SUARA USU
Uncategorized

Keberagaman dan Implementasi Bhinneka Tunggal Ika

Sumber foto: https://pin.it/7iFHgBZ

Penulis: Jotika / Dea Natasya Silalahi / Edgard Irvin Jawak / Napoleon Bonaparte Samosir / Riris Marito Sihombing / Diva Aurelya Menjerang / Pitri Rosalina Sitorus

Suara USU, Medan. “Bhinneka Tunggal Ika” merupakan semboyan bangsa Indonesia. Semboyan tersebut berasal dari Bahasa Jawa Kuno. Semboyan itu sendiri memiliki arti “Berbeda-beda tapi tetap satu”. Semboyan ini amatlah cocok untuk keadaan Indonesia yang dihuni oleh beragam suku, ras, agama dan kebudayaan. Nilai kesatuan amat dijunjung tinggi oleh leluhur bangsa Indonesia.

Sejarah Bhinneka Tunggal Ika

Pada zaman kerajaan Majapahit di Indonesia, semboyan Bhinneka Tunggal Ika sudah terdapat pada Prasasti Trowulan. Prasasti tersebut berisi tentang nilai-nilai kehidupan yang harus dijunjung tinggi oleh seluruh rakyat yang ada di kerajaan Majapahit. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika juga terdapat pada Prasasti Kudadu, yaitu prasasti yang ditemukan di wilayah Blitar, Jawa Timur.

Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, semboyan Bhinneka Tunggal Ika menjadi semacam lambang persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Semboyan tersebut dicantumkan pada lambang negara Indonesia, yaitu Garuda Pancasila. Lambang tersebut menunjukkan bahwa meskipun bangsa Indonesia memiliki beragam suku, agama, ras, dan budaya, namun tetap bisa bersatu dan hidup dalam harmoni.

Makna Bhineka Tunggal Ika

Arti semboyan Bhinneka Tunggal Ika apabila diterjemahkan kata demi kata maka, kata Bhinneka artinya ‘beraneka ragam’, kata Tunggal artinya ‘satu’, dan kata Ika artinya ‘itu’. Sehingga Bhinneka Tunggal Ika artinya ‘beraneka ragam itu satu’ atau arti Bhinneka Tunggal Ika adalah berbeda-beda tetapi tetap satu juga. Selain itu, keberadaan semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti yang sangat penting bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berikut ini 3 arti penting Bhinneka Tunggal Ika bagi bangsa IIndonesia

  • Pendorong Lahirnya Nasionalisme Indonesia

Bhinneka Tunggal Ika berarti berbeda-beda tetapi satu juga, artinya meskipun bangsa dan negara Indonesia terdiri atas beraneka ragam suku bangsa yang memiliki kebudayaan dan adat-istiadat yang bermacam-macam serta beraneka ragam kepulauan wilayah negara Indonesia, namun merupakan suatu persatuan, yaitu bangsa dan negara Indonesia.

  • Penyemangat untuk Membangun Indonesia yang Lebih Maju

Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan negara Indonesia sebagai dasar untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia. Setiap warga negara dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

  • Benteng Persatuan Bangsa dan Negara Indonesia di Era Globalisasi

Bhinneka tunggal Ika selamanya akan tetap relevan bagi kehidupan bernegara di Indonesia. Adanya globalisasi harus dihadapi secara selektif dengan mengedepankan rasa persatuan bangsa Indonesia dengan bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

Berikut ini 5 makna luhur Bhinneka Tunggal Ika adalah sebagai berikut :

  • Bangsa Indonesia menyadari bahwa keragaman, baik suatu bangsa, agama, ras antar golongan, bukan merupakan unsur pemecah, melainkan faktor potensi atau modal terbentuknya persatuan dan kesatuan Indonesia.
  • Bangsa Indonesia menyadari bahwa semboyan Bhinneka Tunggal Ika mendorong lahirnya persatuan dan kesatuan Indonesia yang semakin kokoh karena pengalaman sejarah bahwa semangat kedaerahan hanya akan memecah belah bangsa Indonesia sehingga mudah dikuasai oleh Bangsa lain.
  • Bangsa Indonesia menyadari bahwa di tengah arus globalisasi yang sangat cepat dan terjadinya percampuran budaya diperlukan penyaringan agar persatuan dan kesatuan bangsa tetap utuh dan semangat berbeda, tetapi tetap satu atau Bhinneka Tunggal Ika.
  • Bangsa Indonesia menyadari sepenuhnya bahwa Bhinneka Tunggal Ika merupakan salah satu pilar selain UUD NRI
  • Tahun 1945, dan NKRI demi kokohnya kehidupan bangsa dan negara Indonesia.

