SUARA USU
Kabar Kampus

Menelaah Pemahaman Generasi Muda tentang Urgensi Pancasila sebagai Sistem Etika dan Pengetahuan Mendasar

Oleh: Cahya Muty Salsabila (210200624/FH), Gratia Lubis (210200054/FH), Rachel Velicia (210200216/FH), M Rafif Gunawan (210200559/FH), Atma Maulana Rafly Angkat (210302039/FP), Putri Patricia Sianipar (211501120/Farmasi), Rafael Octo Vande Larsen Girsang (210200647/FH)

(Beberapa Mahasiswa USU menelaah pemahaman generasi muda tentang urgensi Pancasila sebagai sistem etika dan pengetahuan mendasar melalui mini podcast/wawancara)

Pancasila sebagai ideologi negara merujuk pada praktik dan penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai acuan norma dan pedoman bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam melakukan  perbuatan  dan  tingkah  laku, khususnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara harus merujuk pada sila-sila yang ada di dalam Pancasila. Namun belakangan ini, nilai-nilai Pancasila telah diabaikan oleh banyak orang, termasuk generasi muda. Nilai-nilai Pancasila yang seharusnya menjadi pedoman hidup, ideologi bangsa, dasar negara, persatuan bangsa yang majemuk, kini telah diabaikan begitu saja. Banyak orang yang tidak memperhatikan Pancasila, sehingga norma bahkan moral masyarakat mulai luntur. Hal ini terlihat dari meningkatnya insiden yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan menyerang Indonesia. Seperti pembunuhan, pemerkosaan, dan lain-lain.

Oleh karena itu, Penanaman nilai-nilai Pancasila pada anak-anak sejak dini sangat penting dilakukan agar seiring bertambahnya usia, mereka dapat mengenali apakah tindakan mereka bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Menumbuhkan rasa patriotisme dan nasionalisme pada generasi muda sejak dini agar mereka memahami pentingnya perannya dalam menjalankan perjuangan bangsa. Sebagai warga negara Indonesia, generasi muda harus mampu menjaga kepribadian dan jati diri bangsa. Tidak mudah terpengaruh oleh ide-ide baru yang tidak selalu sejalan dengan budaya kita. Selanjutnya, begitu cita-cita Pancasila telah mendarah daging pada generasi muda, pihak kedua dapat berperan, seperti menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan bagi generasi muda.

Hal ini dimaksudkan agar dengan memfokuskan pada gagasan pembinaan dan pengembangan generasi muda, generasi muda akan mampu mengamalkan keyakinan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Memiliki rasa tanggung jawab bela negara dengan menggunakan Pancasila sebagai pedoman dan pemersatu negara. Dengan kegiatan mewawancarai para generasi muda, kita akan paham seberapa dalamnya mereka mengetahui tentang nilai-nilai Pancasila sebagai sistem etika dan pengetahuan dasar.

Beberapa mahasiswa dan mahasiswi Universitas Sumatera Utara (USU) telah melakukan  Project Based Learning dengan pendekatan atau metodologi Study Research (Studi Pustaka) dan Field Research (Penelitian Lapangan) yang berupa peninjauan ke lokasi dengan mewawancarai pihak-pihak yang terkait yaitu anak-anak di generasi z dengan kelahiran 1997-2012 dan rentang usia sepuluh sampai dua puluh empat tahun. Project Based Learning adalah sebuah pendekatan dalam pembelajaran yang memberikan kesempatan pasa siswa untuk memperdalam pengetahuannya sekaligus mengembangkan kemampuan melalui kegiatan problem solving dan investigasi. Brandon Goodman dan J. Stiver mendefinisikan Project Based Learning  sebagai sebuah pendekatan pengajaran yang dibangun di atas kegiatan pembelajaran dan tugas nyata yang memberikan tantangan bagi peserta didik yang terkait dengan kehidupan sehari-hari untuk dipecahkan secara berkelompok.

