Oleh: Salsa Gina/Ruth Stephanie
Suara USU, Medan. Beberapa waktu lalu, media sosial dihebohkan oleh pertandingan Dewa Kipas dengan GM Irene Sukandar. Berbagai kalangan seketika menaruh perhatian pada topik yang sedang trending itu. Youtuber terkenal pun langsung menyiarkan pertandingan mereka secara live dan disaksikan lebih dari dua belas juta pasang mata, bukan main bahkan topik ini menjadi trending topik nomor satu di youtube.
Melihat perkembangan catur yang signifikan, tim Suara USU tertarik untuk menguliknya bersama USU Chess Club (UCC) sebagai representasi peminat catur di tingkat mahasiswa. Reza Saragih, ketua UKM catur ini mengatakan bahwa pertandingan viral tersebut membawa pengaruh besar terhadap minat catur di kampus.
“Kami memiliki beberapa anggota baru dikarenakan terinpirasi dari Dadang yang dikenal sebagai Dewa Kipas dan juga WGM Irene. Ditambah lagi dengan tayangnya film Queen of Gambit yang menjadi penggerak kami untuk terus mengikuti perkembangan catur di Indonesia,” ucapnya.
Mahasiswa fakultas hukum ini mengaku sangat senang melihat fenomena naiknya catur mampu mengharumkan nama olahraga catur di Indonesia maupun dunia. Proses perkuliahan yang serba daring pun tak mampu menghalangi timnya untuk tetap melakukan kegiatan latihan rutin dan latih tanding.
“Mengenai latihan, kami membatasi anggota yang hadir hanya untuk empat atau lima orang saja. Kemudian diganti dengan orang yang berbeda di minggu berikutnya, yang jelas masih tetap mematuhi protokol kesehatan,” papar Reza.
Ia menambahkan bahwa kini juga tersedia aplikasi tanding online Lichess yang bisa menjadi media mereka berkompetisi jarak jauh. Intinya, fasilitas tetap harus disediakan dan media promosi catur harus diperluas, apalagi saat catur sedang hype seperti sekarang.
Redaktur: Yessica Irene
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.