Penulis: Beby
Suara USU, Medan. GERD atau Gastroesophageal reflux disease adalah kondisi ketika asam lambung naik dari perut menuju ke esofagus (kerongkongan). Kondisi seperti ini dapat menyebabkan gejala seperti sensasi terbakar (heartburn), rasa pahit di mulut, jantung berdebar, muntah dan kadang disertai batuk. Hal ini menjadi masalah kesehatan yang dapat memengaruhi siapa saja, termasuk mahasiswa.
Perlu diperhatikan bahwa GERD dan maag merupakan penyakit serupa, namun memiliki perbedaan pada gejalanya, loh, Sobat SU. Maag dengan istilah medis gastritis adalah peradangan pada dinding asam lambung yang ditandai dengan perut kembung, mual hingga ingin muntah, nyeri pada ulu hati, sampai feses yang berwarna gelap. Jika maag tidak dicegah dan diobati dengan benar, akan berdampak pada GERD.
Mengapa Mahasiswa Rentan Terhadap GERD?
Sobat SU harus tau bahwa selain pola makan, lifestyle sangat berpengaruh terhadap rentan atau tidaknya seseorang terhadap GERD. Penyakit ini banyak dialami oleh mahasiswa karena adanya beberapa faktor. Penyakit GERD sering kali diremehkan, namun pada kenyataan penyakit ini dapat menyebabkan kematian. Padahal, GERD yang sering kali disepelaekan dapat menyebabkan iritasi lambung akut dan memicu timbulnya luka yang berujung infeksi pada lambung. Yuk, kita simak lebih lanjut mengenai faktor penyebab GERD yang dialami oleh mahasiswa!
- Perasaan cemas dan stres
Mahasiswa tentu disibukkan oleh banyak tugas dan berbagai aktivitas internal maupun eksternal kampus. Dengan banyak mengikuti aktivitas-aktivitas tersebut memungkinkan mahasiswa untuk stres terhadap kegiatan dan tugas-tugasnya. Perasaan cemas dan stres ini dapat mempengaruhi fungsi sfingter esofagus dan motilitas esofagus. Sfingter esofagus merupakan semacam otot yang berfungsi untuk mencegah isi lambung mengalir ke esofagus, karena apabila isi lambung naik ke esofagus maka hal inilah yang menyebabkan GERD.
- Pola makan tidak teratur
Banyaknya aktivitas yang dilakukan oleh mahasiswa menyebabkan mereka sering terlambat makan. Tentunya banyak mahasiswa yang tidak menjaga pola makannya. Mereka sering kali makan dua kali sehari dengan alasan malas untuk mencari makan dan lebih memilih untuk istirahat karena lelahnya di hari non-weekend untuk kuliah. Mahasiswa kerap memilih untuk menjadikan satu antara sarapan dan makan siang. Pada kenyataannya, sekalipun dalam kondisi istirahat, sistem pencernaan tetap berjalan sehingga lambung tetap mencerna makanan meskipun tidak ada makanan yang masuk ke dalam perut. Hal inilah yang menyebabkan dinding lambung mengalami iritasi dan memicu asam lambung naik.
- Kurang berolahraga
Lifestyle yang kurang sehat seperti kurang berolahraga juga mampu memicu GERD. Sobat SU harus tau bahwa olahraga dikenal mampu mengatasi stres. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa stres merupakan salah satu penyebab GERD.
- Mengonsumsi makanan pedas dan asam
Kita tau bahwa setiap orang memiliki kondisi lambung yang berbeda-beda. Tidak semua orang dapat menahan pedas. Jika Sobat SU mengonsumsi makanan pedas berlebihan dapat memicu kontraksi lambung yang dapat memicu iritasi pada mukosa lambung. Tidak hanya pedas, makanan yang terlalu asam juga menyebabkan produksi asam lambung yang berlebih. Rasa asam yang berlebih tadi dapat menambah keasaman pada lambung yang juga dapat memicu kenaikan asam lambung. Banyak mahasiswa mengonsumsi makanan yang memiliki rasa asam dan pedas yang berlebihan dalam satu waktu seperti rujak mangga. Padahal nyatanya, makanan tersebut tidak baik untuk kesehatan lambung.
- Mengonsumsi kopi berlebihan
Mengonsumsi kopi yang tinggi kafein juga dapat memicu terjadinya asam lambung karena kopi berefek meningkatkan sekresi gastrin sehingga dapat merangsang produksi asam lambung. Mahasiswa kerap mengonsumsi kopi sebagai teman untuk mengerjakan tugas dan begadang. Namun, satu hal yang perlu diingat, rasa lelah akibat aktivitas seharian yang dilakukan oleh mahasiswa dapat menimbulkan stress yang berujung memicu naiknya asam lambung.
Nah, sekarang Sobat SU sudah tau penyebab-penyebab dari GERD yang biasa terjadi pada mahasiswa. Maka dari itu, tips untuk mencegahnya adalah dengan menjaga pola makan teratur, olahraga teratur, serta mengurangi hal-hal yang membuat stres dan beban pikiran.
Sobat SU bisa mencoba melakukan hal-hal positif dan membuat perasaan Sobat SU senang agar tidak mengganggu masalah kesehatan yang lain. Kesehatan yang baik akan mendukung seseorang dalam melakukan aktivitas yang produktif dan efektif. Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan ya, Sobat SU!
Redaktur: Tania A. Putri
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.