Oleh : Cory Patricia
Suara USU, Medan. Fakultas ilmu budaya USU telah sukses menggelar perayaan dies natalis ke 57 pada Kamis 8 & 15 September di Gedung Serbaguna H.T. Amir Ridwan, FIB USU. Acara ini dimeriahkan dengan serangkaian kegiatan seperti ragam perlombaan antara dosen, mahasiswa, dan tendik FIB USU, bazar, pentas seni, kegiatan sosial, serta puncak acara yakni orasi ilmiah.
Pada dies natalis tahun ini, fakultas ilmu budaya mengusung tema “Peluang dan Tantangan Pengembangan Budaya dalam Memperkuat Program Internasionalisasi”. Mengacu pada tema tersebut, ketua panitia menyebutkan perayaan bahwa dies natalis tahun ini akan menekankan pentingnya memajukan budaya dan bahasa Indonesia di kancah internasional.
Pada hari pertama, kegiatan diawali dengan acara funwalk mengelilingi kampus USU. Kegiatan funwalk diakhiri dengan seremonial pemotongan pita sebagai tanda dimulainya acara dies natalis FIB USU. Dilanjutkan dengan kegiatan bazar seperti bazar buku, kuliner, pakaian, produk dan jasa mahasiswa & alumni FIB USU diiringi dengan ragam perlombaan seperti; lomba karaoke, membaca puisi, berbalas pantun, fashion show, serta memasak kuliner tradisional. Terdapat pula kegiatan sosial dengan memberikan bantuan dan santunan kepada dhuafa. Kegiatan di hari pertama ini diakhiri dengan pentas seni dari mahasiswa FIB USU.
Puncak perayaan dies natalis ini digelar dengan mengadakan orasi ilmiah yang dikemas dalam tajuk “Peluang dan Tantangan dalam Peningkatan Fungsi Bahasa Indonesia Menjadi Bahasa Internasional”. Kepala Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa, Iwa Lukmana, M.A., Ph.D. ditunjuk sebagai orator dalam kegiatan ini. Disamping memeriahkan acara dies natalis FIB, orasi ilmiah tersebut juga diadakan dengan tujuan mengajak dan mengedukasi seluruh civitas akademika FIB USU untuk memperbesar potensi bahasa Indonesia menjadi bahasa Internasional.
“Orasi ilmiah ini akan memberikan wawasan kepada kita bagaimana kita mendukung pemerintah untuk meningkatkan ciri khas budaya dan identitas kita di kancah internasional yang salah satunya adalah menjadikan bahasa indonesia sebagai bahasa internasional”, ungkap Dr.Rudy Sofyan selalu ketua panitia dies natalis ke 57 FIB USU.
Dr.Rudy Sofyan selaku ketua panitia dies natalis menganggap serangkaian kegiatan dies natalis ke 57 FIB akan memberikan wawasan dan membantu mengoptimalkan kemampuan, kreativitas, maupun potensi seluruh mahasiswa yang terlibat dalam acara ini.
“Perkuliahan bukan sebatas mata kuliah saja, bukan sekedar mendapat nilai-nilai tertentu. Ada serangkaian kegiatan yang bisa diikuti, yang membuka wawasan dan memperlebar potensi mereka. Itu yang ingin kita ajarkan kepada mahasiswa dalam acara ini bahwa perkuliahan tidak hanya sekedar duduk di bangku, membuat tugas atau mendengarkan dosen mengajar tapi ada lagi beberapa elemen yang dapat mereka lakukan selama berkuliah”, tutup Rudy
Redaktur : Harsimren Kaur
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.