Oleh: Tamara Ceria Sairo/Anna Fauziah Pane
Suara USU, Medan. Pemilihan Mahasiswa Berprestasi USU berhasil terlaksana pada Rabu, (12/04) di Aula Mikie Wijaya Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) USU. Bukan hanya Mapres Sarjana Utama saja, Fakultas Diploma turut menghantarkan para kontingennya bersaing di tingkat universitas.
Tiga diantaranya ialah Muhammad Hafaz Assuty Mahasiswa D-III Kesekretariatan sebagai Mapres Diploma Utama I USU, Muhammad Rasyid Dalimunthe Mahasiswa D-III Statistik sebagai Mapres Diploma Utama II USU, dan Salsabila Hermasari Siregar Mahasiswa D-III Analis Farmasi dan Makanan sebagai Mapres Diploma Utama III USU.
Dalam wawancaranya, Hafaz menyampaikan bahwa motivasi utama datang dari dalam dirinya yang suka berfikir dan bisa dibilang kritis. Kemudian, berasal dari Jurusan Kesekretariatan yang kurang dikenal orang membuat Hafaz ingin membawa nama jurusan di mata universitas.
“Pertama, aku suka berfikir dan bisa dibilang aku kreatif. Kenapa aku bilang kreatif? Karena aku suka ciptain ide dan gagasan baru. Karena aku suka berfikir kreatif, aku belum menemukan wadah yang sesuai dengan kemampuanku. Jadi, dengan adanya Pilmapres menjadi wadah untuk menuangkan ide kreatif terutama yang bermanfaat bagi banyak orang apalagi di bidang pendidikan,” tuturnya.
Hafaz menambahkan, “Nah, motivasi satu lagi yaitu untuk membawa nama jurusan. Aku dari Kesekretariatan yang juga banyak orang belum mengenal jurusan ini. Mungkin ini pertama kali Jurusan Kesekretariatan menghantarkan kontingennya untuk ikut Pilmapres dari tahun-tahun sebelumnya. Juga pengen bagi kebermanfaatan dan gimana menuangkannya, ya dari Pilmapres ini.”
Berbeda dengan Hafaz, Muhammad Rayid mengatakan bahwa mendaftarkan diri pada Pilmapres 2023 karena dukungan dan dorongan para mentor UKM SGC USU yang dia ikuti.
“Motivasi terbesarnya adalah dukungan dari UKM SGC USU yang mengenalkan Pilmapres dan men-support untuk ikut serta. Untuk perjalanannya cukup melelahkan dan sebenarnya di awal tidak tertarik sama sekali. Tapi, ada saja dorongan dari mentor-mentor UKM SGC USU agar ikut serta dan akhirnya mencoba untuk mendaftar,” jelas Rayid.
Ketika ditanya kendala, Rasyid mengatakan, “Kendalanya hanya pada manage waktu dan olah pikir yang tidak fokus karena deadline Pilmpares yang kurun waktunya singkat. Kemudian, negative thingking yang terlalu mendominasi sehingga kerap menjadikan Pilmpares sebagai beban yang mau tidak mau harus diselesaikan karena sudah dimulai,” tutup Mahasiswa Statistik tersebut.
Salsabila, mahasiswa semester II D-III Analis Farmasi dan Makanan juga mengatakan bahwa ini menjadi ajang perlombaan pertama yang dia ikuti. Sempat ragu dan khawatir sebagai mahasiswa termuda, tak membuat dia takut melangkah.
“Saya pengen banget meningkatkan value, pengen dikenal sama dosen-dosen dengan gelar Mapres dan ingin berada dalam lingkup yang keren-keren. Awalnya saya pesimis karena masih semester II, masih adek-an banget, mana semua lawannya kakak dan abang tingkat. Hal ini yang saya bimbangin. Namun, dengan adanya arahan dari dosen pembimbing membuat saya berani ambil kesempatan untuk belajar. Karena, belajar tuh ngga memandang usia mau kamu terlalu muda atau terlalu tua sekalipun, itu ngga sama sekali menjadi patokan untuk belajar,” ungkap Salsabila.
Tak lupa, Salsabila juga menaruh pesan kepada teman-teman mahasiswa, “Pesan saya untuk mahasiswa yang mau mencoba Pilmapres harus berani ambil kesempatan. Ini menjadi salah satu jalan untuk belajar yang benar-benar bisa ngasi manfaat yang besar ke kalian. Jangan merasa terlalu dini untuk ikut lomba ini, mau kamu maba atau kating sekalipun, itu sama sekali not problem, karena Pilmapres bukan lomba yang memandang umur, tapi di sini menjadi wadah untuk menggali potensi kamu di bidang akademik. So, ngga ada kata ragu lagi untuk ikut Pilmapres. Saya tunggu ya kamu gabung di Akamawapres USU,” tutup Mapres Diploma Utama III tersebut.
Redaktur : Taty Kristina
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.