Oleh: Namira Istiqomah
Suara USU, Medan. Ranah 3 Warna merupakan film yang diadaptasi dari buku berjudul sama milik Ahmad Fuadi. Film besutan Guntur Soeharjanto ini berhasil menjadi film kedua yang diadaptasi dari trilogi Negeri 5 Menara, dengan buku seri pertama yang telah diangkat di layar lebar pada 2012 silam. Film yang tayang di bioskop pada 30 Juni 2022 lalu ini berfokus pada cerita perjuangan seorang mahasiswa dalam meraih mimpinya.
Berawal dari Alif (Arbani Yasiz), santri asal Minangkabau yang lulus di salah satu universitas di Bandung. Perjalanan Alif sebagai seorang mahasiswa yang hobi menulis dimulai ketika ia tertarik dengan salah satu organisasi pers kampus. Akan tetapi, perjuangan untuk bergabung dalam organisasi tersebut tidak mudah. Dengan proses seleksi tulisan yang cukup ketat, akhirnya Alif berhasil diterima dan tulisan miliknya juga berhasil diterbitkan.
Banyak pasang surut yang dilalui Alif saat mulai menjalani kehidupannya di kampus. Dimulai dengan ayahnya yang meninggal dunia, sehingga Alif harus berjualan untuk dapat melanjutkan kuliah sekaligus membantu kehidupan keluarganya. Bak jatuh tertimpa tangga, Alif malah dirampok saat mengantarkan barang dagangannya. Hal ini membuat Alif semakin terpuruk.
Dengan dukungan teman-temannya, Alif berhasil bangkit kembali dan memutuskan untuk pindah dari kosannya. Di kos yang baru, Alif melihat sebuah poster mengenai pertukaran mahasiswa ke Kanada. Hal tersebut merupakan impian Alif yang ingin keluar negeri. Kemudian, Alif dan teman-temannya mengikuti seleksi, hingga akhirnya lulus sebagai perwakilan Indonesia dalam pertukaran mahasiswa tersebut.
Film Ranah 3 Warna ini memberikan pelajaran hidup yang sering kita temui di kehidupan nyata, yakni pantang menyerah dan selalu bersabar dalam menghadapi segala cobaan. Cerita dalam film ini juga mengandung komedi sehingga tidak akan bosan ketika menontonnya.
Film ini bisa menjadi rekomendasi untuk hiburan dan motivasi yang dapat ditonton bersama teman ataupun keluarga. Selain itu, film ini juga sangat cocok untuk para mahasiswa karena menggambarkan kehidupan mahasiswa, sikap dalam menghadapi hal-hal yang sulit, serta usaha dan kerja keras dalam menggapai mimpi yang dimiliki.
Redaktur: Azka Zere Erlthor
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.