Oleh: Ace Publisher
Suara USU, Medan.“Kalau lagi kuliah online itu sering curi-curi kesempatan buat main sosmed. Akhirnya keterusan deh, lupa waktu, gak dapat ilmu dan habis kuota. Makanya aku ingin buat inovasi yang bisa membantu ngelock sosmed kalau sudah waktunya kuliah atau belajar,” jelas Lina, mahasiswi Teknik Industri USU penggagas aplikasi The S2Q, Smart Save Quota.
Aplikasi The S2Q, Smart Save Quota digagas oleh Lina Sari Siregar bersama timnya pada tahun 2020. Dengan berbasis android, aplikasi ini dibuat untuk membantu pelajar dan mahasiswa dalam mengontrol penggunaan media sosial pada saat kuliah daring. Gagasan ini muncul dari pengalaman Lina yang ditegur oleh dosennya karena berselancar di media sosial ketika kuliah sedang berlangsung. Perasaan struggling karena ketergantungan media sosial itulah yang mendorong Lina untuk berinovasi dengan aplikasi ini.
Untuk mengembangkan ide awal inovasi ini, Lina menggaet Intan Novita dari Fakultas Kehutanan USU. Sebagai sebuah tim, mereka telah berhasil memperkenalkan inovasi ini dalam dua perlombaan tingkat nasional.
“Waktu itu ikut lomba Indonesian Paper Competition 2020 dari UNNES (Universitas Negeri Semarang) dan alhamdulillah, menang Best Poster. Terus ikut lomba National Essay Competition 2020 – nya Universitas Mataram. Alhamdulillah menang lagi, dapat juara 2 esai nasional,” tutur Lina.
Perlombaan ketiga yang diikuti Lina dengan inovasi ini adalah Musabaqah Tilawatil Qur’an VIII USU 2020 Cabang Desain Aplikasi Qur’an. Perlombaan ini diikuti Lina bersama dengan sahabat se-fakultasnya, yaitu Hafidah Oktaviani dan mereka memenangkan juara pertama. Perlombaan ini juga yang membuka jalan bagi mereka untuk dapat mewujudkan inovasi itu dalam bentuk aplikasi smartphone.
“Waktu itu, esai kami diketahui sama Ketua Departemen Teknik Industri. Beliau menawarkan untuk menjadikan aplikasi ini beneran ada. Kami sih, sudah pasti setuju. Terus karena dimenangkan dalam lomba desain aplikasi Qur’an, jadi nuansa aplikasinya dibuat lebih islami dan religius. Aplikasi ini dibuat dalam 3 bahasa, yaitu Indonesia, Inggris, dan Arab. Sampai saat ini sudah di tahap pengembangan akhir dan penyempurnaan yang ditinjau dan dibantu sama profesor dari ITERA”.
Lina dan timnya berharap aplikasi ini dapat membantu pelajar dan mahasiswa dengan struggling yang sama dengannya. Tidak hanya dalam situasi pembelajaran daring, aplikasi ini hendaknya juga dimanfaatkan dalam pembelajaran tatap muka. Lebih lanjut, Lina juga berharap aplikasi ini nantinya dapat membantu mengurangi ketergantungan orang terhadap penggunaan media sosial.
Redaktur: Yessica Irene
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.