SUARA USU
Kabar Kampus

Baca Puisi, Hingga Lelang Caping Warnai Aksi Tunggal Hari Ini

Oleh: Muhammad Fadhlan Amri dan Wirayudha Azhari

SUARAUSU,Medan. Telah berlangsung aksi tunggal dari seorang mahasiswa. Pada senin (08/02) di pelataran gedung Birektorat Universitas Sumatera Utara.

Aksi ini dilakukan oleh Dimas Syahputra, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis mulai dari pukul 11.00 WIB pagi tadi.

Aksi diawali dengan pembacaan puisi, kemudian dilakukan orasi, dan juga pelelangan caping. Lelang caping ini oleh Dimas dibuka dengan harga Rp. 500 Juta Rupiah.

Aksi Dimas ini awalnya sempat diintervensi oleh pihak keamanan Birektorat USU, dimulai dengan pemunduran lokasi aksi, hingga pembatalan aksi dan digantikan dengan bincang-bincang secara baik-baik.

“Jangan di sini, ganggu mobil parkir, pindah-pindah ke belakang, atau ga ke atas kita ngomong baik-baik,” terang pihak keamanan kepada Mantan Menteri Dalam Negeri Kabinet Ambil Peran ini.

Tetapi Dimas menolak, Dimas melanjutkan aksi dan diawali dengan pembacaan puisi dan orasi. Dimas juga mengaku mengundang beberapa media seperti Waspada untuk meliput aksi ini.

Pada saat tengah melakukan pembacaan orasi, Dimas dijumpai oleh Elvi Sumanti Kepala Kantor Humas Universitas Sumatera Utara. Elvi pun mengatakan kepada Dimas agar memberhentikan aksi, dan mengajak rekan-rekan mahasiswa, termasuk pers mahasiswa untuk masuk ke rektorat dan menjadi saksi dalam pembahasan kebijakan keringanan UKT.

“Kenapa ini Dimas? Kemarin katanya mau jumpai kakak, kok sekarang gini? Mau bicara sama Rektor? Ayok ke atas, bicara baik-baik, ajak perwakilan mahasiswa juga, ga kayak gini,” Ungkap Elvi kala menjumpai Dimas di pelataran gedung Birektorat.

“Makanya hari ini kawan-kawan, kita menunggu kebijakan pak rektorat untuk menjumpai kita kawan-kawan. Saya ingin suara kita terdengar, rektor menjumpai kita!” Ucap Dimas dalam orasinya.

Dalam wawancara bersama media Dimas menerangkan dia tidak takut dengan ancaman sanksi akademik terkait aksinya hari ini

“Saya justru akan bangga, jika aksi dan perjuangan saya hari ini mengakibatkan sanksi akademik, sebagai mahasiswa kita harus berani, karena kita adalah tonggak harapan bangsa Indonesia,” tutupnya pada rekan media.

 

Redaktur: Putri Narsyla

Related posts

Melangkah Melampaui Batas Bersama PKKMB Fakultas Farmasi USU

redaksi

KIP Kuliah: Maju-Mundur, Maju-Mundur Cair

redaksi

UKT Dinilai Mencekik, Camaba Minta Pihak Universitas Beri Keadilan

redaksi