Oleh: Santoso Dwi Anggoro
Suara USU, Medan. Perpustakaan telah menjadi pusat pengetahuan dan pembelajaran. Namun, karena kemajuan teknologi dan perubahan pola baca masyarakat, perpustakaan harus berubah dalam berbagai hal, termasuk administrasi dan sarana prasarana. Bagaimana perpustakaan dapat menyesuaikan diri dengan perubahan ini dan tetap relevan dan bermanfaat bagi masyarakat akan menentukan masa depan mereka. Perpustakaan menjadi lebih penting untuk membantu proses belajar mengajar dan mengakses informasi di era modern. Namun, sistem administrasi dan sarana prasarana yang ketinggalan zaman membuat perpustakaan tradisional terancam terpinggirkan. Perpustakaan bertanggung jawab atas pengadaan bahan pustaka, manajemen koleksi, penyediaan layanan perpustakaan, dan meningkatkan kualitas pemustaka. Standarisasi perpustakaan berfungsi sebagai standar minimal yang menetapkan standar kuantitas dan kualitas untuk semua aspek perpustakaan. Tujuannya adalah untuk memberikan pemustaka layanan informasi yang optimal, akurat, dan efektif. Selain itu, penting untuk diingat bahwa perpustakaan sekolah harus memastikan bahwa proses pengelolaannya melibatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Perpustakaan digital, atau kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), telah menjadi komponen penting dari perkembangan.
Perpustakaan SD Negeri 1 Jatikuwung merupakan perpustakaan yang sudah cukup memadai untuk menjadi salah satu perpustakaan masa depan cerdas. Perpustakaan yang dikelola sekolah oleh Bapak Toni Ari Wibowo, S.I.Pust., selaku kepala staf perpustakaan terbilang memiliki potensi yang menjadikan perpustakaan SDN 1 Jatikuwung sebagai perpustakaan yang dapat meningkatkan kecerdasan literasi dan menumbuh kembangkan minat baca peserta didik. Beberapa staf perpustakaan memiliki kualifikasi yang memadai, namun sebagian besar masih membutuhkan pelatihan lebih lanjut terutama dalam penggunaan teknologi informasi perpustakaan. Dalam visi perpustakaan “Menjadi perpustakaan yang inspiratif dan meningkatkan minat baca siswa” sejalan dengan administrasi dan sarana prasarana yang ada pada perpustakaan SDN 1 Jatikuwung.
Manajemen administrasi modern tidak hanya berfokus pada pengelolaan koleksi fisik dan materi, tetapi juga pemanfaatan teknologi, layanan pengguna, dan pengembangan program yang selaras dengan kebutuhan masyarakat. Manajemen administrasi yang efektif memastikan bahwa koleksi dan materi relevan dan mutakhir, sehingga memungkinkan penyediaan sumber daya yang diperlukan. Hal ini juga menekankan peran staf dalam memberikan layanan yang profesional dan ramah, mengintegrasikan teknologi digital ke dalam administrasi, serta melaksanakan program dan kegiatan yang mempromosikan literasi dan pembelajaran masyarakat. Selain itu, manajemen administrasi yang efektif berfokus pada manajemen sumber daya manusia, meningkatkan keterampilan dan motivasi, serta membina lingkungan kerja yang kompetitif. Tujuan akhir dari manajemen administrasi yang efektif adalah mengoptimalkan sumber daya, beradaptasi dengan teknologi baru, dan memahami kebutuhan dan tantangan masa depan.
Sarana dan prasarana perpustakaan adalah elemen penting dalam mendukung proses pembelajaran dan penelitian. Sarana yang memadai di perpustakaan tidak berkembangkan dan membantu membantu menemukan referensi untuk studi dan penelitian. Prasarana berbagai koleksi buku dan daya, dan teknologi informasi, yang dilengkapi dengan komputer, internet, dan perangkat lunak manajemen perpustakaan. Sarana berbagai diskusi dan belajar kelompok, yang memungkinkan pengunjung untuk berdiskusi dan berbagi pengetahuan secara langsung yang dapat memahaman dan kreativitas. Fasilitas penunjang lainnya, yang berkontribusi dalam meningkatkan kenyamanan pengunjung. Sarana dan prasarana yang baik di perpustakaan akan menciptakan lingkungan belajar yang optimal dan mendukung tercapainya tujuan pendidikan.
