SUARA USU
Uncategorized

Peran Konselor Adiksi dan Pekerja Sosial dalam Mengatasi Penggunaan NAPZA di Rehabsos Fokus Kota Medan

Oleh: Hanna Letare/Joice Margaretha/Yolanda Oktavia/Esica Dhea

Suara USU, Medan. Rehabilitasi sosial (rehabsos) Fokus Medan adalah lembaga yang berkomitmen untuk membantu individu yang berjuang melawan ketergantungan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (NAPZA). Dengan pendekatan holistik yang mencakup konseling adiksi dan dukungan sosial, rehabsos Fokus Medan bertujuan untuk memulihkan kesehatan fisik dan mental klien serta membantu mereka kembali berfungsi secara produktif dalam masyarakat. Peran konselor adiksi dan pekerja sosial (peksos) sangat vital dalam mencapai tujuan ini, terutama melalui penggunaan instrumen NAPZA yang tepat.

Konselor adiksi di rehabsos Fokus Medan memulai proses rehabilitasi dengan melakukan skrining dan asesmen menggunakan berbagai instrumen NAPZA. Alat seperti ASSIST (Alcohol, Smoking and Substance Involvement Screening Test), DAST (Drug Abuse Screening Test), dan AUDIT (Alcohol Use Disorders Identification Test) digunakan untuk mengidentifikasi tingkat dan jenis penggunaan zat oleh klien. Hasil asesmen ini memberikan gambaran menyeluruh mengenai kondisi klien, yang menjadi dasar untuk pengembangan rencana perawatan yang personal. Berdasarkan hasil asesmen, konselor adiksi mengembangkan rencana perawatan yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik setiap klien. Rencana ini mencakup tujuan jangka pendek dan jangka panjang, serta strategi dan intervensi yang dirancang untuk membantu klien mengatasi ketergantungan mereka.

Konselor adiksi menyediakan sesi konseling individual dan kelompok, membantu klien memahami penyebab adiksi mereka dan mengembangkan strategi untuk mengatasinya. Instrumen asesmen digunakan untuk fokus terapi pada area yang membutuhkan perhatian khusus, memastikan bahwa setiap sesi konseling efektif dan relevan dengan kondisi klien. Kemajuan klien dievaluasi secara berkala menggunakan instrumen seperti SDS (Severity of Dependence Scale). Konselor adiksi memantau kemajuan ini untuk menilai efektivitas rencana perawatan dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.

Pekerja sosial menggunakan instrumen NAPZA untuk memahami konteks sosial penggunaan zat oleh klien, termasuk faktor-faktor lingkungan, ekonomi, dan keluarga. Penilaian ini membantu mengidentifikasi kebutuhan sosial klien yang mencakup tempat tinggal, pekerjaan, dan dukungan keluarga. Berdasarkan hasil penilaian, pekerja sosial mengembangkan rencana intervensi sosial yang mencakup dukungan untuk memenuhi kebutuhan dasar dan memfasilitasi akses ke layanan kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan. Peksos juga mengidentifikasi program dukungan masyarakat yang relevan untuk dirujuk kepada klien. Pekerja sosial memberikan pendampingan kepada klien dalam mengakses layanan sosial dan medis yang diperlukan, serta bertindak sebagai advokat untuk klien dalam mendapatkan hak-hak mereka dan mengatasi stigma sosial terkait penggunaan zat. Pekerja sosial bekerja dengan keluarga klien untuk memberikan edukasi tentang adiksi dan cara mendukung anggota keluarga yang sedang dalam pemulihan. Mereka juga membantu klien dalam proses reintegrasi ke masyarakat setelah rehabilitasi, termasuk mendukung pencarian pekerjaan dan perumahan yang aman. Konselor adiksi dan pekerja sosial di rehabsos Fokus Medan bekerja secara kolaboratif untuk memberikan layanan yang terintegrasi. Pertukaran informasi dan rapat tim multidisiplin dilakukan secara rutin untuk memastikan bahwa rencana perawatan dan intervensi sosial saling mendukung, memberikan pendekatan holistik yang efektif dalam pemulihan klien.

Rehabsos Fokus yang berlokasi di Jl. Riwayat 1 gang pertanian, Marindal Satu, Kec. Patumbak, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara menempatkan peran konselor adiksi dan pekerja sosial sebagai ujung tombak dalam upaya rehabilitasi dan pemulihan individu yang mengalami masalah penggunaan NAPZA. Penggunaan instrumen NAPZA yang tepat oleh konselor adiksi dan pekerja sosial memungkinkan penilaian yang akurat, pengembangan rencana perawatan dan intervensi yang sesuai, serta pemantauan kemajuan yang efektif. Dengan pendekatan kolaboratif dan holistik, rehabsos Fokus Medan berupaya untuk mengembalikan kesehatan dan produktivitas klien dalam masyarakat, menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan.

Artikel ini adalah publikasi tugas mata kuliah Gangguan Penyalahgunaan NAPZA dengan Dosen Pengampu Eka Prahadian Abdurahman S.I.Kom., M.K.M dan Fajar Utama Ritonga S.Sos., M.Kesos.

Redaktur: Khalda Mahirah Panggabean 


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Peran Manajemen Administrasi dan Sarana Prasarana Dalam Mewujudkan Perpustakaan yang Efisien dan Responsif di SD Negeri 01 Jatikuwung

redaksi

Pengetahuan dan Kepuasan Mahasiswa Kesejahteraan Sosial Terhadap Kartu Indonesia Pintar

redaksi

Rahasia Terungkap: Bagaimana Lingkungan Panti Asuhan dalam Menangani Perkelahian dan Menciptakan Kedamaian yang Luar Biasa Menggunakan Metode Groupwork!

redaksi