Oleh: Muhammad Fadhlan Amri
Suara USU MEDAN. Kamis, (15/04) kemarin merupakan hari jadi dari provinsi Sumatera Utara. Pada tahun 2021 ini, provinsi yang terletak di utara pulau Sumatera mencapai usia ke 73 tahun. Namun dibalik euforia dan momentum dirgahayu kemarin, ada dua aksi yang mewarnai gegap gempita ulang tahunnya.
Yang pertama, ratusan media massa dari media cetak dan digital melakukan aksi menolak arogansi sikap Wali Kota Medan, Bobby Nasution. Aksi ini dilangsungkan di depan kantor Wali Kota Medan. Usut punya usut, aksi ini ditengarai karena sulitnya para jurnalis mendapat informasi ketika ingin mewawancarai menantu presiden itu.
“Mana keterbukaan informasi yang Bapak bilang kalau wartawan wawancara saja dibatasi,” ucap Hany, salah satu orator pada aksi Kamis kemarin.
Lewat orasinya, wanita itu juga mengungkapkan kekecewaannya dan menilai kurangnya keterbukaan di kepemimpinan pasangan yang diusung partai PDI-Perjuangan ini.
“Pak Bobby turun sekarang temui kami. Tidak ada keterbukaan di kepemimpinan Bapak. Sejak kapan doorstop harus izin dulu,” sambungnya.
Tak jauh dari kantor Wali Kota Medan, kita bergeser ke gedung DPRD Sumatera Utara. Aksi kali ini berlangsung pada kegiatan paripurna ulang tahun Sumatera Utara.
Pada kegiatan kali ini ada sebuah insiden dimana seseorang mahasiswa melakukan aksi tunggal, menolak kenaikan BBM, dan Pergub No.1 tahun 2021. Aksi ini dilakukan oleh Irwandi Pratama Sembiring, mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
Kepada media, saat digiring tim keamanan Irwandi mengungkapkan kekecewaannya kepada Gubernur Sumatera Utara dan pihak Pertamina.
“Hari ini Bapak Edy, tidak lagi bermartabat, tidak lagi mementingkan rakyat miskin. Kami sudah langsungkan aksi, tapi Pertamina dan bapak Guberur saling lempar bola!” tegasnya kecewa.
Redaktur: Yulia Putri Hadi
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.