Administrasi dan sarana prasarana yang ada pada perpustakaan SDN 1 Jatikuwung sudah cukup memadai, dengan adanya ruang yang nyaman, koleksi sumber bacaan yang beragam, dan teknologi yang mendukung seperti komputer serta internet. Dengan administrasi pengelolaan perpustakaan yang sudah mulai keranah digitalisasi dan perawatan koleksi yang baik. Meskipun dalam pengelolaan masih menggunakan manual namun perpustakaan SDN 1 Jatikuwung sudah mulai melakukan digitalisasi dengan aplikasi SLiMS.
Pengembangan yang dapat dilakukan untuk revolusi perpustakaan menuju masa depan dapat dilakukan dengan berbagai langkah. Salah satu langkah penting dalam manajemen perpustakaan adalah penerapan sistem digital yang terintegrasi untuk mengelola koleksi buku, peminjaman, pengembalian, dan keanggotaan. Sistem ini akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi perpustakaan. Sistem ini harus mudah digunakan bahkan oleh orang-orang yang baru mengenal teknologi. Di era digital, perpustakaan harus beradaptasi dan berevolusi agar tetap relevan bagi pengguna. SLiMS (Senayan Library Management System) adalah solusi untuk menjawab tantangan ini, menawarkan sistem manajemen perpustakaan yang modern, terintegrasi, dan mudah digunakan. Dikembangkan oleh Perpustakaan Nasional Indonesia, SLiMS digunakan oleh berbagai perpustakaan di seluruh Indonesia, termasuk sekolah, universitas, dan masyarakat umum. SLiMS menawarkan manajemen perpustakaan yang efisien, layanan yang mudah digunakan, analisis data yang komprehensif, integrasi dengan berbagai platform, dan komunitas pengguna yang aktif. SLiMS merupakan alat yang berharga bagi perpustakaan untuk beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan pengguna di era digital. SLiMS dapat meningkatkan efisiensi operasional, menyediakan layanan yang lebih ramah pengguna, dan menjadi pusat informasi dan edukasi yang relevan bagi masyarakat. Selain itu, SLiMS juga menyediakan pelatihan dan lokakarya untuk pengguna, mempromosikan dan mensosialisasikan SLiMS, serta menyediakan dukungan teknis bagi pengguna. SLiMS dapat menjadi alat yang efektif untuk mengimplementasikan sistem manajemen perpustakaan yang inovatif, inklusif, dan inovatif.
Selain itu, dapat menerapkan otomatisasi untuk meminjam dan mengembalikan buku akan mempersingkat waktu tunggu dan meningkatkan kepuasan pengguna. Otomatisasi juga dapat membantu mengelola tugas administratif lainnya, seperti pemesanan buku dan mengelola denda. Dengan menggunakan data pengguna untuk memberikan rekomendasi buku yang sesuai dengan minat dan kebutuhan pengguna, engagement dan literasi akan meningkat. Layanan ini dapat disesuaikan dengan pencarian, riwayat peminjaman, dan ulasan pengguna. Di era digital, berfokus untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memberikan layanan yang lebih personal kepada peserta didik. Personalisasi dan kustomisasi produk dan layanan adalah dua solusi inovatif yang dapat membantu bisnis mencapai tujuan ini. Teknologi seperti kios checkout mandiri, sistem RFID, dan aplikasi seluler dapat digunakan untuk merampingkan proses pengembangan produk. Personalisasi juga melibatkan penggunaan data pelanggan untuk memberikan rekomendasi, artikel, dan sumber daya lainnya yang dipersonalisasi. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan sistem berbasis konten, kolaboratif, atau hibrida. Penerapan personalisasi dan kustomisasi pada produk dan layanan harus dilakukan secara hati- hati, dengan mempertimbangkan kebutuhan pelanggan, alokasi sumber daya, dan infrastruktur IT perpustakaan.
Pengelolaan perpustakaan tentunya harus didukung juga oleh staf yang berkompeten. Perpustakaan adalah jantung intelektual sebuah institusi, yang tidak berfungsi dengan baik, dan sebagai pusat informasi, edukasi, dan pengembangan literasi. Staf perpustakaan yang berkompeten adalah alasan mengapa kompetensi yang begitu penting:
1. Efisien koleksi yang mengelola koleksi dan membantu mengelola koleksi secara efektif.
2. Layanan pelanggan yang berkualitas memiliki keterampilan komunikasi dan membantu pengguna menemukan informasi, mendidik pengguna, mendidik pengguna, dan membantu mencari, mengevaluasi, dan menggunakan informasi benar.
3. Adaptasi terhadap perpustakaan teknologi digital.
4. Pengembangan program dan kegiatan.
5. Penelitian dan pengembangan pengetahuan.
6. Program-program ini tidak meningkatkan peran perpustakaan sebagai pusat komunitas, tetapi mendorong peningkatan literasi dan pembelajaran sepanjang hayat.
