Penulis: Azka Zere
Suara USU, Medan. Paguyuban Karya Salemba Empat (KSE) USU telah mengadakan webinar yang bertemakan “Sharing About Career and Entrepreneurship Show”, yang dilaksanakan via zoom meeting pada Rabu (28/07).
Dalam kata sambutannya, Timothy Surya selaku Ketua Umum Paguyuban KSE USU, menyampaikan tujuan dan harapannya diadakan webinar ini, yaitu agar setiap mahasiwa dapat mengetahui lebih banyak mengenai dunia entrepreneurship dan tips and tricks dalam dunia kerja, serta diharapkan juga hal-hal tersebut dapat diterapkan di masa mendatang.
Webinar dengan tagline “Entrepreneur or career? Why not both?” ini dihadiri oleh dua pemateri, yaitu Chief Business Development and General Affair Cafe and Resto Pecal Pincuk, Putra Andica Siagian dan Corporate Communications Supervisor PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Santo Hura.
Pada sesi pertama, Putra berkesempatan membawa materi mengenai entrepreneurship. Ia menjelaskan bahwa berwirausaha jelas berbeda dengan berkarir. Dalam berkarir, tentu kita akan memiliki gambaran jelas penghasilan sekian juta dengan rentang waktu yang jelas pula. Berbeda dengan berkarir, dunia entrepreneur berkaitan erat dengan ketidakpastian. Jika hari ini mendapat laba, belum tentu dengan hari esok.
“Pertama, calon pengusaha harus memiliki keyakinan terhadap dirinya sendiri bahwa dirinya ‘bisa’. Setelah yakin, ubahlah karakter menjadi karakter bermental kaya. Sebagai contoh, jika diberi peluang usaha, jangan serta merta langsung menolaknya. Melainkan memberanikan diri untuk mencoba mengambil peluang tersebut. Hal terakhir yang harus diketahui, yaitu kita harus pintar memilih bisnis apa yang tepat untuk dijalankan,” jelas Putra.
Sebagai pemula, tentunya harus berhati-hati dalam memilih bisnis. Ketika memilih bisnis, Putra memaparkan lima hal yang harus diperhatikan seorang pemula. Pertama, jangan menjual jasa, tetapi jual dalam bentuk produk. Kedua, produk yang dipasarkan tentunya harus tahan lama, ekonomis, ringan, dan kecil agar hemat ongkos kirim. Dalam berbisnis tentu harus menargetkan pasar yang seluas-luasnya. Oleh sebab itu, harus dipertimbangkan karakteristik barang yang dijual agar tidak menghalangi pembisnis dalam memasarkan barang. Selanjutnya hal ketiga yang harus diperhatikan adalah high repeatation. Artinya, menjual produk yang berpotensi menarik konsumen untuk membeli berulang kali, seperti produk-produk skincare. Keempat, mencoba menjual produk ke penjual lain dengan sistem reseller. Terakhir, sebagai pemula disarankan untuk tidak memproduksi barang sendiri karena tentu saja akan membutuhkan modal yang cukup besar.
Di sesi selanjutnya, Santo Hura membawakan materi mengenai dunia kerja. Santo menjelaskan bahwa sejak awal kita harus memiliki fokus atau target kedepannya yang perlu ditanyakan ke diri masing-masing, seperti apakah akan bekerja di dunia industri atau ASN, apakah ingin pekerjaan yang sesuai dengan jurusan, apakah sebelum bekerja ingin melanjutkan pendidikan S2 terlebih dahulu, atau bahkan ingin langsung menikah?
“Nah untuk kerja, kita punya modal apa? Pertama adalah IPK. Ada yang bilang IPK gak butuh-butuh amat. Tapi teman-teman, Human Resources tentunya akan memulai screening dari yang namanya IPK. Jadi, akan sangat baik jika kalian dapat meng-upgrade atau mempertahankan IPK kalian. Setelah lulus, selanjutnya skills apa yang kita punya? Lalu, restu orang tua. Ada orang tua yang tidak mengizinkan anaknya untuk merantau. Salah satu alasannya karena anaknya yang tidak mandiri. Karena itu, ada baiknya kalian mempersiapkan diri untuk hidup mandiri sejak sekarang. Selanjutnya adalah pengalaman kerja selama kuliah, seperti magang atau part time merupakan modal untuk masuk ke dunia kerja yang sesungguhnya,” jelas Santo.
Lebih lanjut, Alumni Ilmu Administrasi Negara USU ini juga memaparkan beberapa hal penting yang harus dipersiapkan sejak di bangku perkuliahan yang berkaitan dengan dunia kerja. Pertama, melatih kemampuan, seperti bahasa, communication skills, keterampilan khusus (design, editing, digital animation), dan sosialisasi. Selanjutnya, networking yang bisa dilatih dengan mengikuti organisasi kampus dan kemampuan financial management, seperti mencari pengetahuan mengenai investasi. Mempersiapkan planning untuk mencari peluang kerja dan yang terakhir yang paling penting adalah tetap terus mengandalkan kekuatan ibadah.
“Kunci untuk mengatasi hal itu adalah menerima. Menerima dan memahami bahwa itu memang kekurangan kita, tetapi dengan catatan harus melakukan improve sehingga kita tidak lagi terganjal dengan hambatan-hambatan tersebut,” tambah Santo.
Di akhir acara, alumni KSE USU ini memberikan tiga hal penting yang harus diingat, yaitu harus responsible, enjoy the process, dan keep learning.
“Teman-teman harus responsible. Bertanggung jawab atas apa yang sudah kalian punya, atas apa yang akan dipercayakan ke kalian karena suatu saat itu akan terbawa ke dunia pekerjaan. Kemudian, enjoy. Enjoy the process karena race setiap orang itu berbeda. Kemudian yang ketiga, continue learning. ‘Ah udah tau, udah ngerti kok’. Ini yang ngebuat kita merasa gelas kita udah penuh. Padahal dari hal-hal yang udah tau ketika dibagikan ulang, ada hal lain yang bisa kita ambil sehingga kita semakin kaya wawasannya,” tutup Santo
Redaktur: Zukhrina Az Zukhruf
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.