Oleh: Kania Haura
Suara USU, Medan. Seorang mahasiswa bertanya dengan dosennya melalui whatsapp tentang jadwal kuliah. Sang dosen pun menjawabnya beberapa menit kemudian. Lalu, mahasiswa tersebut membalas dengan “oke pak” dan mulai membagikan informasi tersebut ke teman seangkatannya. Setelah itu para mahasiswa diberikan tugas kelompok dan Arhan sebagai ketua memberikan tugas-tugas kepada anggotanya, “eh,kamu ngerjain yang ini ya. Oh yang ini juga.” Dan saat seorang anggotanya memberitahukan kesalahan yang ditulis oleh Arhan, ia hanya menjawab, “ini yang benar ya.”
Ini merupakan contoh interaksi yang pasti kita pernah alami sebagai mahasiswa saat kuliah online. Tanpa kita sadari, kita sudah menghilangkan etika saat kita berbicara dengan mereka. Etika yang dimaksudkan bukanlah hanya secara verbal, namun interaksi kita di sosial media pula. Anda mungkin berfikir, apa salahnya dengan kata-kata tadi? mungkin haruslah dimulai dari awal.
Dalam etika berbicara disebutkan ada 3 hal saat berinteraksi dengan orang lain. Hormatilah orang yang lebih tua, sayangilah yang lebih muda, dan ramahlah pada sesama. Kadang, kita terlalu sibuk dengan urusan kita sendiri sehingga tidak memerhatikan apa impact dari perkataan kita. Kata maaf, tolong, dan terima kasih. Ketiga kata ini sering disebut sebagai tiga kata ajaib. Tolong, merupakan kata yang diucapkan saat kita membutuhkan bantuan dari orang lain. Terima kasih, digunakan untuk membuat orang lain merasa dihargai. Dan maaf sebagai ungkapan penyesalan atas suatu kesalahan atau perizinan dalam melakukan suatu hal.
Saat kita berkomunikasi dengan orang lain secara online, kita tidak bisa terikat secara emosional. Maksudnya, rasa hormat dan etika kita seringkali kurang saat berbicara secara online. Ini juga dikarenakan kurangnya apresiasi kita pada hal-hal kecil setiap harinya. Norma dan sopan santun seringlah terlupakan. Generasi masa kini lebih mau berinteraksi secara demokrasi ke semua orang, tetapi ada kalanya tradisi wajib diingat dan dilakukan.
Kita sebagai manusia merupakan makhluk sosial sehingga harus berkomunikasi setiap harinya. Haruslah kita memikirkan apa yang kita ucapkan terlebih dahulu. Walaupun zaman sudah berubah, sopan santun haruslah menjadi yang paling utama saat berbicara ke siapapun itu.
Redaktur: Yessica Irene
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.