Oleh: Josephine C.L Siahaan
Suara USU, Medan. Kelompok Kuliah Kerja Nyata Reguler-35 melaksanakan kegiatannya dengan terjun langsung ke lapangan dengan melibatkan 7 dari 22 orang tim KKN dan didampingi oleh 1 dosen pembimbing lapangan, Fajar Utama Ritonga S.Sos, M.Kesos dari FISIP.
KKN ini diadakan di desa Pematang Kuala dengan program sosialisasi utama “Bagaimana Cara Membedakan Corona dan Demam Berdarah”. Sasaran sosialisasi kegiatan ini ialah semua kalangan usia, terutama masyarakat yang sudah berkeluarga.
“Mayoritas undangan adalah ibu-ibu dan bapak-bapak, juga diikuti beberapa lansia terutama nenek nenek yang takut akan corona. Ada anak-anak yang dibawa ibunya, ada juga anak-anak yang awalnya bermain tetapi kemudian nimbrung karena lokasi sosialisasi itu lokasinya anak-anak bermain,” tutur Tuah Kasmaidan, Ketua KKN desa Pematang Kuala.
Mengingat kurang pekanya masyarakat dengan kebersihan lingkungan dan jauhnya jarak antara rumah sakit dengan desa Pematang Kuala, maka mahasiswa benar-benar berusaha untuk menyadarkan masyarakat akan bahayanya penyakit ini jika tidak ditangani dengan baik dan benar.
“Masyarakat belum paham betul akan perbedaan gejala DBD dan Covid, jadi kami melakukan sosialisasi ini. Disamping itu lokasi KKN jauh dari rumah sakit, padahal jika tidak ditangani dengan baik bisa berakibat fatal dan merenggut nyawa. Maka dari itu kami coba untuk memberi edukasi bagaimana cara agar masyarakat terhidar dari penyakit yang berbahaya,” tambah Tuah.
Thalia Bungarani, bendahara KKN desa Pematang Kuala pun menambahkan bahwa program ini bukanlah program tunggal. Ia menyatakan bahwa ada program lain yang mereka lakukan dengan anak-anak dan juga kepada para petani desa.
“Kami mengajar beberapa pelajaran umum dan sosialisasi cara cuci tangan yang baik dan benar kepada anak-anak disana. Setelah itu kami juga menyumbangkan bibit padi dan pupuk kepada kelompok tani di desa Pematang Kuala,” tutur Thalia.
Disamping itu, Uli Elisabeth, salah satu anggota KKN juga mengatakan akan ada program bantuan tambahan dalam hal ekonomi kreatif untuk salah satu warga.
“Nanti kami ada program tambahan dalam hal ekonomi kreatif yang akan dilakukan kira-kira tanggal 25 Juli 2021. Kami akan berikan bantuan usaha UMKM dari seorang ibu untuk membuat packaging dari kerupuk cumi-cuminya sekaligus membantu memasarkannya produknya. Jadi, secara keseluruhan, program kami ada 4, yakni kesehatan dan lingkungan, pendidikan, sosial, dan ada juga program ekonomi kreatif,” ujar Uli.
Kegiatan KKN desa Pematang Kuala yang dilakukan pada tanggal 13 hingga 15 Juli 2021 ini dinilai sangat membantu warga. Universitas memfasilitasi mahasiswa untuk test swab sebelum berangkat ke lokasi tujuan dan memberikan suntikan dana sebesar Rp 5.000.000, sehingga dalam pelaksanaannya kegiatan ini sudah aman terkendali sesuai protokol kesehatan.
Redaktur: Yessica Irene
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.