Staf perpustakaan yang berkompeten adalah aset berharga bagi setiap institusi yang layani. Mereka memastikan bahwa perpustakaan berfungsi dengan baik, dan memainkan peran penting dalam mendidik dan memberdayakan komunitas. Investasi dalam pengembangan keterampilan dan pengetahuan staf perpustakaan merupakan langkah strategis untuk memastikan bahwa perpustakaan dapat memenuhi kebutuhan pengguna dan beradaptasi dengan perubahan zaman.
Masa depan pendidikan sekolah akan ditandai dengan pergeseran ke arah pembelajaran digital, yang menggabungkan teknologi dan perubahan metode pengajaran. Hal ini akan menghasilkan pengalaman belajar yang lebih interaktif, inklusif, dan menarik. Penggunaan teknologi digital akan menjadi pusat dari pergeseran ini, yang memungkinkan siswa untuk mengakses sumber daya dan materi digital melalui tablet atau komputer. Pembelajaran interaktif juga akan diintegrasikan, dengan alat digital seperti coding dan pengalaman interaktif menjadi bagian dari kurikulum. Fokusnya adalah pada literasi digital, mengajarkan siswa cara menggunakan internet, mengevaluasi informasi, dan mengelola dunia digital. Masa depan pendidikan sekolah akan bersifat holistik, memanfaatkan teknologi digital, pembelajaran inklusif, dan program pendidikan kreatif. Membuat ruang perpustakaan yang nyaman dan multifungsi dengan area untuk belajar, diskusi, dan relaksasi akan menarik pengunjung. Ruang belajar harus memiliki meja, kursi, dan stopkontak yang memadai, dan juga penerangan yang cukup. Desain ruang akan ikut mempengaruhi dalam membuat perpustakaan menjadi lebih diminati peserta didik.
Kesimpulan
Perpustakaan SDN Jatikuwung 1 memiliki banyak potensi untuk menjadi tempat yang bagus untuk belajar, tetapi ada beberapa hal yang perlu diperbaiki. Dengan pengelolaan koleksi buku yang terorganisir, manajemen perpustakaan cukup baik, tetapi pemeliharaan dan pembaruan koleksi kurang, dan staf membutuhkan pelatihan tambahan. Sarana prasarana seperti ruang baca luas dan terang, tetapi perlu peningkatan sirkulasi udara dan ventilasi. Fasilitas pendukung seperti toilet dan parkir perlu ditingkatkan, dan aksesibilitas untuk penyandang disabilitas juga diperlukan. Administrasi mengelola koleksi dan layanan pengunjung dengan mudah, tetapi perlu lebih banyak staf dan pelatihan untuk meningkatkan layanan. Rekomendasi perbaikan termasuk meningkatkan sirkulasi udara dan ventilasi di ruang baca, memperbaiki atau mengganti kursi dan meja yang usang, menambah dan memperbarui peralatan teknologi, meningkatkan jumlah dan kualitas toilet dan tanda di area parkir, dan menyediakan fasilitas yang lebih mudah diakses. Sangat penting untuk menambah staf di bagian layanan, lebih banyak anggaran untuk pemeliharaan dan pembaruan koleksi, dan pelatihan tambahan bagi staf. Diharapkan dengan menerapkan rekomendasi ini, Perpustakaan SDN Jatikuwung 1 akan menjadi sumber belajar dan pusat informasi yang lebih baik untuk siswa dan komunitas sekolah.
Perpustakaan dapat menjadi pusat informasi, pendidikan, dan kolaborasi yang relevan bagi masyarakat di era digital jika administrasi dan sarana prasarananya berubah untuk menjadi perpustakaan masa depan yang inovatif, inklusif, dan berkelanjutan. Sebagai mahasiswa, saya percaya bahwa transformasi ini harus dilakukan oleh semua pemangku kepentingan, bukan hanya pustakawan. Perpustakaan masa depan harus didukung oleh pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat luas. Mereka harus menjadi sumber ilmu pengetahuan dan inspirasi bagi generasi penerus bangsa. Untuk memulai revolusi ini, diperlukan pemetaan kondisi perpustakaan saat ini, identifikasi kebutuhan dan peluang, dan penyusunan rencana yang menyeluruh. Perubahan ini harus dilakukan secara bertahap dan terencana, dengan mempertimbangkan dana yang tersedia. Perpustakaan masa depan dapat menjadi tempat yang inspiratif dan menyenangkan untuk belajar, berinovasi, dan berkolaborasi jika diubah dengan benar.
Redaktur: Khalda Mahirah Panggabean
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.