SUARA USU
Featured

Sanggar Pendidikan Silaturahmi Harapkan Kehadiran Mahasiswa

Oleh: Muhammad Fadhlan Amri

Suara USU, MEDAN. Sanggar Pendidikan Silaturahmi adalah sebuah lembaga pendidikan non formal yang ada di kelurahan Hamdan, Medan Maimun. Sanggar ini berfokus dalam mengajarkan dan memberikan ilmu kepada anak-anak pinggir sungai deli yang mengenyam bangku Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di sekitar lokasi sanggar.

Sanggar ini didirkan oleh Hendra, pada 11 November 2016. Dengan tujuan memberikan kegiatan positif bagi anak-anak pinggir Sungai Deli.

“Didirikan karena tujuan kita awalnya karena melihat anak-anak pinggiran sungai ini tidak punya kegiatan yang menentu. Dikumpulkanlah mereka biar ada kegiatan positif bagi mereka,” ujar Hendra, pendiri sanggar.

Hendra juga menjelaskan bahwa saat ini, Sanggar Pendidikan Silaturahmi memiliki kendala di Sumber Daya Manusia. Ini berpengaruh langsung ke kegiatan belajar mengajar di sanggar menurutnya.

“Mungkin SDM kita kurang disini, untuk bikin kegiatan masih penyesuaian yang ada waktu biasanya bikin kegiatan disini. Relawan tetap paling orang-orang KOPASUDE, tentara, Karang Taruna,” terang Hendra.

Sanggar Pendidikan Silaturahmi sendiri sedikit banyak telah merubah keadaan masyarakat kelurahan Hamdan. Dengan adanya sanggar, mampu membuat orangtua di sekitar wilayah sanggar dapat terbantu dalam mendidik anak-anak mereka.

“Baguslah, mereka jadi belajar. Dari yang gatau nulis jadi bisa nulis. Kalo udah masuk sanggar enak, yang awalnya belum bisa baca, jadi bisa baca. Sebelumnya kan kenal buku juga belum,” ujar Ica, salah satu warga.

Lebih lanjut, Ica juga bersyukur karena anaknya dan masyarakat lain terbantu dengan hadirnya sanggar.

“Dari anak-anak itupun kan orang tua dapat bantuannya juga. Gak dapat itu (bantuan tunai) kan anak anaknya dapat belajar. Cukup kita ga sediakan makanan, ga perlu bayar, gaperlu keluar uang untuk les,” lanjut Ica.

Hendra, berharap mahasiswa dapat hadir dan membantunya untuk memberikan ilmu ke para anak-anak yang ada di sanggar. Terlebih belum hadirnya pemerintah dalam membantu mengembangkan kehidupan sanggar dan masyarakat.

“Pemerintahnya kurang hadir, belum ada donatur tetap, cuma saat -saat ada kepentingan baru turun, cuma sekedar formalitas aja.Kita terbuka dengan semua kawan-kawan dari berbagai golongan, khususnya mahasiswa, kapanpun perlu wadah, kami siap sedia,” pungkas Hendra.

Redaktur: Yulia Putri Hadi

Related posts

Perjuangan Manusia Perak untuk Kehidupan yang Lebih Layak

redaksi

Berikut Manfaat Tepuk Tangan yang Wajib Kamu Ketahui

redaksi

Hubungan Teori Kognitif dengan Pelajar SMP yang Menjadi Korban Begal

redaksi