Oleh: Dian Puspita
Suara USU, Medan. Perpustakaan sekolah memegang peran yang sangat penting dalam meningkatkan literasi siswa. Sebagai pusat sumber belajar, perpustakaan menyediakan akses ke berbagai bahan bacaan yang dapat memperkaya wawasan dan keterampilan literasi siswa. Di SDIT Muhammadiyah Al Kautsar, peran kepala perpustakaan dan staf sangat krusial dalam memastikan pengelolaan perpustakaan berjalan efektif dan efisien, sehingga mampu memberikan dampak positif terhadap perkembangan literasi siswa. Perpustakaan yang dikelola dengan baik dapat menjadi jantung dari proses belajar-mengajar di sekolah, memberikan dukungan yang tak ternilai bagi siswa dan guru dalam mengejar pengetahuan dan keterampilan.
Dibawah tanggung jawab kepala perpustakaan, perpustakaan SDIT Muhammadiyah Al Kautsar dikelola oleh tiga staf yang terbagi dalam divisi layanan dan pengelola. Proses pengelolaan buku masuk, baik yang berasal dari hadiah maupun pembelian, dilakukan dengan cermat menggunakan aplikasi SLIMS untuk pendataan. Setelah didata, buku-buku tersebut diberi nomor klasifikasi dan diorganisasikan sesuai kebijakan penomoran yang berlaku. Hal ini memastikan bahwa koleksi buku dapat diakses dengan mudah oleh pengguna perpustakaan, baik siswa maupun guru, sehingga dapat mendukung proses pembelajaran secara maksimal. Struktur manajemen yang jelas dan terorganisir adalah kunci untuk menjalankan perpustakaan yang efisien dan efektif.
Koleksi perpustakaan SDIT Muhammadiyah Al Kautsar sangat beragam, mencakup novel, komik, kamus, atlas, dan buku referensi lainnya. Dalam menjaga kualitas koleksi, buku-buku yang telah berusia sekitar 10 tahun dipilih untuk dimusnahkan atau dipertahankan berdasarkan kriteria tertentu. Untuk pemeliharaan buku, perpustakaan menyediakan AC untuk mengatur suhu, menggunakan silikagel untuk mencegah serangga, serta melakukan perbaikan dan penjilidan buku yang rusak. Semua ini dilakukan untuk memastikan bahwa buku-buku yang ada tetap dalam kondisi baik dan layak untuk digunakan. Proses pemeliharaan yang teliti ini juga mencakup inspeksi rutin untuk mendeteksi kerusakan atau masalah potensial lainnya sebelum menjadi lebih serius, sehingga koleksi tetap terjaga dan dapat dinikmati oleh banyak generasi siswa.
Perpustakaan juga menyediakan fasilitas akses internet WiFi untuk guru, mendukung aktivitas belajar-mengajar. Selain itu, diterapkan kebijakan khusus seperti larangan berisik dan makan di dalam perpustakaan untuk menjaga kenyamanan dan ketertiban. Pelibatan guru dalam mendorong siswa membaca menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan minat baca di kalangan siswa. Kebijakan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, sehingga siswa dapat fokus dalam membaca dan belajar tanpa gangguan. Lingkungan yang tenang dan tertib adalah prasyarat penting untuk menciptakan suasana belajar yang produktif, di mana setiap siswa dapat merasa nyaman dan termotivasi untuk mengeksplorasi dunia melalui buku-buku yang tersedia.
Untuk menumbuhkan budaya literasi, perpustakaan meluncurkan program membaca setiap pagi dan menonton film bersama pada siang hari. Kegiatan ini dilengkapi dengan pengumpulan karya siswa sebagai bagian dari program literasi. Keberhasilan program-program ini dievaluasi melalui survei yang dilakukan kepada guru wali kelas, memastikan umpan balik yang konstruktif untuk pengembangan lebih lanjut. Program-program ini dirancang untuk mengintegrasikan literasi dalam kegiatan sehari-hari siswa, sehingga membaca menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari rutinitas mereka. Kegiatan membaca pagi bertujuan untuk memulai hari dengan aktivitas yang merangsang otak dan meningkatkan konsentrasi siswa, sementara sesi menonton film bersama memberikan kesempatan untuk belajar melalui media visual, memperkaya pengalaman belajar siswa dengan cara yang menyenangkan dan interaktif.
