SUARA USU
Musik

Lagu Zombie dari Day6, Just Exist Not Alive

Penulis: Anna Fauziah Pane

Ketika hidup terasa monoton, berjalan dengan repetisi yang sama. Kemarin, hari ini, dan esok tidak ada bedanya. Rutinitas membosankan yang harus dijalani seakan – akan kita hidup seperti mesin.” Rasa itulah yang ingin digambarkan oleh Day6 dalam lagu Zombie ini.

Suara USU, MEDAN. Zombie merupakan tittle track dari mini album The Book of Us : The Demon yang dirilis pada 11 Mei 2020. Lagu ini dikomposeri oleh gitaris Day6 Jae bersama dengan Hong Ji Sang. Untuk liriknya, ditulis oleh keyboadist Wonpil dan bassist YoungK. Lagu Zombie sendiri memiliki dua versi, yaitu versi Korea dan Inggris.

Dikutip dari genius.com dalam sebuah interview bersama Apple Music, Jae dan YoungK menjelaskan bahwa versi Inggris dari Zombie tidak diterjemahkan langsung dari versi Koreanya. Hal ini dikarenakan lagu Zombie adalah lagu yang sarat akan pesan emosional sehingga jika diterjemahkan langsung dikhawatirkan pesannya tidak tersampai dengan baik, “Ini adalah tentang perasaan emosional setiap orang. Dalam bahasa Korea, dengan tejemahannya orang lain dapat merasakan emosinya, tetapi tidak akan sebagus lirik bahasa Inggrisnya,” ucap YoungK.

Breatin’ but I’ve been dyin’ inside
Nothing new and nothing feels right

Penggalan lirik di atas menjelaskan tentang seseorang yang menjalani hidup seperti mayat hidup a.k.a zombie yang masih bernafas tetapi di dalam dirinya sudah tidak ada kehidupan. Tidak ada yang baru tidak ada yang terasa benar. Semua berjalan sama setiap harinya sampai-sampai seseorang itu merasa kosong dan tidak memiliki motivasi untuk menjalani hidup.

Today’s a present that I don’t want
So I’m wondering in this world
Am I really the only one
Who’s been wantin’ to hide out from the sun and run

Hari-hari yang diberikan kepada seseorang seharusnya menjadi hadiah, tetapi karena sudah tahu bahwa hari ini juga akan berjalan sama dengan hari lain seseorang itu tidak menginginkan hadiah ini. Kemudian ia bertanya-tanya bagaimana orang lain menjalani hidup, apakah hanya dia satu-satunya yang ingin bersembunyi dan matahari dan kabur.

I feel like I became a zombie
Not alive but I’m still walking
When the sunrise is upon me
I’ll be waiting for the day to pass by oh why
I became a zombie
And there’s nothing that can cure me
So tomorrow I know I’ll be
Just the same, you’ll see me wishing to stop and close my eyes

Penggalan lirik di atas adalah chorus dari lagu Zombie. Bagian ini mejelaskan bagaimana seseorang hidup, seperti zombie, tidak hidup tetapi masih berjalan. Menghindari matahari dan berharap hari segera berlalu. Tidak ada lagi yang bisa mengobati, tidak ada yang akan berubah. Akan tetap sama seperti hari lain, berharap untuk berhenti dan menutup mata.

Tidak seperti lagu healing kebanyakan, zombie tidak mencoba untuk comforting para pendengar tetapi mencoba untuk membuat pendengar benar-benar merasakan apa yang mereka rasakan. Terkadang kita tidak paham dengan apa yang dirasa dan apa yang diinginkan. Last but not least, kamu bukan satu-satunya yang merasakan hal ini. Ada orang lain yang juga merasakan hal yang sama. Semoga hari di mana kita bisa mendengar lagu ini dengan tersenyum karena sadar semua beranjak membaik segera tiba.

Redaktur: Wiranto Asruri Siregar


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Kukira Kau Rumah: Ketika yang Dianggap Rumah Hanya Singgah

redaksi

Mengenal Alvvays, Band Indie Pop dengan Sentuhan Nostalgia Modern

redaksi

Puisi yang Disulap Jadi Lagu Cinta, Lewat Lagu Anything You Want

redaksi