SUARA USU
Sastra

Perihal Ke(tidak)sempurnaan

Oleh: Fatimah Roudatul Jannah 

Satu koin mendarat
Separuh jalan lengang mengitari kota
Sementara penyakitan itu dipaksa bekerja oleh masa
Andai harta dapat ditukar dengan kepala
Penyakitan tua itu akan mengamininya jua
Selama kecukupan mengaliri anak-cucu hingga generasinya seribu tahun lagi

Putaran bola dunia boleh jadi tidak memutar roda ketetapan
Pada hidupku, hidup mereka
Seumpama langit menyerukan emas warnanya dan aku tertawa di ladang milik tetangga
Adilkah kehidupan kulukis di atas kesukaran manusia?
Jelas cakrawala adalah dambaan insan dunia untuk digapai
Mengharapkan suatu tujuan yang pasti
Meninabobokan ketakutan yang mengusik sekelebat malam hening digelayuti keyakinan
Sederhananya hidup ini sederhana
Rumitnya digerayangi unggas nakal di perkebunan milik ibu pertiwi

Lantas beginilah saja
Kubiarkan penyakitan yang tua itu menemukan tujunya
Kulepaskan para unggas dan hama untuk mengotori mulutnya dengan keharaman
Kusisipkan do’a pada yang tabah dan mengusahakan
Dan aku berbekal jiwaku mengitari hidup
Melihat mana yang patuh
Mengamati mana saja yang tak acuh
Menyaksikan para pemuja mayapada tiada menemukan kecukupannya
Biar kupahami bahwa seluruh kefanaan adalah milik kesempurnaan – yang didamba manusia

Redaktur: Khaira Nazira


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Rahasia Hidup

redaksi

Pelindung Kita

redaksi

Perempuan Pelangi

redaksi