Penulis: Agus Nurbillah
Suara USU, MEDAN. Gerakan Mengajar Desa (GMD) hadir untuk mewujudkan pendidikan yang lebih baik. Para relawan yang tergabung dalam GMD ini berkomitmen untuk selalu berdiri bersama pemerintah dan masyarakat, berjuang membuat pendidikan yang lebih baik dengan empat poin, yaitu koloboratif, peduli, memberdayakan, dan solutif. Setelah sukses di berbagai daerah Pulau Jawa, kini Gerakan Mengajar Desa Sumatera Utara telah selesai melaksanakan open recruitment, yang diadakan pada 1-14 Juli 2021 lalu.
Riskijen Tanjung selaku ketua Gerakan Mengajar Desa Sumatera Utara menyebutkan berkenalan dengan orang baru adalah hal yang biasa baginya, tetapi ada hal yang luar biasa menurutnya, yaitu mengabdikan diri untuk pemerataan pendidikan yang di mulai dari desa ke desa maupun tempat tertinggal.
“Gerakan Mengajar Desa ini adalah gerakan pendidikan yang diinisiasi atas dasar kepedulian terhadap pendidikan di Indonesia. Saat ini, Gerakan Mengajar Desa merupakan bagian dari Yayasan Generasi Sahabat Pendidikan. Gerakan Mengajar Desa tumbuh menjadi salah satu gerakan pendidikan terbesar di Indonesia dengan lebih dari 4000 Tutor Inspiratif dari 28 Provinsi dan 144 Kabupaten/Kota,” ujar Riskijen Tanjung.
Riskijen juga menambahkan, setelah melakukan open recruitment ini, tahapan yang selanjutnya akan dilakukan adalah melakukan pengabdian yang terdiri atas pra-pengabdian, aksi pengabdian selama 7 hari, dan pasca-pengabdian. Fokus utama dari Gerakan Mengajar Desa ini adalah pengabdian. Terdapat pula beberapa divisi di dalamnya yang saling bersinergis dalam melaksanakan tugas serta tanggung jawab dalam Gerakan Mengajar Desa ini, seperti Public Relation yang berfokus membentuk sistem publikasi efektif kepada publik melalui komunitas, Human Resource Development yang berfokus pada strategi pemberdayaan team master dan tutor inspiratif Education Development yang berfokus untuk mengkoordinir segala proses penyusunan dan pengembangan bahan ajar/kurikulum. Reasearch and Statistic, Bussines Development, dan ada Content Management.
Terakhir, Riskijen berharap semoga dengan adanya Gerakan Mengajar Desa di seluruh Nusantara dapat membantu pemerataan pendidikan di desa-desa dan semoga masyarakat bisa menerima program Gerakan Mengajar Desa ini.
Pintar desanya, maju negaranya !
Redaktur: Zukhrina Az Zukhruf