SUARA USU
Kabar Kampus

Komunal Primitif, Komunitas Perkusi di USU Kerjasama dengan Kemenparekraf

Penampilan Komunal Primitif Percussion di Wonderful Indonesia dapat dilihat dilaman Youtube channel Kemenparekraf. (Sumber Foto: Youtube channe kemenparekraf)

Oleh: Ankaa Publisher

Komunal Primitif Percussion adalah sebuah komunitas yang berdiri pada tahun 2008 dan beranggotakan mahasiswa Program Studi Etnomusikologi Universitas Sumatera Utara (USU). Komunal Primitif Percussion merupakan sebuah komunitas yang berbasis Seni Musik dalam konteks kebudayaan dengan spesifik alat/instrument musik yang digunakan adalah perkusi. Perkusi adalah alat/instrument music yang dimainkan dengan cara dipukul. Seni music dalam konteks kebudayaan sering disebut dengan Etnomusikologi.

Komunal Primitif Percussion terbentuk sejak tahun 2008 yang dipelopori oleh Freddy Purba. Komunal Primitif Percussion memiliki pengertian tersendiri yaitu Komunal yang berarti berkumpul, Primitif itu artinya kesederhanaan sama rata dan sama rasa, dan Percussion itu artinya instrumen perkusi. Pengertian secara luasnya Komunal Primitif Percussion sendiri ialah berkumpul secara sederhana sambil memainkan instrument perkusi.

Awalnya komunitas ini hanya sebagai wadah latihan beberapa mahasiswa Etnomusikologi yang ingin belajar perkusi. Hal ini mereka lakukan karena mata kuliah perkusi tidak ada dalam kurikulum Program Studi Etnomusikologi. Pada saat itu alat musik yang digunakan untuk latihan perkusi adalah djembe. Kegiatan latihan perkusi selalu rutin dilakukan, mahasiswa yang tertarik untuk latihan juga semakin bertambah. Oleh karena kondisi dan situasi pada saat itu, mereka menggunakan gendang rusak dan barang-barang bekas (jeregen, ember kaleng dan plastik) sebagai alat musik untuk latihan. Hingga pada suatu saat ada tawaran untuk mengisi kegiatan Diskusi Mahasiswa Antar Universitas Tahun 2009 di Pendopo USU.

Undangan bermain musik ini ditujukan secara pribadi, maka seperti biasanya, untuk tampil disebuah acara haruslah memiliki nama grup. Hal inilah yang membuat Saudara Freddy menamakan wadah kecil tersebut bernama “Komunal Primitif Percussion”. Sejak bermain pada kegiatan Diskusi Mahasiswa Antar Universitas tersebut, Komunal Primitif semakin banyak mendapatkan tawaran diberbagai kegiatan. Hal ini jugalah yang membuat Komunal Primitif semakin eksis dan berkembang.

Berawal dari ide yang sederhana, beberapa mahasiswa Etnomusikologi Universitas Sumatera Utara membentuk Komunal Primitif Percussion, sebagai wadah bermusik dengan gaya dan cara yang unik. Komunal berhasil membuat garapan atau karya tangan sendiri dengan menyuguhkan video keindahan alam Nusantara yang diiringi dengan nyanyian dan alat musik.

Karya komunal ini mengajak dan membangkitkan seluruh komunitas untuk bersatu, berkreasi, dan terus berkarya dengan judul “Komunitasin Aja” dan telah dipublikasikan pada tanggal 13 september 2020 oleh Biro komunikasi Kemenparekraf. Bekerjasama dengan Wonderful Indonesia, menghasilkan karya yang dapat dilihat dilaman Youtube channel Kemenparekraf yang diliris dan mengangkat Komunal Primitif Percussion untuk lebih dikenal di masyarakat lokal maupun masyarakat di berbagai negara.

Komunal turut membuat nama USU juga menjadi semakin dikenal. Karena usaha, kerja keras, dan kerja sama yang baik, komunal pimitif percussion ini menjadi komunitas yang sangat keren. Mereka dikenal dengan semangat saat tampil dan karya-karya yang membanggakan.

Penyunting: Yulia Putri Hadi

Related posts

BEM SI Kecolongan, Mantan Presiden Mahasiswa USU Mencalonkan Diri Sebagai Korpus BEM SI

redaksi

Regenerasi Kepengurusan, IMM SOSHUM USU Optimis Akan Lebih Aktif dan Progresif

redaksi

Delegasi FH USU Sukses Raih Juara 1 dan “Best Speaker” dalam Civic Law Debate Competition di Universitas Pendidikan Ganesha

redaksi