Oleh: Intan Permata Sari
Suara USU, MEDAN. Reaksikan adalah slogan dari para mahasiswa departemen Teknik Kimia. Agaknya slogan ini akan semakin bangga dikenang dan digemakan usai pemilihan mahasiswa berprestasi Fakultas Teknik (FT) USU tahun ini.
Pemilihan Mahasiswa berprestasi (Pilmapres) FT USU sendiri telah dilaksanakan pada Kamis (6/5/2021). Karena kondisi pandemi, pemilihan Mahasiswa berprestasi dilakukan secara via daring. Setelah melalui tahapan pengisian berkas, calon mawapres akan mempresentasikan gagasan ide menggunakan bahasa inggris lalu dinilai oleh tim penilai yang sudah ahli dibidangnya.
Pada perhelatan Pilmapres kali ini, Fakultas Teknik mengadu 10 kandidat yang mendaftar, yang terdiri dari berbagai departemen sebagai berikut:
1. Lina Sari Siregar (T.Industri)
2. Khairul Azhari Tambunan (T.Mesin)
3. Farhan Fachrezy (T.Elektro)
4. Nazli Ramadhan (T.Elektro)
5. Salwa Afifah Ilra (T.Industri)
6. Alnazir Samuel Ibrahim Manulang (T.Elektro)
7. Muhammad Rafli Derriansyah (T.Kimia)
8. Nurul Novia Azmi (T.Industri)
9. Eldi Mayu (T.Kimia)
10. May Sarah Tampubolon (T.Kimia)
Dari 10 kandidat tersebut, 3 nama keluar sebagai pemenang pada pilmapres kali ini dengan juara 1 M.Rafli Deriansyah dengan perolehan skor 93.33. Juara 2 Eldi Mayu dengan perolehan skor 90.33. Dan juara 3 May Sarah Tampubolon dengan perolehan skor 87, ketiganya berasal dari departemen yang sama, departemen Teknik Kimia.
Rafli yang meraih juara 1 pilmapres merupakan satu-satunya stambuk 19 diantara kedua saingannya yang menempati juara 2 dan 3 yang keduanya merupakan stambuk 18. Kepada Suara USU, Rafli mengungkapkan bahwa hasil yang ia raih jauh dari ekspektasinya, terlebih dengan persiapan yang minim.
“Jujur ga nyangka, sama sekali ganyangka, dengan persiapan yang minim dan mendadak, bisa pull off buat ini. Tapi aku percaya, amanah tidak akan salah pundak, aku bakalan usahain ngasi yang terbaik untuk Fakultas Teknik,” ungkap Rafli.
Rafli juga mengatakan bahwa untuk persiapan yang sangat singkat dan mendadak ini membuat dia tidak tidur teratur selama 2 hari. Di hari yang bersamaan ketika final pilmapres juga Rafli mendapat pengumuman bahwa PKM yang diajukan nya tahun ini lulus pendanaan.
“Alhamdulillah rezeki yang sangat luar biasa, dan tak habis-habisnya saya bersyukur dan dedikasikan untuk membanggakan kedua orangtua saya pastinya,” tutur mahasiswa yang mengaku memiliki motto hidup seperti B.J. Habibie.
Hampir sama dengan Rafli, Eldi yang meraih juara 2 mapres FT juga berdalih bahwa persiapan nya sangat mendadak karena mendapat kabar untuk pilmapres kurang dari 48 jam sebelum pelaksanaan. Dan Eldi juga belum punya ide yang dapat diajukan ke ajang tahunan ini.
“Lumayan ga teratur tidur dalam 2 hari dan tidak kenal istirahat. Dalam kurang dari 12 jam itu harus mikir ide dari 0 untuk membuat Karya Tulis Ilmiah (KTI), membuat proposal dan menyusun berkas,” ucap Eldi.
“Untuk gelar 1, 2, dan 3 menurut saya tidak terlalu menjadi ekspektasi, karena sejatinya bagi para mahasiswa yang mengikuti pilmapres sudah patut diberi gelar mahasiswa berprestasi,” imbuhnya.
Senada dengan kedua kompetitornya, May Sarah yang merupakan satu-satunya perempuan peraih gelar mawapres dan mendapat juara 3 ini juga mengaku bahwa persiapan yang ia lakukan harusnya mampu lebih maksimal lagi.
“Sebenarnya saya sudah ikut pilmapres tahun lalu, tapi mendapat harapan 1 dan juga itu dilakukan offline sebelum pandemi. Proses saya bisa mapres 3 pasti persiapan tapi persiapannya memang kurang maksimal karena ada tanggungan kuliah dan juga organisasi kakak. Namun tetap mengikuti pilmapres karena tahun ini tahun terakhir untuk kami angkatan 2018,” pungkas May yang juga merupakan Asisten laboratorium Kimia Fisika di FT USU.
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.