SUARA USU
Kabar Kampus

Menyoal Aksi Tunggal Mahasiswa USU dalam Kuliah Umum Ganjar Pranowo

Reporter: Agus Nurbillah

 

Suara USU, Medan. Universitas Sumatera Utara mendatangkan Gubernur Jawa Tengah secara langsung untuk mengisi kuliah umum (8/4) dengan topik “MBKM dan Tantangan Disrupsi Teknologi Digital”. Kegiatan yang dilaksanakan secara hybrid tersebut menimbulkan atensi mahasiswa, secara Ganjar Pranowo merupakan salah satu tokoh terkenal yang saat ini digaung-gaungkan sebagai calon Presiden pengganti Joko Widodo.

Aksi tunggal yang menyita perhatian pada kuliah umum tersebut dilakukan oleh Sholihin Ikhwan, mahasiswa Prodi S-1 Teknik Elektro. Pada kesempatan itu, Sholihin memberikan pernyataan terbukanya terkait nasib Wadas yang saat ini masih hangat menjadi sorotan publik. Tak lama setelah aksi tunggalnya itu, Sholihin diamankan oleh petugas keamanan USU.

“Sebelumnya saya sempat memberikan pernyataan terbuka kepada Pak Ganjar dan ditanggapi, tetapi agak miris sebenarnya saya melihat ketika ada organisasi mahasiwa yang benar-benar lengket, jadi dari situ permulaan sakit hati saya yang kemudian saya utarakan melalui pernyataan terbuka,” ucap Sholihin.

Muhammad Liputra selaku mahasiswa yang menyaksikan aksi tunggal tersebut, mengaku salut atas sikap heroik Sholihin. “Dikampusnya sendiri yaitu UGM, Pak Ganjar ditolak atas masalah serius dari Wadas, ini di kampus USU malah diterima dan disanjung-sanjung. Bahkan Pemerintahan Mahasiswa (PEMA USU) yang seharusnya menjadi patron dalam menyikapi hal-hal urgent di negara ini terlihat tidak fokus dan malah menikmati dan ikut menyanjung-menyanjung kehadiran Pak Ganjar. Oleh karena itu saya sangat salut sekali atas gerakan yang dilakukan oleh mahasiswa yang bernama Solihin Ikhwan ini,” kata Putra.

Desa Wadas menjadi terkenal ketika ada banyak aparat yang menyerang warga desa untuk mengamankan proses pengukuran tanah masyarakat yang dijual untuk eksploitasi andesit guna proyek Bendungan Bener yang menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional. Sholihin sangat menyayangkan jika ekspolitasi Wadas tetap direalisasikan akan berpengaruh kepada nasib warga khususnya petani walaupun lahan mereka dibayarkan.

Ganjar Pranowo menjadi salah satu orang yang saat ini digonjang-ganjingkan menjadi calon Presiden yang telah disiapkan oleh beberapa partai politik dengan elektabilitas yang tinggi. Sholihin menyayangkan pihak USU yang tidak sinkron menghadirkan tokoh politik untuk membahas seputar MBKM dan teknologi.

“Apakah layak jika seorang politisi sekaligus tokoh nasional yang digaungkan sebagai calon presiden itu cocok untuk mengisi perihal MBKM dan disrupsi digital, seharusnya masih banyak tokoh maupun pakar lainnya yang lebih mumpuni di bidangnya,” tuturnya.

Sholihin juga memberikan keterangan mengapa dirinya berusaha sekali dalam menyuarakan Wadas. Dalam video yang beredar, tampak dirinya meneriakkan Wadas di tengah berlangsungnya kuliah umum. Menurut pengakuannya, aksi itu berlandas dari pernyataan Ganjar sendiri bahwa salah satu tugas mahasiswa adalah sebagai social control, yaitu mengawasi segala kebijakan yang ada.

Sholihin berharap agar rekan-rekan mahasiswa lebih kritis karena masih banyak yang tutup mata dengan persoalan di negeri ini. “Mudah-mudahan teori demokrasi di Indonesia dapat tertanamkan di USU ini,” tutupnya.

 

Redaktur: Lita Amalia


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Tingkatkan Semangat Kompetitif Mahasiswa, UKM Gamadiksi Adakan National Essay Competition

redaksi

Akhirnya! Guru Besar dan Alumni USU Buka Suara Terkait Pelemahan Demokrasi

redaksi

Berkolaborasi dengan Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP USK, Prodi Sastra Indonesia USU Sukses Gelar Kuliah Daring Bersama

redaksi