Oleh: Mahasiswa PMM Kelompok 2 Marsada Roha
Suara USU, Medan. Pada hari Minggu (23/06), Kelompok 2 Marsada Roha Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 4 Universitas Sumatera Utara melaksanakan kegiatan Kontribusi Sosial dengan tema “Pentas Budaya: Bersatu dalam Keberagaman melalui PMM 4 USU Marsada Roha” di Museum Simalungun Pematang Siantar.
Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka merupakan sebuah program mobilitas mahasiswa selama satu semester untuk mendapatkan pengalaman belajar di perguruan tinggi di Indonesia sekaligus memperkuat persatuan dalam keberagaman. Mahasiswa akan diajak untuk mengenal keberagaman nusantara melalui mata kuliah khusus dalam Program PMM 4 yaitu Modul Nusantara (MN). Modul Nusantara merupakan rangkaian kegiatan yang difokuskan untuk menciptakan pemahaman komprehensif tentang kebinekaan, inspirasi, refleksi, dan kontribusi sosial yang didesain melalui pembimbingan secara berurutan dan berulang.
Pada kegiatan akhir Modul Nusantara terdapat kegiatan Kontribusi Sosial yang bertujuan untuk memberikan dampak sosial kepada Masyarakat. Kegiatan kontribusi sosial yang dilakukan oleh mahasiswa PMM 4 USU Kelompok 2 Marsada Roha yang dibimbing oleh dosen Modul Nusantara Dr. Martha Rianna, S.Si dengan Ketua Kelompok Nur Alim Saputra dari Institut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia serta dibantu Liaison Officer (LO) oleh Apriani Pirdasari Sidabutar, Lastri Debora Sitanggang dan Marnala Togatorop dari Universitas Sumatera Utara, dilakukan di Museum Simalungun Pematang Siantar, Sumatera Utara.
Pada kegiatan Kontribusi Sosial, Pada kegiatan kontribusi Sosial dalam bentuk Pentas budaya. Kegiatan Kontribusi Sosial diawali dengan Pembagian kelompok, yang mana mahasiswa/I PMM 4 Kelompok 2 Marsada Roha yang berjumlah 27 Orang dibagi menjadi 6 kelompok. Pada kegiatan kontribusi Sosial Mahasiswa/I PMM akan menampilkan 6 tarian etnis Batak yaitu Karo, Simalungun, Mandailing, Sibolga, Pakpak Dairi, Toba.
Kemudian Mahasiswa/i PMM melakukan latihan yang dibimbing oleh Sanggar Tari Sihoda yang didirikan oleh seorang warga Lokal Simalungun yang sangat menginspirasi banyak orang dengan keterbatasan yang beliau punya yaitu Laura Tyas Avionita Sinaga.
“Hai semuanya, aku owner dari sanggar sihoda atau lebih dikenal dengan simalungun home dancer, dibelakang aku ada anak- anak sanggar sihoda sedang melatih mahasiswa/I yang tergabung dalam kegiatan pmm usu yang dimana mereka sudah latihan dari pagi, karna mereka berasal dari seluruh Indonesia bukan asli dari Sumatera Utara pasti ada kesulitan dalam proses latihannya, Cuma karna semangat dari adik adik ini luar biasa jadi mungkin kesulitan dan rasa lelahnya itu ga terlalu kelihatan. Pesannya tetap semangat latihannya dan tetap semanagat untuk belajar budaya dari seluruh indonesia,” ujar Laura, selaku founder sanggar Sihoda.
Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan pemakaian baju adat dan aksesoris untuk tampil dalam Pentas Budaya. setelah itu kegiatan dimulai dengan pembukaan oleh MC yang dibawakan oleh warga lokal dan merupakan anggota dari sanggar tari sohoda. Kemudian dilanjut dengan kata pembuka oleh Dosen Modul Nusantara yaitu ibu Dr. Martha Rianna, S.Si, dilanjut oleh ketua Kelompok 2 Marsada Roha yaitu Nur Alim Saputra, dilanjut oleh salah satu perwakilan Mahasiswa/I PMM 4 USU kelompok 2 Marsada Roha yaitu RIZQI RAHMATULLAH, dilanjut oleh Founder Sanggar Tari Sihoda yaitu Laura Tyas Avionita Sinaga, dan kata sambutan terakhir oleh pendiri Museum Simalungun Op. Jomen Purba.
