang sering ke asrama jadi jarang ngantar air seperti biasanya, jadi kami harus beli sendiri keluar dengan bantuan teman-teman lain yang memiliki kendaraan.” tutur Silviana, seorang mahasiswi FEB yang juga merupakan penghuni asrama putri.
Ia juga menambahkan bahwa selama USU ditutup total, menjadikan akses bepergian jadi terbatas.
“Sekarang ini kan Linus (Lintas USU) gak beroperasi, jadi kemana-mana susah, paling jalan kaki atau tidak naik ojek online aja.”
Mereka juga mengatakan bosan terus-terusan di dalam asrama, tidak ada kegiatan dan tidak bisa bertemu dengan orang-orang di luar.
“Selama USU di lockdown ini, kegiatan kami jadi tidak banyak, hanya di dalam asrama saja, bosan pastinya. Semoga cepat membaik biar masuk kuliah seperti biasa. Kuliah online nggak enak, banyak tugasnya.” ujar Fika.
sumber foto dari usu.ac.id
Redaktur Tulisan: Orsella Nuraina
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.