Indonesia dalam Pandangan Bhinneka Tunggal Ika

“Bhinneka Tunggal Ika” merupakan semboyan bangsa Indonesia. Semboyan tersebut berasal dari Bahasa Jawa Kuno. Semboyan itu sendiri memiliki arti “Berbeda-beda tapi tetap satu”. Semboyan ini amatlah cocok untuk keadaan Indonesia yang dihuni oleh beragam suku, ras, agama dan kebudayaan. Nilai kesatuan amat dijunjung tinggi oleh leluhur bangsa Indonesia.

Namun, Ironisnya nilai tersebut semakin luntur dari kehidupan bermasyarakat. Masyarakat Indonesia tidak menerapkan dengan baik semboyan yang dimiliki bangsanya. Tindakan yang dilakukan pun cenderung berlawanan dengan semboyan tersebut. Di beberapa daerah di Indonesia, kita dapat menemukan perilaku diskriminatif terhadap suku, ras ataupun agama tertentu.

Perilaku diskriminatif ini dikarenakan adanya kesulitan dalam menerima perbedaan serta kecendrungan menganggap suku, ras, agama serta kebudayaan yang dimiliki adalah yang paling benar dan paling baik.

Kami telah melakukan survei dengan beberapa responden dengan metode kuisioner dimana pada kuesioner yang telah disebarkan dan di isi oleh responden maka didapat hasil penelitian bahwa perbedaan dalam masyarakat majemuk seperti Indonesia merupakan suatu kenyataan. Karena itu janganlah membeda-bedakan kenyataan yang memang sudah berbeda. Membeda-bedakan sesuatu yang berbeda hanya akan menimbulkan bahaya disintegrasi. Perbedaan dalam kebhinnekaan perlu disinergikan atau dikelola dengan cara mendayagunakan aneka perbedaan menjadi modal sosial untuk membangun kebersamaan. Untuk itu diperlukan adanya kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk melihat kesamaan pada sesuatu yang berbeda .

Keragaman dalam masyarakat majemuk merupakan sesuatu yang alami yang harus dipandang sebagai suatu fitrah. Hal tersebut dapat dianalogikan seperti halnya jari tangan manusia yang terdiri atas lima jari yang berbeda, akan tetapi semuanya memiliki fungsi dan maksud tersendiri, sehingga jika semuanya disatukan akan mampu mengerjakan tugas seberat apa pun. Untuk menyadari hal tersebut, Bhinneka Tunggal Ika memiliki peran yang sangat penting. Pengembangan multikulturalisme mutlak harus dibentuk dan ditanamkan dalam suatu kehidupan masyarakat yang majemuk. Jika hal tersebut tidak ditanamkan dalam suatu masyarakat yang majemuk, agar kemajemukan tidak membawa pada perpecahan dan konflik. Indonesia sebagai bangsa yang multikultural harus mengembangkan wawasan multikultural tersebut dalam semua tatanan kehidupan yang bernafaskan nilai-nilai kebaikan. Membangun masyarakat multikultur Indonesia harus diawali dengan keyakinan bahwa dengan bersatu kita memiliki kekuatan yang lebih besar.

Artikel ini adalah publikasi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dengan Dosen Pengampu: Onan Marakali Siregar, S.Sos, M.Si.

Redaktur: Tania A. Putri


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Efektivitas Program Keluarga Harapan Sebagai Jaminan Sosial di Kecamatan Medan Labuhan

redaksi

Metode Silent Reading dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa

redaksi

Membangkitkan Semangat Interaksi Sosial Dengan Anak Berkebutuhan Khusus

redaksi