SUARA USU
Kabar Kampus Kabar SUMUT

Minimnya Penanganan Masalah pada Anak Panti Asuhan Yayasan Anugrah Kasih Abadi, Karena Tak Adanya Pekerja Sosial

Oleh: Redaksi

Suara USU, MEDAN. Praktikum 1 merupakan sebuah Mata Kuliah wajib yang harus dilalui atau dijalani secara langsung oleh Mahasiswa program studi Ilmu Kesejahteraan sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang menduduki semester 6. sebagai mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP USU yang menduduki semester 6, Friska Crhisti Hutauruk NIM 190902023 melaksanakan PKL di Panti Asuhan Yayasan Anugrah Kasih Abadi yang beralamat di Dusun XVI (Gg. Tawon Ujung) Sampali Kec. Percut Sei Tuan Deli Serdang bersama rekan saya Narma Simbolon dan Irma Simamora.

Praktikum 1 ini dibimbing oleh supervisor sekolah yaitu Bapak Fajar Utama Ritonga, S. Sos, M.Kesos dan di monitori oleh Dosen Pengampu Mata Kuliah Praktikum 1 yaitu Bapak Fajar Utama Ritonga, S.Sos, M.Kesos. kegiatan PKL ini berlangsung kurang lebih selama 3 bulan dan dilakukan dua kali dalam seminggu yaitu pada hari selasa dan kamis. Anak-anak Panti Asuhan Yayasan Anugrah Kasih Abadi berjumlah 61 orang , 31 orang perempuan dan 30 orang laki-laki dan pengasuh 6 orang. Disana anak-anak panti asuhan disekolahkan mulai dari TK sampai SMA.

Pada Praktikum 1 ini Friska melakukan mini project dalam penyelesaian masalah pada salah seorang anak panti asuhan yang menjadi klien dengan metode casework. Namun sebelum mini project dilakukan kami melakukan kegiatan pendekatan pada anak panti asuhan dengan kegiatan awal yaitu perkenalan, bermain game, mewarnai bersama, sharing, menulis harapan dan cita cita anak panti asuhan dengan memberikan sebuah gambar yang dimaksud dengan pohon cita cita dan kami juga melakukan kegiatan belajar bersama. Setelah kegiatan yang sudah kami lakukan tersebut, pada pertengahan bulan mei Friska memiliki Klien yang berinisial LW. LW berada di panti asuhan yayasan anugrah kasih abadi sudah lumayan cukup lama yaitu selama 4 Tahun.

LW seharusnya saat ini duduk di bangku SMP tetapi karena kurangnya ekonomi dari orang tua sehingga LW sempat tidak bersekolah lalu LW di antar oleh ibunya ke panti asuhan Yayasan anugrah kasih abadi karena ketidakmampuan dari orang tua untuk melanjutkan sekolah LW. LW di panti asuhan Yayasan anugrah kasih abadi tidak seorang diri, LW diantar oleh ibunya bersama dengan adiknya yang berinisial K. Jadi mereka berdua sekarang tinggal bersamaan di panti asuhan Yayasan anugrah kasih abadi.

LW sekarang duduk di bangku Kelas 6 SD. Setelah melakukan pendekatan dengan LW ternyata LW terlalu cepat dalam mengambil keputusan, LW juga termasuk susah menerima pendapat orang lain. Jadi, masalah yang dihadapi oleh LW menurut friska sangat sulit diselaikan dan harus diselesaikan oleh penanganan  Pekerja Sosial Profesional.

Dalam hal ini friska menggunakan metode casework oleh Zastrow dengan tahapan penyelesaian masalah yaitu sebagai berikut :

  1. Engagement, Intake dan Contract: Tahapan ini berupa tahapan pendekatan terhadap klien, kemudian melakukan penjelasan maksud dan tujuan, lalu melakukan kesepakatan kontrak antara klien dan pekerja sosial pada tahap intervensi selanjutnya.
  2. Assessment: Tahapan yang berupa pencaritahun serta penyebab potensi masalah yang digunakan untuk menyelesaikan masalah klien. Dari hasil wawancara yang dilakukan klien dengan Friska, LW menceritakan jika klien kurang mampu dari segi ekonomi untuk bersekolah melanjutkan pendidikan nya dan friska juga melihat selama wawancara berlangsung klien seperti susah untuk menerima pendapat orang lain. Terlihat disaat friska memberikan sedikit masukan saran klien terlihat cuek.
  3. Planning atau perencanaan: Tahapan yang berupa penentuan rencana strategi yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah klien. Dalam tahap ini, friska bersama klien saling bekerja sama untuk mencari rencana apa yang tepat digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah klien.
  4. Intervensi: Tahapan ini berupa penjelasan program program atau strategi strategi yang akan dilakukan oleh klien. Pada tahapan ini, friska menjelaskan program dan strategi seperti apa yang akan dilaksanakan oleh klien serta tujuan yang ingin dicapai dari program dan strategi tersebut. Dengan mendengarkan saran atau masukan dari orang lain klien akan lebih gampang menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
  5. Evaluasi: Tahapan ini berupa monitoring kegiatan serta control terhadap klien. Friska mengontrol serta memonitoring apakah tujuan yang sudah dilakukan dan telah disepakati diawal berjalan dengan baik atau sebaliknya serta sekaligus melihat sudah sejauh mana perkembangan klien. Dari beberapa pertemuan yang dilakukan friska dan klien sudah terlihat sedikit demi sedikit perubahan yang terjadi dalam diri LW. Dia semakin hari semakin bisa menerima masukan atau saran dari saya sendiri maupun pemilik panti.
  6. Terminasi: tahap pemutusan atau pemberhentian proses bantuan pekerja sosial dengan klien agar tidak menimbulkan ketergantungan klien. Dalam tahap ini, Friska menghentikan atau memutuskan proses bantuan kepada LW karena perubahan yang terjadi dalam dirinya sudah berkembang dengan baik dan mampu melakukan sendiri tanpa bantuan bimbingan dari pekerja sosial.

Dengan sudah terlaksananya tahapan tahapan tersebut, maka sudah berakhir praktikum 1 friska dan teman teman selama 3 bulan di panti tersebut. Pada akhir pertemuan dengan pihak panti, Friska dan teman teman sangat berterimakasih kepada pemilik Panti Asuhan Yayasan Anugrah Kasih Abadi yang sudah menerima friska dan teman teman dengan senang hati untuk melakukan Praktikum 1 di panti asuhan tersebut.

Related posts

Perbaikan “New Normal” Kebijakan Baru Di tengah Goncangan COVID-19 Akankah Berjalan Efektif?

redaksi

UKM KMK St Yohannes Don Bosco FISIP USU Kembali Adakan Kolaborasi dengan KMK ITERA

redaksi

Ikut Terkena Dampak Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa USU Berikan Tanggapan terhadap Kestabilan Harga BBM

redaksi