Oleh: Wirayudha Azhari Lubis dan Muhammad Fadhlan Amri
Akumulasi Kemarahan Buruh dan Masyarakat (AKBAR) SUMUT mengadakan aksi peringati
Hari Buruh Sedunia May Day pada Sabtu, (01/05).
Haikal Nanda selaku pimpinan aksi menuturkan bahwa aksi hari ini sebagai bentuk perlawanan dan bentuk eskperesi terhadap penindasan terhadap nasib buruh di Indonesia.
“Hari ini kita bawa tujuh tuntutan, yang bisa dibaca dipernyataan sikap kita,” ucapnya dalam konfrensi pers.
Martin Lubis, salah satu orator pada aksi hari ini, menuturkan bahwa apa yang terjadi sekarang ini bentuk represi dari pemerintahan yang fasis.
“Apa yang terjadi hari ini adalah bentuk represi dari pemerintahan yang fasis kawan-kawan!” serunya pada massa aksi.
Martin melanjutkan bahwa sampai hari ini kesejahteraan buruh belum terwujud dan peraturan yang dibuat pemerintah hanya berpihak pada investor.
“Peraturan yang dibuat hanya untuk para investor yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin, diperas! Tidak ada gunanya berharap pada mereka, mereka yang dipilih 5 tahun hanyalah orang-orang culas. Hidup Rakyat!” pekik Martin Semangat.
Martin juga menyayangkan perlakuan pihak kepolisian yang memarkirkan mobil dan alat pengurai massa yang diparkirkan didepan massa aksi.
“Katanya mematuhi prokes, tapi ruang aksi makin disempitkan. Ini menutupi ruang gerak rakyat, kami ga bawa senjata!” pungkasnya di tengah orasi.
Redaktur: Yulia Putri Hadi
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.