SUARA USU
Kabar Kampus

PKKMB FKM Secara Luring, Harapkan Mahasiswa/i Baru FKM Tidak Menjadi Individualis

Oleh : Yohana Situmorang/Rita Enjeli BR Marbun/Ruth Novalita Sinaga

Suara USU, Medan. Setelah 2 tahun belakangan ini diadakan PKKMB secara daring dikarenakan adanya Covid-19 yang mewabah, kini tiba saatnya Fakultas Kesehatan Masyarakat USU mengadakan PKKMB secara luring. PKKMB dilaksanakan selama 3 hari sejak Senin, (05/09). Adapun PKKMB FKM ini diikuti sebanyak 376 mahasiswa/i baru, 40 di antaranya merupakan bagian dari jurusan Ilmu Gizi yang baru dibuka.

Pada hari Senin pagi, mahasiswa baru dari Fakultas Kesehatan Masyarakat telah hadir di Lapangan Stadion Mini USU untuk menyambut PKKMB 2022. Setelah mengadakan berbagai kegiatan acara yang sudah tersusun sebelumnya, mahasiswa/i baru diarahkan oleh Panitia PKKMB FKM menuju ke gedung fakultas. Dalam perjalanan menuju ke FKM, mahasiswa/i baru semangat untuk menyanyikan yel-yel. Saat telah sampai di gedung FKM USU, mahasiswa/i baru tetap menyanyikan yel-yel sebagai rasa cinta mereka terhadap FKM. Panitia pun turut memberikan apresiasi terhadap mahasiswa/i baru yang masih tetap semangat.

Wilda Ulfa dan Siti Komariah merupakan mahasiswi baru dari jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat menjelaskan bahwa PKKMB kali ini menyenangkan dapat tertawa dengan teman yang lainnya, meskipun ada rasa lelahnya karena banyaknya tugas yang menumpuk. Hal ini tidak menjadi alasan mereka untuk tidak menikmati suasana PKKMB yang meriah. Wilda dan Siti juga mengatakan bahwa mereka senang punya kakak asuh yang baik sekali serta mendapatkan teman baru.

“Semoga apa yang disampaikan sama pemateri bisa masuk ke kitanya, menjadi motivasi supaya lebih semangat dapat nilai yang lebih tinggi. Menjadi mahasiswa yang ada prestasinya. Harapannya juga setelah lulus dari sini semoga dapat peluang kerja di puskesmas, di bagian kedinasan atau pun kesehatan,” tutup Wilda dan Siti.

Yogha Farwaz, selaku ketua panitia mengaku bahwa PKKMB yang sekarang sangat seru. Yogha merupakan mahasiswa stambuk online yang mana PKKMB-nya juga secara daring sehingga bersyukur diberi kesempatan untuk menangani PKKMB secara luring.

Yogha menjelaskan bahwa acara PKKMB ini berjalan dengan lancar karena adanya kerja sama dari panitia. Namun, tidak dipungkiri bahwa ada kendala seperti adanya larangan dari USU untuk berkerumun, sehingga panitia mencari solusi dengan cara membagi 2 kelompok. Kelompok A di auditorium dan kelompok B di luar, sehingga setiap pergantian materi ada pertukaran kelompoknya.

Kelvin Razak sebagai Gubernur FKM juga menambahi kendalanya. Ada banyak mahasiswa/i baru yang jatuh sakit. Penyakitnya sama, yaitu asam lambungnya naik.

Berbeda dengan Yogha, Kelvin merupakan mahasiswa stambuk offline yang mana PKKMB-nya secara luring. Menurut pandangan Kelvin, perbedaan PKKMB luring yang sekarang dengan luring yang terakhir 2019 sangatlah terasa. Melihat dari segi perilaku, mahasiswa/i baru ini yang sudah kebiasaan daring kemudian tiba-tiba jadi luring, ada kemungkinan lebih manja. Untuk konsep di tahun 2019 tidak terkonsep seperti yang sekarang. Kelvin merasa lebih kompleks yang sekarang. Setelah 2 tahun daring kemudian bertemu dengan yang luring, antusiasnya pasti berbeda.

Kelvin berharap untuk seterusnya PKKMB dapat dilakukan secara luring,

“Saya harap semoga tidak ada musibah pandemi lagi, agar tahun depan PKKMB berlanjut diadakan secara luring. Untuk USU dan pihak fakultas, saya rasa lebih bisa mengembangkan konsepnya, lebih mantap lagi, dan lebih luar biasa lagi. Harapannya juga semoga mahasiswa/i baru ini dapat menjadi contoh untuk abang-kakaknya yang PKKMB secara daring kemarin. Bahwasanya walaupun mereka yang pertama kali PKKMB secara luring setelah beberapa waktu sempat daring, karakter atau output-nya tetap dapat.”

Yogha pun turut menyampaikan harapannya untuk mahasiswa/i baru FKM,

“Dengan adanya PKKMB yang sekarang, saya berharap agar berkurangnya rasa individualis antar mahasiswa ini. Saya melihat stambuk abang-kakak saya yang lama lebih banyak individual dan apatis, tidak mau berkawan. Jadi, saya mau mengubah hal itu. Kami ada memberikan tugas pada adik-adik ini untuk berinteraksi dengan sesama temannya dengan cara mencari biodata teman-temannya. Harapannya setelah PKKMB ini mereka berteman semua, ibaratnya kalau kata zaman sekarang itu bestie. Semua bestie, tidak ada yang main circle.”

Redaktur : Harsimren Kaur

Related posts

Webinar IMMM Bahas Kapitalisme Kebablasan dan Negara Kesejahteraan

redaksi

Empat Mahasiswi USU Mengikuti MBKM-Kampus Mengajar di Thailand

redaksi

Sosial Project FOSIL Fakultas Hukum, Bagian Kepedulian Lewat Berbagi Makanan

redaksi