SUARA USU
Kabar Kampus

Beredar Isu Kecurangan di KKN-T, LPPM USU : Jangan Fitnah-Fitnah, Ya!

Reporter : Lita Amalia/Yessica Irene

Suara USU, Medan. Belum genap seminggu sejak pembagian kelompok dan lokasi KKN-T, LPPM USU sudah menerima begitu banyak komplain dari berbagai pihak. Dalam kanal Telegram KKN-T USU, terkumpul puluhan pertanyaan, kritik bahkan umpatan untuk pihak LPPM USU atas tindakannya yang dianggap tidak konsisten dan transparan.

Hal tersebut bermula dari banyaknya mahasiswa yang berlokasi jauh dari pusat kota, secara tiba-tiba berpindah lokasi yang jaraknya tidak terlalu jauh dari Medan seperti contohnya kota Binjai. Sontak para mahasiswa yang bingung melihat situasi tersebut menuduh bahwa LPPM USU telah menerima sejumlah bayaran.

Selain itu, terdapat pula sejumlah kelompok yang tidak merata pembagian gender dan jenis fakultasnya.

Isu-isu yang beredar tersebut membuat pihak LPPM USU akhirnya memutuskan untuk membuka pintu selebar-lebarnya bagi mahasiswa yang ingin menyampaikan aspirasinya.

“Datang ke kantor LPPM, jangan beraninya di sosial media saja.”

Menindaklanjuti isu tersebut, LPPM USU mengungkapkan bahwa mereka sama sekali tidak tahu-menahu mengenai bayaran yang dimaksud, “yang kami tempatkan ke Binjai itu adalah mahasiswa yang nantinya akan ikut paduan suara gereja di Jerman di bulan Oktober nanti yang akan membawa nama USU di kancah internasional. Jadi supaya memudahkan mereka latihan, maka ditempatkanlah di Binjai. Itu pun setelah diterima surat arahan dari pusat, baru kami pindahkan. Kalau tidak, ya tetap tidak bisa.”

LPPM USU juga mengakui bahwa mereka sudah bersikap seterbuka mungkin.

“Kalau memang kami mau bermain, dari awal kami akan bagikan kelompoknya dalam bentuk PDF. Tapi kami justru bagikan dalam bentuk spreadsheet sehingga perubahan sekecil pun akan nampak.”

Dr. Zulfan S.S., M.Hum selaku Koordinator Program Tematik mengungkapkan bahwa ratusan kasus telah diterima oleh pihak LPPM USU atas situasi yang serupa. Namun, tidak satupun digubris.

“Tidak ada lagi yang kami akomodir untuk pindah ke Binjai, walaupun ada yang menangis di depan saya dengan berbagai alasan. Kalau memang tidak mau mengikuti KKN-T, solusi dari kami mengundurkan diri saja dari KKN-T dan beralih ke Program MBKM lain, seperti penelitian atau pengabdian dosen,” ungkap Zulfan.

Zulfan juga menyebutkan bahwa semua pembagian kelompok dilakukan secara otomatis.

“Jadi kami menggunakan sistem robot dari Excel untuk membagi seluruh kelompok. Makanya ada kelompok yang perempuan semua dan ada yang laki-laki semua. Hal-hal seperti itu kan tidak bisa kami akomodir, karna memang niatnya supaya adil jadi kami gunakan sistem otomatis dari excel dan begitulah hasil pengacakannya.”

Terkait hal tersebut, LPPM USU sedang memproses agar beberapa nama yang baru mendaftar KKN belakangan ini untuk segera dimasukkan dalam kelompok, “jadi, akan kami sisipkan untuk kelompok yang kurang merata tadi,” jelas Zulfan.

Zulfan menambahkan, “Kira-kira akan ada 300 nama lagi yang akan ditambahkan ke KKN-T nanti. Jumlah tersebut berasal dari mahasiswa yang tidak lolos program Magang Bersertifikat atau Studi Independen.”

Mengenai tanggal pasti keberangkatan menuju desa tujuan, Zulfan mengungkapkan bahwa seluruh mahasiswa peserta KKNT akan diberangkatkan secara berkala maksimal di tanggal 8-10 September yang mana akan dilakukan acara seremonial.

 

Redaktur : Salsabila Rania Balqis

Related posts

TSA MEDAN Gelar Webinar Bertemakan Elevate Climate Mindfulness

redaksi

Begini Kemeriahaan PKKMB Dari Sudut FIB!

redaksi

K3MI Al Hadiid FT USU Gelar Webinar Gali Potensi “Noteworthy Skills To Be a Prodigious Student”

redaksi