Adapun mahasiswa-mahasiswi tersebut terdiri dari Cahya Muty Salsabila 210200624, Rachel Velicia 210200216, Putri Patricia Sianipar 211501120, Atma Maulana Rafly Angkat 210302039, Gratia Lubis 210200054, Rafael Octo Vande Larsen Girsang 210200647, dan M. Rafif Gunawan 210200559 yang merupakan anggota kelompok delapan. Mini Project ini merupakan tugas pengganti Ujian Akhir Semester pada mata kuliah Pendidikan Pancasila kelas delapan dengan dosen pengampu yaitu Bapak Fajar Utama Ritonga S.Sos, M.Kesos.

Tujuan dari kegiatan kami adalah untuk mengetahui seberapa tau dan paham generasi muda mengenai nilai-nilai dari Pancasila dan memberikan edukasi tentang nilai dasar dari Pancasila.

Adapun Mekanisme yang akan dilakukan oleh ketujuh mahasiswa-mahasiswi tersebut  adalah sebagai berikut:

Yang pertama kami akan mencari partisipan atau narasumber yang berkisar umur 10-24 tahun yang akan diwawancarai atau melakukan mini podcast. Yang kedua kami memberikan beberapa pertanyaan terkait pemahaman narasumber sesuai dengan rumusan masalah yang telah kami buat yaitu: Mengapa nilai-nilai Pancasila harus ditanamkan kepada generasi muda?. Setelah melakukan wawancara atau mini podcast, kami memutar video terkait rumusan masalah dari YouTube yang kami bagikan linknya dan menonton video tersebut lewat HP masing-masing, supaya ada output dan penambahan pengetahuan bagi partisipan serta terpecahkannya rumusan masalah. Kemudian, kami memberikan test terakhir untuk menguji pemahaman partisipan setelah menonton video tersebut. Terakhir, kami menilai test yang telah dikerjakan partisipan dan memberikan hadiah kepada dua orang dengan nilai terbaik. Semua proses di atas, mulai dari mini podcast, menonton video Youtube, Testing, dan pemberian hadiah, kami rekam jalannya sebagai bukti fisik dan masyarakat yang menonton videonya menjadi lebih paham tentang rumusan masalah yang kami angkat.

Dari hasil mini project yang dilakukan melalui wawancara bersama para narasumber dapat disimpulkan bahwa pemahaman generasi muda dari rentang usia sepuluh sampai dua belas tahun tentang pengetahuan dasar Pancasila terbilang rendah, sedangkan generasi muda yang beranjak dari umur dua belas tahun sampai dua puluh empat tahun sudah memiliki pengetahuan mendasar tentang Pancasila yang cukup matang. Terbukti dari hasil wawancara yang telah dilakukan dengan narasumber, narasumber dengan rentang usia dari rentang usia sepuluh sampai dua belas tahun kesulitan menjawab beberapa pertanyaan mendasar tentang pengetahuan Pancasila, sedangkan narasumber dengan rentang usia dua belas tahun sampai dua puluh empat tahun terlihat cukup mudah dalam menjawab pertanyaan seputar pengetahuan mendasar Pancasila.

Namun, data yang diperoleh tidak terlalu valid karena mahasiswa-mahasiswi tersebut hanya memakai sampel tiga puluh lima orang narasumber yang rentang usianya sepuluh sampai dua puluh empat tahun.

Setelah melakukan wawancara, menonton video youtube seputar pengetahuan mendasar tentang Pancasila, menjawab pre-test, dan pembagian hadiah. Para narasumber yang menjadi lebih paham tentang pentingnya Pancasila sebagai sistem etika dan mengetahui sedikit lebih banyak tentang pengetahuan mendasar seputar Pancasila.

(Sumber: Irhandayaningsih, A. 2019. Peranan Pancasila Dalam Menumbuhkan Kesadaran Nasionalisme Generasi Muda di Era Global. Academia.)

Berikut link video wawancara:

Youtube: https://youtu.be/1GL9t7HRLrE

Instagram: https://www.instagram.com/tv/CeGxVhPpOe6/?igshid=YmMyMTA2M2Y=

 

Redaktur: Agus Nurbillah

Related posts

Penerimaan Pajak Restoran Kota Medan Selama Pandemi Covid-19

redaksi

Mengenal Salsabila Duta Intelegensia Mahasiswa USU 2022

redaksi

33.448 Peserta Ikuti UTBK di Universitas Sumatera Utara

redaksi