Reporter: Anna Fauziah Pane
Suara USU, Medan. Dalam rangka meningkatkan pelayanan publik yang lebih inovatif dan inklusif, Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) bersama USAID ERAT (Tata Klola Pemerintahan yang Efektif, Efisien, Kuat) menyelenggarakan Kompetisi Ideathon Tons of Idea. Guna mengkampayekan dan menjaring orang muda untuk mengikuti kompetisi tersebut, diadakan Roadshow dan Diskusi Publik pada Kamis (11/4) di Hotel Aryaduta, Medan.
Adapun tema yang diangkat pada diskusi publik ini adalah “Lawan Stunting Sebelum Genting.” Bersama dua narasumber Hamid Rijal Lubis selaku Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Sumatera Utara dan Dwi Laila Shafira selaku Duta GenRe Putri Provinsi Sumatera Utara 2022.
Sebelum memasuki sesi diskusi publik, terlebih dahulu disampaikan kata sambutan dari Erman Rahman selaku Direktur USAID ERAT, Sekretaris Daerah Sumatera Utara, Arief Sudarto Trinugroho dan keynote speech dari Deputi Pelayanan Publik Kementerian PANRB, Prof. Dr. Diah Natalisa, MBA.
Erman Rahman dalam kata sambutannya mengajak orang muda untuk menggunakan kesempatan Ideathon ini dengan sebaik-baiknya. “Melalui sambutan ini saya mengajak kita semua untuk berjuang juga, untuk membentangkan karpet merah bagi generasi penerus dalam kesempatan yang ada. Untuk adik-adik aparatur sipil negara, mahasiswa – mahasiswi, rekan-rekan akademisi dan praktisi, baik juga organisasi masyarakat sipil, mari kita gunakan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk berpartisipasi untuk negeri.”
Sekretaris Daerah Sumut, Arief Sudarto Trinugroho dalam sambutannya memaparkan pelayanan publik dari sisi pelaksana pelayanan publik itu sendiri. Arief Sudarto mengungkapkan bahwa dirinya selaku komandan dari para ASN yang merupakan pelaksana pelayanan publik senantiasa mengajak para ASN untuk mengubah mindset menjadi lebih akrab dengan teknologi. Bahwa lingkungan eksternal sekarang tidak sama dengan yang dihadapi 5 atau 10 tahun lalu, perubahan terus terjadi.
“(Maka dari itu) kami memerlukan masukan dari anak-anak muda ini, untuk menjaring ide-ide kreatif yang didasari fakta dan kondisi nyata di Sumatera Utara,” ujar Arief Sudarto. Selain itu, Sekretaris Daerah Sumut itu juga turut mengajak orang muda untuk mengikuti Kompetisi Ideathon ini dan berkontribusi untuk pelayanan publik yang lebih baik.
“Ideathon adalah bentuk nyata dari kolaborasi, di mana inovasi dan kreatifitas masyarakat dapat terwadahi untuk pengembangan pelayanan publik. Kegiatan ini kita lakukan tidak hanya di Sumatera Utara, tetapi juga di beberapa lokus lainnya. Antara lain Provinsi Sulawesi Selatan, Jawa Timur, NTT, Kalimantan Barat, dan juga Banten,” ungkap Diah Natalisa dalam keynote speech yang disampaikannya.
“Dari kompetisi ini kami harapkan lahir ide-ide dari para ASN muda, dari kalangan mahasiswa, begitu juga dari praktisi dan akademisi yang bisa membantu menjawab tantangan pelayanan publik yang ada. Tentunya tidak hanya sekedar ide dan perlombaan, yang juga tidak kalah penting adalah bagaimana ide dan inovasi juga dapat diimplementasikan sehingga benar-benar memberikan dampak yang nyata bagi masyarakat,” tambah Diah Natalisa lagi.
Adapun tema “Lawan Stunting Sebelum Genting” diangkat pada diskusi publik ini karena Sumatera Utara menempati posisi ke-12 untuk kasus stunting yang manjadi isu serius. Di samping itu, kesehatan juga termasuk isu utama dalam Kompetisi Ideathon.
Selain diskusi publik “Lawan Stunting Sebelum Genting”, juga dipaparkan tips dan trik mengirimkan ide dan inovasi ke Kompetisi Ideathon. Informasi lebih lanjut mengenai Ideathon Tons of Idea dapat diakses di sini.
Redaktur: Taty Kristina
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.