Oleh: Jei Tarigan
YOSL-OIC ( Yayasan Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre) mengajak mahasiswa untuk melakukan kegiatan Monitoring Biodiversity di Resort Sei Betung, kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) pada 27-30 Mei 2021. Kegiatan ini berlangsung selama 4 hari dan diikuti oleh 17 peserta yang datang dari berbagai jurusan dan universitas di Sumatera Utara dan Aceh.
Kegiatan ini telah dilaksanakan dua kali di tahun 2021 dengan didukung oleh Small Grants Programe – ASEAN Centre for Biodiversity ( SGP-ACB) dalam rangka kegiatan pelatihan monitoring biodiversity untuk mahasiswa Universitas oleh YOSL-OIC.
Selama kegiatan berlangsung, peserta dibekali materi yang berkaitan dengan kegiatan di lapangan atau lebih tepatnya di hutan. Mulai dari jenis keragaman flora dan fauna di Sumatera, teknik sederhana fotografi serta cara identifikasi jenis flora, pengamatan burung, pengamatan satwa liar yang menggunakan camera trap, serta letak administrasi kawasan TNGL sendiri.Â
Kegiatan yang menggandeng mahasiswa ataupun kaum muda ini sangat bagus dalam menyadarkan akan pentingnya peran hutan dalam kesejahteraan mahluk hidup.
“Tujuannya meningkatkan pengetahuan generasi muda dalam memantau dan menjaga kelestarian keanekaragaman hayati satwa, serta mampu menjadi inisiator untuk menjaga dan mencintai lingkungan dan hutan. Generasi muda diharapkan dapat memberikan informasi terkait hasil dan dampak yang di lakukan selama ini dalam program Pemulihan Ekosistem yang di lakukan TNGL dengan YOSL-OIC di lokasi Restorasi Halaban yang sudah di lakukan proses penanaman sejak tahun 2008-2020,” ungkap Susandro Frima Sitorus selaku staf divisi riset dan monitoring biodiversity.
Para peserta tidak hanya membahas soal materi dan prakteknya di lapangan, tetapi juga saling berbagi pengalaman dan budaya masing-masing. Kegiatan belajar dan bereksplorasi di hutan ini diikuti dengan rasa antusias yang tinggi oleh setiap peserta, ini disebabkan banyaknya manfaat serta pengetahuan yang didapat, bahkan peserta berharap akan ada kegiatan-kegiatan seperti ini kedepannya.
“Saya mendapat pengalaman yang baru dan ilmu pengetahuan saya juga bertambah dari orang-orang yang langsung terjun ke lapangan, selain itu topik yang dibahas juga menarik, saya harap YOSL-OIC lebih sering lagi mengadakan kegiatan-kegiatan seperti ini agar terjalin hubungan yang baik juga dengan sektor masyarakat dengan peserta agar tetap terjaganya lingkungan hidup,” ujar Muammar mahasiswa jurusan Biologi, FMIPA UNIMED.
“Kami para peserta bisa mendapatkan ilmu tentang flora dan fauna pada hutan tersebut, serta pengetahuan lainnya tentang hutan khususnya di TNGL, saya juga berharap kegiatan seperti ini dapat dilakukan setiap tahunnya dan bisa menjadi acuan untuk LSM / NGO lainnya dalam bidang kehutanan,” ucap M. Ikhwan, mahasiswa Fakultas Kehutanan USU.
Penyunting: Wiranto Asruri
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts sent to your email.