SUARA USU
Featured

Roni Anggara, Mahasiswa USU Selesaikan Pertukaran Mahasiswa di 7 Kampus Indonesia

Penulis : Harsimren Kaur

Suara USU, MEDAN. Roni Anggara mahasiswa asal Medan yang sedang menempuh pendidikan semester 7 program studi Sastra Inggris di Universitas Sumatera Utara, telah berhasil menyelesaikan Pertukaran Mahasiswa Nasional di 7 Universitas Indonesia yang seluruhnya berlangsung secara online.

Roni juga kini sedang mengikuti kegiatan magang di salah satu perusahaan swasta mengatakan, bahwa ia sudah mengikuti pertukaran mahasiswa sejak semester 5, dimana ia mendapatkan info melalui instagram BKK USU. Ia juga menceritakan motivasi hingga tertarik untuk mencoba student exchange pada saat pertama kali.

“Motivasinya yang pertama, saya ingin menyampaikan kepada teman mahasiswa untuk jangan takut, don’t underestimate yourself, jangan karena kamu kuliah nya disini terus kamu takut bersaing dengan mereka yang berasal dari kampus top, jadi kita harus berani mencoba karena latar belakang universitas tidak menjamin kesuksesan. Jadi kunci pertama kita harus berani,” ungkapnya.

Roni yang juga bercita-cita menjadi President of Indonesia ini mengungkapkan, bahwa ia mengikuti lebih dari 1 pertukaran mahasiswa dalam 1 semester.

“Iya, jadi di semester 5 saya ikut di Universitas Airlangga dan Universitas Jenderal Soedirman, nah di semester 6 saya ambil lima kampus diantaranya Universitas Sriwijaya, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Islam Negeri Jakarta, Universitas Singaperbangsa, dan Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, jadi total sebanyak tujuh kampus sudah selesai saya laksanakan,” tuturnya.

Beberapa Jadwal Mata Kuliah di Beberapa Universitas di Indonesia

Ia juga menambahkan bahwa kesempatan terbuka untuk semua mahasiswa tanpa melihat asal universitas dan jurusannya.

“Kalau background universitas misalnya kita dari USU masuk ke UI atau UGM, nah sebenarnya tidak ada diskriminasi ya sekalipun mereka kualitas nya lebih baik dari kita karena di kampus merdeka ini semua universitas itu sama rata, jadi yang dibutuhkan kecepatan dan kesigapan kita untuk langsung masuk ke kelas-kelas mereka,” tambahnya.

Namun, ia juga tidak terlepas dari kesulitan atau hambatan ketika melakukan pembelajaran di universitas yang berbeda dengan sistem yang berbeda juga.

“Kesulitannya soal e-learning, karena kami tidak menguasai e-learning mereka. Jujur saja, kita yang di USU jarang menggunakan e-learning, ditambah yang punya mereka jadi kita harus tanya lagi sama mahasiswa tuan rumah nya. Kendala paling di e-learning selebihnya aman-aman aja.”

Tidak lupa ia juga menyampaikan perbedaan paling dominan yang ia rasakan ketika belajar di universitas lain.

“Kebanyakan universivitas di Jawa sana mereka lebih menekankan pada student centre, jadi mahasiswa bukan hanya mendengarkan dosen tapi dia harus mampu menjadikan dirinya pusat pembelajaran, jadi kita sebagai mahasiswa harus berani speak up dan berargumen bukan hanya sekedar menjadi pendengar, jadi lebih aktif. Dan untuk sistem ujiannya mereka lebih sering menerapkan pembuatan karya tulis, jadi kita disuruh membuat mini riset atau hal-hal yang berkaitan dengan argumentasi dan pola pikir kita jadi tidak hanya sekedar menjawab soal,” pungkasnya.

Roni juga menyampaikan bahwa pengalamannya yang paling berkesan, yaitu di Universitas Jenderal Soedirman, karena disana mereka diharuskan untuk menampilkan budaya dari daerah mereka masing-masing sehingga sangat mereka bisa saling tahu tentang budaya dari daerah-daerah lain.

Roni Anggara kini juga telah mendaftar dalam kegiatan kampus mengajar dan memiliki keinginan untuk melanjutkan S2 di luar negeri ini.

“Nah, pesan saya itu, tujuan berkuliah memang belajar, namun belajar saja tidak cukup karena yang kita hadapi bukan hanya teman sekelas kita, tetapi orang-orang di luar dugaan kita, jadi perlebarlah jaringan pertemanan, perbanyaklah pertemanan karena ada tujuan yang harus dicapai, ada orang tua yang harus dibanggakan, ada mulut-mulut yang harus ditutup dengan prestasi maka fokus, fokus dan fokus,” tutupnya.

Redaksi : Wiranto Asruri Siregar

 

Related posts

Hubungan Harga, Psikologi, dan Perilaku Konsumen

redaksi

Hanyut Dalam Lantunan Pop Seblay Sentuhan Danilla

redaksi

Pentingnya Penerapan Nilai-Nilai Pancasila di Masa Pandemi Covid-19

redaksi