Oleh: Yessica Irene
Suara USU, MEDAN. Pemberlakuan PPKM darurat yang diperpanjang hingga (02/7) membuat GMNI FH USU tertarik untuk menggelar diskusi interaktif dengan petinggi Kota Medan mulai dari DPRD Kota Medan hingga ketua Karang Taruna Kota Medan. Webinar ini diselenggarakan secara online melalui platform Zoom Meeting pada (29/7).
Webinar dibuka dengan pemaparan pengantar diskusi oleh moderator, Yosua Sihotang dan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Renville Napitupulu, S.T selaku anggota DPRD Kota Medan F-PSI. Renville mengaku ia setuju dengan kebijakan pemerintah untuk memperpanjang kebijakan PPKM darurat mengingat kondisi yang semakin memburuk ini, tentunya dengan beberapa aspek penting yang harus diperhatikan.
Kemudian jalannya diskusi dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Siska Barimbing, S.H selaku pengamat kebijakan publik. Siska mengatakan bahwa status perpanjangan PPKM darurat ini menimbulkan efek domino. Dimana pembangunan infrastuktur yang seharusnya dijalankan, terpaksa harus berhenti. Akibatnya berbagai proyek seperti perbaikan jalan berlubang di beberapa daerah tidak dapat diselesaikan.
Siska juga membahas mengenai anggaran penanganan Covid-19 yang tidak jelas alokasinya. Ia memaparkan data realisasi pendapatan serta realisasi belanja APBD se-Indonesia. Dari data tersebut, ternyata realisasi anggaran termasuk redah karena beberapa alasan, yaitu lambatnya administrasi dan birokrasi di daerah, kurangnya kemauan politik, dan lambatnya proses penyesuaian data DTKS.
Pemateri ketiga pada webinar ini menghadirkan Buntora Situmorang S.H, selaku praktisi hukum untuk membahas mengenai kebijakan PPKM ini dari sisi hukum. Buntora mengatakan bahwa dari sisi hukum tidak ada efesiensi dan efektivitas dalam penegakan kebijakan PPKM darurat, dimana hal ini juga dipengaruhi oleh tidak adanya sinergi antara pemerintah dan aparat penegak hukum.
Kemudian pemaparan materi terakhir disampaikan oleh Yopie H.I Batubara, S.E, selaku ketua Karang Taruna Kota Medan. Yopie mengatakan bahwa dalam keadaan seperti ini harus adanya peningkatan UMKM, dimana pemuda Indonesia harus mengambil peran penting dalam peningkatan UMKM ini. Dengan memiliki kepedulian yang sama mengenai permasalahan ekonomi saat ini dapat mengembalikan stabilitas perekonomian Indonesia. Walaupun dalam keadaan pandemi, tetapi harus ada sinergi antara penanganan Covid dengan peningkatan ekonomi.
Kemudian acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang membahas lebih lanjut mengenai efektivitas kebijakan PPKM darurat di Kota Medan dan strategi yang dapat dilakukan berkaitan dengan peningkatan perkonomian di Indonesia.
“Pemko Medan harus bisa membuktikan bahwa sejak pemberlakuan PPKM darurat, angka positif Covid memang berkurang,” tegas Renville.
“Pemda sebagai pemilik masyarakat juga harus adaptif dan cepat. Di era seperti ini tanggap darurat dan inisiatif dalam bertindak harus dilakukan,” ujar Siska. Acara kemudian ditutup dengan pembacaan kesimpulan oleh moderator.
Redaktur : Wiranto Asruri Siregar
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.