Sumber foto : @aleniasjourneyuncoverpapua
Penulis : Rikki Andreas (Metawin Publisher)
Suara USU, Medan. Beradaptasi dengan suatu lingkungan baru sangatlah tidak mudah. Mulai dari harus membiasakan diri, mengenal lingkungan sekitar sampai memahami kebiasaan lingkungan baru adalah hal yang sulit dilakukan orang-orang. Mahasiswa rantau adalah salah satu contoh orang yang harus melakukan hal tersebut. Demi menyelesaikan pendidikan dan juga mengejar mimpi, seorang mahasiswa rantau haruslah memiliki kepribadian dan tekad yang kuat. Ance adalah salah satunya, mahasiswi rantau yang berasal dari ujung timur Indonesia.
Ance, begitulah orang-orang memanggil dia. Seorang wanita bernama lengkap Yuliance Alua ini lahir di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, pada tanggal 5 Juli 1998, dari pasangan Alm. Alex Alua (Ayah) dan Merry Itlay (Ibu).
Ance merupakan anak 4 dari empat bersaudara. Walaupun Ance merupakan anak terakhir, hal itu tidak lantas membuat Ance menjadi anak yang manja. Latar belakang keluarga yang sederhana membuat Ance tumbuh menjadi anak yang mandiri.
Ance adalah seorang anak yang aktif dan juga suka berolahraga. Dia juga bercita-cita untuk menjadi atlet sedari kecil. Ance menempuh pendidikan sekolah dasarnya di SD Inpres Mulele, dan menjalani masa SMP di SMP Negeri 1 Wamena. Ketika Ance sudah tamat dari bangku SMP dan hendak menginjak masa SMA, Ance mulai tertarik untuk merantau ke luar daerahnya. Dia berhasil mendapatkan beasiswa ADEM sehingga bisa merantau dan melanjutkan pendidikannya di SMA ADEM di kota Bogor.
Ance pun memulai hidup mandirinya yang jauh dari orang tua mulai saat itu. Jauh dari orang tua dan dihadapkan dengan lingkunagn yang baru, membuat dia sedikit gugup. Akan tetapi, dia berusaha sebaik mungkin dalam membiasakan diri dan akrab dengan orang-orang dan lingkungan barunya. Selama masa SMA, Ance mulai tertarik memainkan berbagai jenis olahraga, terutama softball. Ance mulai menekuni olahraga softball di tahun 2014. Berbagai usaha dan latihan dia lakukan dalam menekuni olahraga tersebut. Di tahun 2016, Yuliance sudah tamat dari bangku SMA dan meneruskan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Berkat usahanya, dia berhasil masuk ke Universitas Sumatera Utara. Dia mengambil jurusan Kesejahteraan Sosial yang berada di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU.
Dengan berkuliah di daerah yang berbeda dari tempat dia berada sebelumnya, membuat Ance harus beradaptasi lagi dengan lingkungan barunya. Akan tetapi hal tersebut semakin membuat dia bersemangat karena dia dapat mempelajari hal-hal baru dari lingkungan barunya. Selama berkuliah di USU, Ance mengikuti berbagai pelatihan softball yang dilaksanakan di lapangan softball USU. Ance selalu mengikuti pelatihan tersebut hari demi hari. Akan tetapi, pelatihan softball yang diikutinya tersebut mengalami sedikit masalah dikarenakan pandemi. Meskipun demikian, Ance tak hilang semangat. Ance berinisiatif menambah intensitas latihan dan tetap konsisten melakukan latihan mandirinya sebagai ganti pelatihan yang sebelumnya dia ikuti.
Pada tahun 2021, Yuliance berhasil terpilih menjadi anggota tim softball perempuan mewakili provinsi Papua untuk ikut dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-XX yang diadakan di Papua. Mengetahui lomba tersebut diadakan ditanah kelahirannya, membuat Ance begitu bersemangat dan semakin giat berlatih sebelum lomba tersebut diadakan.
Pada saat lomba softball PON dimulai, Ance mamulai perjuangannya bersama dengan seluruh rekan timnya untuk meraih mendali emas. Lawan demi lawan, rintangan demi rintangan dia hadapi. Ance terus berusaha sekuat yang dia mampu, latiahan yang selalu dia lakukan dan pengalaman yang sudah dia alami selama ini dia gunakan sebaik mungkin dalam lomba tersebut. Dia berhasil mengalahkan tim dari lawan-lawannya hingga membawanya ke babak final melawan tim dari Sulawesi Utara. Pertandingan final antara tim Ance dan tim Sulawesi Utara yang diadakan pada tanggal 14 Oktober 2021 tersebut berakhir dengan kemenangan tim Papua dengan skor tipis 6-7. Kemenangan itu juga menjadi kemenangan yang sangat berharga bagi Ance, karena berhasil mempersembahkan mendali emas bagi provinsi Papua.
Ance merasa sangat bahagia dan bangga karna telah berhasil mengharumkan tanah kelahirannya. Usaha dan perjuangan yang dia lakukan tidaklah sia-sia. Ance selalu beranggapan bahwa, menjadi seorang mahasiswa dan berusia muda itu haruslah melakukan sesuatu yang bermanfaat dan positif. Dengan meraih medali emas lomba softball pada PON ke-XX tersebut tak membuat Ance mengendurkan latihannya. Dia terus mengasah dirinya untuk menjadi pemain softball profesional dan persiapan untuk lomba-lomba yang sudah menunggunya di kemudian hari.
Redaktur : Lita Amalia
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.