Kemudian kegiatan selanjutnya yaitu doa pembuka yang dibawakan oleh MC. Setelah itu kegiatan Pentas Budaya dimulai dengan ditampilkan didepan Puluhan Masyarakat. Setiap Kelompok menampilkan tarian yang telah dilatih sebelumnya.
“Di sini kami sedang mengenakan pakaian adat, terutama saya disini sedang menggunakaan Pakaian Adat Mandailing, ini adalah pengalaman yang sangat mengesankan sekali ya, kerena tidak menyangka bisa mengenakan pakain adat yang seperti ini,” ujar Roberta Sukma Indria Sari yang merupakan salah satu anggota kelompok.
“Halo, kami disini sedang menggunakan Pakaian Adat Simalungun, untuk Pentas Budaya Kontribusi Kosial Kelompok 2 Marsada Roha, lihat ya! doain semoga lancar. Oke!” ujar Vriska Nanda Putri Siregar yang merupakan salah satu anggota kelompok.
“Jadi kita disini lagi kontribusi sosial, itu melakukan sebuah tarian, kalo kita sendiri membawakan tarian Sibolga, tariannya itu sebenarnya tidak terlalu sulit namun karna kami itu masih pemula, jadi masih agak.. kalo dalam bahasa sundanya teh eta kagoknyah. Karna saya dari Sunda dan pegalaman pertama kami membawakan tarian Batak, jadi ini pengalaman yang sangat pengesankan dan menyenangkan. Keren. Tarian sibolga keren,” ujar Siti Nuraeni yang merupakan salah satu anggota kelompok.
Kemudian kegiatan dianjutkan dengan penampilan tarian dari anak-anak Sanggar Sihoda. Kemudian dilanjut dengan pertunjukan tarian bersama Kelompok 2 Marsada Roha dan seluruh anggota Sanggar Sihoda, dan mengajak semua masyarakat untuk ikut menari bersama.
Kemudian kegiatan berikutnya yaitu penyerahan konsumsi dan juga hadiah kepada Sanggar Sihoda, Masyarakat, dan juga Mahasiswa/I PMM 4 USU Kelompok 2 Marsada Roha. “Ini merupakan kegiatan Modul Nusantara Terakhir yang dilakukan oleh kelompok 2 marsada roha, dan ini merupakan kegiatan yang melibatkan mahasiswa/I PMM berinteraksi langsung dengan masyarakat Sumatera Utara. Adik-adik Kelompok 2 Marsada Roha memiliki semangat yang luar biasa sehingga seluruh kegiatan Modul Nusantara bisa selesai hingga di penghujung kegiatan Kontribusi Sosial ini. Kegiatan Kontribusi Sosial ini merupakan salah satu rangkuman dari kegiatan Modul Nusantara yang telah dijalani sebelumnya. Karena pada kegiatan sebelumnya kami belajar keunikan Daerah Sumatera Utara secara teori, namun pada Kontribusi Sosial ini, Adik-adik PMM bisa mengaplikasikan secara langsung salah satu contoh dari budaya di Sumatera Utara, yaitu melalui tarian. Kami merasa teramat senang dalam melaksanakan kegiatan Kontribusi Sosial ini, semoga program-program yang telah berhasil kami laksanakan sebaiknya diteruskan dan dikembangkan agar menjadi kegiatan yang berkelanjutan sehingga memiliki dampak positif dalam jangka panjang,” tutup Ibu Dr. Martha Rianna.
Artikel ini adalah publikasi tugas PMM dengan Dosen Modul Nusantara Dr. Martha Rianna, S.Si.
Redaktur: Khalda Mahirah Panggabean
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.