Kepala perpustakaan dan staf secara rutin mengevaluasi layanan perpustakaan untuk mengidentifikasi hal-hal yang perlu ditambahkan atau dikurangi. Rencana pengembangan meliputi kunjungan perpustakaan, menonton bersama, dan pengumpulan karya siswa. Dukungan dari pihak sekolah sangat diperlukan untuk mengusulkan dan merealisasikan program-program baru. Kendala yang dihadapi dalam pengelolaan perpustakaan dapat dikonsultasikan langsung kepada atasan, sehingga dapat dicari solusi yang tepat dan efektif. Proses evaluasi ini bukan hanya tentang menilai apa yang telah dicapai, tetapi juga tentang mengidentifikasi peluang untuk inovasi dan perbaikan. Dengan terus mengadaptasi dan mengembangkan layanan, perpustakaan dapat tetap relevan dan responsif terhadap kebutuhan pengguna yang terus berkembang. Inovasi ini mencakup tidak hanya program dan kegiatan baru tetapi juga cara-cara baru dalam menyampaikan layanan dan informasi kepada komunitas sekolah.
Pelatihan siswa untuk terbiasa merapikan buku setelah selesai digunakan merupakan langkah penting dalam pelibatan siswa dalam pengelolaan perpustakaan. Penyebaran informasi melalui kunjungan dan media sosial dengan bantuan guru juga menjadi strategi efektif dalam meningkatkan partisipasi siswa dan guru. Melibatkan siswa dalam pengelolaan perpustakaan tidak hanya meningkatkan rasa tanggung jawab mereka, tetapi juga menumbuhkan rasa kepemilikan terhadap perpustakaan sekolah. Program pelatihan ini dirancang untuk memberikan keterampilan praktis dan pengetahuan kepada siswa tentang cara mengelola dan merawat koleksi buku, serta cara menjaga lingkungan perpustakaan yang bersih dan teratur. Melalui partisipasi aktif ini, siswa belajar nilai-nilai kerja sama, disiplin, dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar mereka.
Evaluasi kegiatan perpustakaan dilakukan dua kali dalam setahun menggunakan survei Google Form, yang memberikan gambaran jelas tentang efektivitas program-program yang telah dijalankan. Melalui evaluasi ini, perpustakaan dapat mengidentifikasi kendala dan merumuskan solusi untuk peningkatan layanan di masa mendatang. Evaluasi ini juga memungkinkan perpustakaan untuk terus beradaptasi dengan kebutuhan pengguna, sehingga dapat memberikan layanan yang lebih baik dan relevan. Proses evaluasi ini melibatkan pengumpulan dan analisis data yang komprehensif untuk memahami kekuatan dan kelemahan dari setiap program dan inisiatif. Dengan memanfaatkan umpan balik dari siswa, guru, dan staf, perpustakaan dapat membuat keputusan yang lebih baik dan lebih informasi untuk pengembangan layanan di masa depan.
Pengelolaan perpustakaan yang baik sangat penting dalam meningkatkan literasi siswa. Dengan strategi yang tepat dan dukungan dari semua pihak, perpustakaan SDIT Muhammadiyah Al Kautsar dapat menjadi pusat literasi yang efektif. Harapannya, perpustakaan sekolah ini dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan melalui berbagai program literasi yang inovatif. Perpustakaan tidak hanya menjadi tempat menyimpan buku, tetapi juga menjadi pusat kegiatan belajar yang inspiratif dan menyenangkan bagi siswa. Dengan komitmen yang kuat dan kerja sama dari semua pihak yang terlibat, perpustakaan dapat terus memainkan peran kunci dalam mendukung pencapaian akademik dan pengembangan pribadi siswa. Di masa depan, perpustakaan yang dikelola dengan baik akan menjadi sumber daya yang tak ternilai bagi generasi muda, membantu mereka untuk mencapai potensi penuh mereka dalam lingkungan belajar yang mendukung dan memotivasi.
Redaktur: Khalda Mahirah Panggabean
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.