Oleh: Wirayudha Azhari Lubis
Suara USU, Medan. Coalruption adalah sebuah buku berbentuk laporan. Buku ini diterbitkan oleh sebuah organisasi bernama Bersihkan Indonesia. Bersihkan Indonesia berkolaborasi dengan Greenpeace Indonesia, Auriga, Jatam, dan Indonesia Corruption Watch (ICW) berhasilkan menerbitkan buku ini pada 2018 lalu. Peluncuran buku ini serentak dengan menjelang dilakukan nya Pemilihan Presiden-Wakil Presiden juga Pemilihan anggota legislatif
Coalruption merupakan sebuah buku yang membahas dan menguak bagaimana elite politik bermain dalam pusaran bisnis batubara. Buku ini bertujuan untuk memberitahu para pembaca bahwa yang selama ini bermain dalam perusakan lingkungan dan korupsi Batubara adalah para elite politik.
“Korupsi politik terkait batubara dalam berbagai bentuk telah membelenggu pilihan pilihan energy bersih dan menghalangi hak-hak masyarakat atas udara bersih dan lingkungan yang sehat,” tulis buku ini dihalaman awalnya.
Dalam buku ini juga menjelaskan bagaimana akhirnya bisnis batu bara ini menjadi efek domino. Bisnis Batu bara yang kian lama kiam membesar karena ditunggangi para Elite politik. Bahkan disebutkan juga bahwa batubara telah menjadi salah satu sumber pendanaan politik terpenting, baik ditingkat pusat mapun daerah. Yang bahkan, para pemain batu bara merupakan figure kunci di tim para kandidat di Pilpres 2019.
Pada buku ini akan ditemui juga banyak fakta menarik. Salah satu faktanya adalah, banyak negara sudah berlomba-lomba untuk mengurangi porsi dari pemakaian energy kotor, tetapi tidak dengan Indonesia, yang malah melihat ini sebagi suatu komoditas bisnis yang menggiurkan.
Padahal nyantanya, energy kotor inilah yang sangat-sangat berpengaruh bagi kerusakan lingkungan dan perubahan iklim. Buku ini Terdiri dari 50 Halaman yang kemudian terbagi dalam 5 bab.
Pada bab pertama di buku ini, pembaca akan disuguhkan bacaan mengenai kesenjangan yang ditimbulkan oleh adanya bisnis batubara ini. Di bab pertama inilah para pembaca akan menyadari bagaimana efek domino akibat dari bisnis ini. Yang mana, ketika alam telah rusak, masyarakat kehilangan mata pencahariannya, maka akan terjadilah kemiskinan. Tetapi hal itu tidak berlaku bagi mereka yang memiliki perusahaan tambang ini.
Berlanjut kepada bab kedua, para pembaca akan dierlihatkan bagaimana kemungkinan-kemungkinan untuk melakukan korupsi pada komoditas bisnis yang besar ini. Pengeluaran modal yang besar, pengaruh besar campur tangan pemerintah, dan investasi banyak pihak merupakan beberapa faktor yang menyebabkan suburnya praktik korupsi dalam komoditas bisnis ini. Dan di bab ini jugalah para pembaca akan mengetahui siapa pemilik sebenarnya komoditas bisnis ini.
Pada bab ketiga, pembaca akan dibawa kedalam permainan para Political Exposed Persons(PEPs) atau elite politik. Banyaknya kasus mengenai korupsi batu bara banyak dibahas pada bab ini. Di bab ini juga pembaca akan semakin tahu bagaimana menggiurkannya komoditas bisnis ini untuk dimasuki sebagai ladang menanam investasi dan berkorupsi ria.
Pada bab ketiga, terdapat 2 Kotak, para pembaca akan dikagetkan dengan munculnya beberapa nama PEP dalam kotak ke 2. Nama-nama yang terkadang sering dianggap tak mungkin, ternyata masuk kedalam pusaran bisnis ini.
Masuk kepada bab keempat, Pembaca akan tahu siapa sebenarnya jenderal di pusaran korupsi politik di Kalimantan Timur. Keterkaitan tokoh politik ini benar-benar membuat para pembaca semakin yakin akan impunitas atau kekebalan hukum yang didapatkan oleh tokoh tersebut. Di bab ini juga pembaca akan mengetahui betapa suatu perusahan raksasa itu benar benar menyebabkan kerusakan alam di Kalimantan Timur.
Kemudian, ketika sudah sampai di bab ke-5 yang merupakan akhir dari buku dan laporan ini, pembaca diberikan kesimpulan dan bagaimana langkah yang harus diambil untuk mengatasi korupsi politik dalam bisnis Pertambangan batu bara.
Meskipun halaman buku ini berkisar 50 halaman dan memiliki pembahasan yang berat. Pembaca akan semakin terpuaskan dengan sajian desain dan juga gambar yang sangat-sangat apik. Buku dan Laporan hasil Kolaborasi dari Bersihkan Indonesia ini dapat kalian baca dengan mengnduh secara legal pada website resmi bersihkanindonesia.org.
Jangan apatis terhadap lingkungan dan jangan lupa untuk tetap membaca kawula muda. Untuk lestari kita tetap butuh cukup literasi. Jaga alam maka ia akan jauh lebih menjagamu.
Redaktur: Muhammad Fadhlan Amri
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.