Reporter: Virgi Oktavia Stefani Simamora
Suara USU, MEDAN. Program studi Sastra Jepang USU sedang mempersiapkan ujian JLPT (Japanese Language Proficiency Test) yang akan dilaksanakan pada 5 Desember 2021. JLPT merupakan tes bahasa Jepang yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan dalam berbahasa Jepang. Pada umunya, tes ini jauh ubahnya seperti tes TOEFL/IELTS. Namun, tes ini diselenggarakan oleh pihak Jepang, yaitu Japan Foundation, Japan Education, Japan Exchange, dan service dengan skala international.
Berbeda dengan tahun 2020, JLPT sempat ditiadakan karena adanya situasi pandemi yang tak memungkinkan. Namun, di tahun 2021 JLPT dibuka kembali dengan mematuh protokol kesehatan yang ketat. JLPT sendiri terbagi atas 5 tingkatan, mulai dari yang terendah sampai yang tertinggi, yaitu N5, N4, N3, N2, dan N1. JLPT diikuti unutk memenuhi standar berbahasa Jepang agar diterima kerja di Jepang. Sedangkan di USU, tes ini menjadi syarat kelulusan bagi mahasiswa prodi Sastra Jepang.
Salah satu mahasiswa prodi Sastra Jepang, Famigus mengungkapkan bahwa ia telah mempersiapkan diri sebelum menjelang ujian ini, seperti berlatih mengerjakan soal-soal, āPersiapan tentu saja saya sudah ada, sebulan sebelum menjelang JLPT ini saya belajar dan belatih dengan mengerjakan soal-soal sendiri dan mengikuti beberapa pretest yang dilaksanakan pihak JLPT. Sesungguhnya sangat gugup menantikan JLPT nanti,” ungkap Famigus.
Berbeda dengan Audia yang sudah yang sudah memasuki semester ke-5, ia tetap belajar seperti biasa dan lebih efektif karena ini bukan hal baru untuknya, “Aku seperti biasa, belajar lebih efektif lagi, sih dengan fokus mempebanyak kosa kata (kotoba) dan belajar pola-pola kalimat baru. Kesan aku terhadap JLPT yang aku ikuti untuk mengambil N3 ini berjalan dengan normal, aku tidak terlalu gugup karena bukan pertama kalinya,ā tegasnya.
Redaktur: Wiranto Asruri Siregar
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.