Reporter: Novia Kirana/Talentania
Suara USU, MEDAN. Masih lekat di benak masyarakat, pada Kamis, (25/11) lalu terjadi penggusuran paksa di JL.Melati dan di JL. Karya, Desa Helvetia, Kecamatan Labuhan Deli, Sumatera utara. Dalam proses penggusuran yang dilakukan oleh pihak PTPN II. Adanya perlawanan dari para pensiunan yang enggan mengosongkan rumah mereka pada saat penggusuran, mengakibatkan penggusuran ini memakan waktu yang lama dikarenakan sempat terhenti beberapa kali.
Akibat tindakan penggusuran yang dilakukan ini, perkiraan potensi kerugian di masyarakat sangat banyak, apalagi dengan tidak disediakannya relokasi sementara bagi masyarakat yang merasakan dampak karena rumahnya digusur, Alinafiah Matondang,SH.,M.Hum selaku Kadiv SDA LBH Medan mengatakan, bahwa perjuangan harusnya dilakukan juga dengan rekan-rekan mahasiswa.
“Ini yang harus menjadi perhatian, bukan hanya dari LBH Medan tapi dari kawan-kawan mahasiswa juga harus memperhatikan ini,” tuturnya.
Performa Mahasiswa sendiri untuk mendampingi serta mengawal kebijakan-kebijakan pemerintah yang berdampak pada masyarakat. Dewasa ini, seperti yang terlihat mahasiswa kurang memberikan dukungannya kepada masyarakat. Seperti yang diketahui pula, untuk saat ini sudah banyak organisasi-organisasi yang terbentuk di kalangan mahasiswa yang seharusnya lebih banyak pula kasus-kasus masyarakat yang perlu diatensi dan disoroti oleh mahasiswa.
Menurut Ali sendiri, apapun isu-isu yang terjadi di kalangan masyarakat, mahasiswa menjadi pihak yang penting dalam menetralkan dan berpandangan, karena mahasiswa tidak mempunyai kepentingan apapun. Karena tidak mempunyai kepentingan inilah yang membuat pendampingan dari mahasiswa-mahasiswa sangat dibutuhkan, karena mahasiswa adalah orang-orang yang tidak dapat di black campaign atas isu-isu yang sedang terjadi.
“Kalau di akhir-akhir ini memang kita rasakan ada penurunan dukungan mahasiswa kepada persoalan yang dihadapi oleh masyarakat, kita tidak paham apa yang sesungguhnya terjadi pada kawan-kawan mahasiswa ini, yang harusnya memang kawan-kawan mahasiswa ini bisa lebih aktif. berpulang atau tidak pendampingan serta pengawalan yang dilakukan oleh para mahasiswa, yang penting adalah proses, dan proses itu yang seharusnya bisa kita hargai,” jelasnya.
Ali berpendapat, Kurangnya transparansi pemerintah dalam membuat kebijakan, yang acap kali dampak buruknya lebih dirasakan oleh masyarakat-masyarakat kecil, inilah perlu adanya pengawalan dari mahasiswa serta pendampingan kepada masyarakat yang terkena dampak dari kebijakan-kebijakan yang dijalankan pemerintah.
“Kawal Informasi, kawal kebijakan pemerintah,” tegas Ali.
Perlunya rasa peduli atas isu-isu yang sedang dialami oleh masyarakat, terlepas ada atau tidaknya kepentingan mahasiswa atas isu tersebut, karena mahasiswa dalam perjuangan adalah pihak-pihak yang tidak pamrih untuk rakyat.
“LBH Medan sesungguhnya punya keterbatasan, bahkan banyak. Nah, perlu makanya dukungan dari para mahasiswa. Jangan sampai masyarakat kita merasa tidak terdampingi.” pungkas Ali, saat diwawancarai Suara USU, Senin 29 November 2021 lalu.
Redaktur: Muhammad Fadhlan Amri
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.