Foto: Kumparan.com
Penulis: Wirayudha Azhari
Suara USU, Medan. Biro Rektorat Universitas Sumatera Utara secara resmi mengeluarkan surat edaran pemotongan UKT bagi mahasiswa Semester 9 Program Sarjana (S-1) dan Semester 7 Program Diploma (D-3).
Surat edaran yang dikeluarkan pada Rabu, 4 Agustus tersebut ternyata memperoleh banyak pertanyaan bagi para mahasiswa. Pasalnya, surat tersebut hanya berlaku selama 1 hari, hal ini terkesan seperti pihak Rektorat mencoba mempersulit langkah pemotongan UKT mahasiswa. Masa tenggang pengisian formulir itu dinilai sangat kurang layak, dan membuat para mahasiswa bertanya-tanya, apakah benar pihak Rektorat benar benar berniat baik memotong UKT mahasiswa atau hanya sebatas formalitas belaka. Padahal peraturan terkait UKT 9 sudah dimulai sejak 9 April lalu oleh KEMENDIKBUD
Mahasiswa semester 9 yang notabenenya tidak lagi mengikuti kegiatan belajar mengajar di kampus, dan hanya tinggal menyelesaikan tugas akhir, dipaksa untuk membayar UKT (penuh) seperti mahasiswa lainnya. Hal ini dinilai sungguh tidak wajar, mengacu pada Peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan nomor 25 Tahun 2020 tentang standar satuan biaya operasional pendidikan tinggi pada perguruan tinggi negeri di Lingkungan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Bahkan, disaat pandemi seperti ini sudah seharusnya seluruh mahasiswa dapat mengajukan pengurangan UKT atau banding UKT. Sebagaimana yang disebutkan dalam pasal 9 ayat ke 4, karena hampir semua kalangan mengalami penurunan kemampuan ekonomi akibat bencana non alam. Berdasarkan peraturan ini, apakah pihak Rektorat telah mematuhi peraturan dari Kemendikbud tersebut?
Hal ini diperparah dengan tak bisanya mahasiswa mandiri mendapatkan dan merasakan bantuan untuk peraturan UKT 9 ini. Ini semakin menjadikan adanya perbedaan yang kian dirasakan oleh mahasiswa jalur mandiri dan jalur lain.
Bernaung dalam peraturan Permendikbud tersebut, sudah seharusnya juga mahasiswa menuntut hak-hak atas keadilan UKT-nya terhadap pihak Rektorat. Karena sudah sejatinya Rektorat harus peduli terhadap kondisi ekonomi dari mahasiswanya sendiri. Mahasiswa juga berharap adanya sedikit nurani dari pihak Rektorat untuk mengurangi seluruh UKT mahasiswa di Universitas Sumatera Utara.
Redaktur: Yulia Putri Hadi
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.